MEDAN- Inflasi beras di Kota Medan saat ini mencapai 0.94 persen. Hal ini disebakan keterlambatan pelaksanaan realisasi raskin oleh Pemko Medan.
Hal ini diungkapkan Mikael Budisatrio, Ketua Tim Kerja TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Sumut yang juga Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut-Aceh ketika ditemui Sumut Pos usai acara Press Release BPS Sumut, Jumat (1/3) di kantor BPS Jalan Asrama Medan.
“Inflasi beras 0,94 persen ini akibat telatnya pelaksanaan realisasi raskin di Kota Medan. Hal ini mungkin disebabkan karena ini awal tahun jadi perlu penyusunan dan pendataan yang lebih detail,” katanya.
Diungkapkannya lagi, inflasi juga disebabkan keterbatasan produksi beras sehingga stok yang beredar di pasaran juga mengalami kenaikan harga.
Selain itu ditambah lagi dengan belum beredarnya raskin di lapangan sehingga permintaan beras yang terbatas terus meningkat.
Sementara itu Suharno, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mengatakan penyaluran raskin di Sumut khususnya Medan memang sangat diharapkan dapat terealisasi secepatnya.(mag-9)