25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Penggunaan Uang Digital Terus Dikembangkan, Tatanan Ekonomi Dunia Bisa Berubah Signifikan

Tren transaksi nontunai menggunakan uang digital, terus dikembangkan di setiap negara di dunia. Sejauh ini, Tiongkok menjadi negara yang paling maju dalam pengembangan uang digitalnya.

DIGITAL: Seorang warga melakukan transaksi dengan menggunakan aplikasi uang digital. Tren transaksi nontunai menggunakan uang digital, terus dikembangkan di setiap negara di dunia.

“Namun dari sudut pandang saya, pengembangan uang digital akan membuat negara dengan ekonomi besar yang menguasai perdagangan dunia yang akan menjadi penguasa. Saya berpendapat bagaimana nantinya jika semua negara memiliki uang digital,” kata pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin kepada wartawan, Senin (1/3).

Sebagai contoh, Gunawan menjelaskan, seorang WNI yang secara kebetulan berada di luar negeri dan bertemu dengan WNI lain. Lantas dirinya melakukan transaksi keuangan dengan menggunakan rupiah digital. “Padahal transaksi yang sedang terjadi, dilakukan di negara lain. Yang kalau saat ini, saya harus menukarkan rupiah yang saya miliki ke mata uang lain, baru bisa saya gunakan bertransaksi di negara lain,” ungkap Gunawan.

Dengan melihat ini, Gunawan mengungkapkan, jika pola transaksi seperti itu bisa dilakukan dengan menggunakan uang digital, maka bukan tidak mungkin setiap warga negara di dunia ini akan melakukan transaksi keuangannya dengan mata uang lokalnya di negara manapun. “Dan bukan tidak mungkin jika dikembangkan sebuah uang digital yang bisa dikonversi ke mata uang lain secara instan. Artinya begini, saat saya menggunakan rupiah digital, terus mau berbelanja di Negara lain yang menggunakan uang lokalnya,” tutur Gunawan.

Menurutnya, uang digital tersebut bisa mengkonversi langsung ke mata uang lokal di negara yang dimaksud. Tetapi mungkin untuk poin yang terakhir, dia menilai belum akan terealisasi. “Dan mungkin bisa jadi tidak akan dilakukan oleh otroitas keuangan atau bank sentral tertentu. Uang digital seperti itu butuh kesepakatan lintas negara,” sebut ekonom dari Universitas Islam Negeri (UINSU) itu.

Ia mengatakan, yang menarik adalah jika saat ini Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi uang yang dominan ditransaksikan di banyak negara. Maka kehadiran uang digital bisa membuat dominasi Dolar AS hilang. “Dan bahkan bukan hanya dominasi Dolar AS saja, tetapi dominasi mata uang yang tergolong hard currency lainnya. Di sinilah letak kemungkinan, dimana penggunaan mata uang antar dua negara secara bilateral akan tercipta,” jelas Gunawan.

Kemudian ia menambahkan, bukan dominasi sebuah mata uang yang bersifat universal layaknya Dolar AS atau mata uang hard currency lainnya. “Dan tatanan ekonomi dunia bisa berubah signifikan dengan kehadiran uang digital tersebut,” tandasnya. (gus)

Tren transaksi nontunai menggunakan uang digital, terus dikembangkan di setiap negara di dunia. Sejauh ini, Tiongkok menjadi negara yang paling maju dalam pengembangan uang digitalnya.

DIGITAL: Seorang warga melakukan transaksi dengan menggunakan aplikasi uang digital. Tren transaksi nontunai menggunakan uang digital, terus dikembangkan di setiap negara di dunia.

“Namun dari sudut pandang saya, pengembangan uang digital akan membuat negara dengan ekonomi besar yang menguasai perdagangan dunia yang akan menjadi penguasa. Saya berpendapat bagaimana nantinya jika semua negara memiliki uang digital,” kata pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin kepada wartawan, Senin (1/3).

Sebagai contoh, Gunawan menjelaskan, seorang WNI yang secara kebetulan berada di luar negeri dan bertemu dengan WNI lain. Lantas dirinya melakukan transaksi keuangan dengan menggunakan rupiah digital. “Padahal transaksi yang sedang terjadi, dilakukan di negara lain. Yang kalau saat ini, saya harus menukarkan rupiah yang saya miliki ke mata uang lain, baru bisa saya gunakan bertransaksi di negara lain,” ungkap Gunawan.

Dengan melihat ini, Gunawan mengungkapkan, jika pola transaksi seperti itu bisa dilakukan dengan menggunakan uang digital, maka bukan tidak mungkin setiap warga negara di dunia ini akan melakukan transaksi keuangannya dengan mata uang lokalnya di negara manapun. “Dan bukan tidak mungkin jika dikembangkan sebuah uang digital yang bisa dikonversi ke mata uang lain secara instan. Artinya begini, saat saya menggunakan rupiah digital, terus mau berbelanja di Negara lain yang menggunakan uang lokalnya,” tutur Gunawan.

Menurutnya, uang digital tersebut bisa mengkonversi langsung ke mata uang lokal di negara yang dimaksud. Tetapi mungkin untuk poin yang terakhir, dia menilai belum akan terealisasi. “Dan mungkin bisa jadi tidak akan dilakukan oleh otroitas keuangan atau bank sentral tertentu. Uang digital seperti itu butuh kesepakatan lintas negara,” sebut ekonom dari Universitas Islam Negeri (UINSU) itu.

Ia mengatakan, yang menarik adalah jika saat ini Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi uang yang dominan ditransaksikan di banyak negara. Maka kehadiran uang digital bisa membuat dominasi Dolar AS hilang. “Dan bahkan bukan hanya dominasi Dolar AS saja, tetapi dominasi mata uang yang tergolong hard currency lainnya. Di sinilah letak kemungkinan, dimana penggunaan mata uang antar dua negara secara bilateral akan tercipta,” jelas Gunawan.

Kemudian ia menambahkan, bukan dominasi sebuah mata uang yang bersifat universal layaknya Dolar AS atau mata uang hard currency lainnya. “Dan tatanan ekonomi dunia bisa berubah signifikan dengan kehadiran uang digital tersebut,” tandasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/