27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Telkom Bangun Bandung Digital Valley

MEDAN- Di tengah-tengah persaingan bisnis di dalam industri telekomunikasi dan informasi yang sangat ketat, information and communication technology (ICT) berkembang semakin pesat. Pesatnya perkembangan ICT tersebut menyebabkan industri kreatif digital tumbuh dengan sangat cepat dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), mempunyai kepentingan untuk mendukung agar industri kreatif digital maju dengan pesat. Salah satu upaya dilakukan Telkom dengan cara selalu mendorong agar lahir inovasi baru melalui sebuah ekosistem yang terintegrasi.

Demikian disampaikan Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, saat peresmian fasilitas Bandung Digital Valley (BDV), di Telkom Research & Development Center (RDC), Bandung, baru-baru ini.

Kata Rinaldi Firmansyah, BDV merupakan inisiatif Telkom dalam mengembangkan ekosistem yang diharapkan menjadi titik awal untuk mendukung percepatan penetrasi ICT di Indonesia. “Ekosistem yang dimaksud adalah industri-industri lokal seperti pengembang aplikasi, penyedia konten hingga industri perangkat telekomunikasi,” tandas Rinaldi.

Rinaldi menjelaskan, pemanfaatan optical fiber broadband sebagai tulang punggung infrastruktur ICT perlu dioptimalkan dengan cara mengembangkan berbagai ragam aplikasi dan konten yang bermanfaat untuk industrinya itu sendiri maupun masyarakat, itulah sebabnya Telkom concerned untuk mendorong industri ini melalui pembangunan ekosistem ICT di Indonesia.

Secara harfiah, makna “ekosistem” adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Menurut Rinaldi, BDV akan membawa para teknopreneur dan teknoventura ke dalam sebuah platform kerjasama yang saling menguntungkan. Kerjasama ini merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi kelangsungan bisnis ICT di Indonesia yang diharapkan akan menjadi sentra-sentra bisnis besar di masa depan.

“Telkom sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar selama tiga tahun ke depan sebagai bukti keseriusan kami dalam mengembangkan program ini,” jelas Rinaldi.

Pembangunan BDV dipusatkan di Telkom RDC, Bandung. Fasilitas BDV yang disediakan di Gedung Menara RDC Lantai 4 tersebut memiliki luas 1200 m² dan dapat dihuni oleh 100 orang pengembang. Berbagai fasilitas yang disediakan, antara lain demo room/gadget room (ruangan untuk aplikasi atau perangkat yang siap komersialisasi), creative corner (ruangan untuk bekerja dan pengembangan aplikasi), dan meeting room (ruangan untuk rapat dan berdiskusi).(rel/ndi)

MEDAN- Di tengah-tengah persaingan bisnis di dalam industri telekomunikasi dan informasi yang sangat ketat, information and communication technology (ICT) berkembang semakin pesat. Pesatnya perkembangan ICT tersebut menyebabkan industri kreatif digital tumbuh dengan sangat cepat dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), mempunyai kepentingan untuk mendukung agar industri kreatif digital maju dengan pesat. Salah satu upaya dilakukan Telkom dengan cara selalu mendorong agar lahir inovasi baru melalui sebuah ekosistem yang terintegrasi.

Demikian disampaikan Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, saat peresmian fasilitas Bandung Digital Valley (BDV), di Telkom Research & Development Center (RDC), Bandung, baru-baru ini.

Kata Rinaldi Firmansyah, BDV merupakan inisiatif Telkom dalam mengembangkan ekosistem yang diharapkan menjadi titik awal untuk mendukung percepatan penetrasi ICT di Indonesia. “Ekosistem yang dimaksud adalah industri-industri lokal seperti pengembang aplikasi, penyedia konten hingga industri perangkat telekomunikasi,” tandas Rinaldi.

Rinaldi menjelaskan, pemanfaatan optical fiber broadband sebagai tulang punggung infrastruktur ICT perlu dioptimalkan dengan cara mengembangkan berbagai ragam aplikasi dan konten yang bermanfaat untuk industrinya itu sendiri maupun masyarakat, itulah sebabnya Telkom concerned untuk mendorong industri ini melalui pembangunan ekosistem ICT di Indonesia.

Secara harfiah, makna “ekosistem” adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Menurut Rinaldi, BDV akan membawa para teknopreneur dan teknoventura ke dalam sebuah platform kerjasama yang saling menguntungkan. Kerjasama ini merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi kelangsungan bisnis ICT di Indonesia yang diharapkan akan menjadi sentra-sentra bisnis besar di masa depan.

“Telkom sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar selama tiga tahun ke depan sebagai bukti keseriusan kami dalam mengembangkan program ini,” jelas Rinaldi.

Pembangunan BDV dipusatkan di Telkom RDC, Bandung. Fasilitas BDV yang disediakan di Gedung Menara RDC Lantai 4 tersebut memiliki luas 1200 m² dan dapat dihuni oleh 100 orang pengembang. Berbagai fasilitas yang disediakan, antara lain demo room/gadget room (ruangan untuk aplikasi atau perangkat yang siap komersialisasi), creative corner (ruangan untuk bekerja dan pengembangan aplikasi), dan meeting room (ruangan untuk rapat dan berdiskusi).(rel/ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/