25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Perdagangan RI-Cina Menguntungkan

Peluang Indonesia untuk meraih untung berdagang dengan Cina semakin terbuka. Pasalnya, dengan inflasi tinggi dan menurunnya laju perekonomian Cina tentunya dapat menguntungkan Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Selasa (2/8).

“Dengan meningkatnya rate, meningkatkan bunga di Cina dan semakin tingginya biaya di Cina, ini menguntungkan kita untuk tingkatkan daya saing kita,” jelas Hatta.

Selain itu, lanjut dia, adanya pengalihan produksi yang terjadi dari Cina ke Indonesia semakin menguntungkan posisi Indonesia saat ini. “Dan relokasi industri terjadi di tempat kita baik untuk sepatu dan sebagainya,” tambahnya.

Hal ini dibuktikan dengan semakin menurunnya angka defisit yang dicatatkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). “Dengan defisit yang makin turun, itu menunjukkan kita punya potensi surplus dengan Cina,” tuturnya.

Karenanya, Hatta semakin yakin jika neraca perdangan Indonesia dengan Cina pasti akan mengalami surplus. “Saya hanya ingin katakan peluang  kita untuk surplus dengan Cina sangat terbuka,” tandasnya.

Sebelumnya, BPS mencatatkan defisit neraca perdagangan dengan Cina mengalami penurunan. Buktinya, selama Januari-Juni terjadi defisit USD3,1 miliar dengan demikian jika dirata-ratakan per bulan USD500 juta, namun untuk Juni defisitnya hanya USD365,2 juta.(net/jpnn)

Peluang Indonesia untuk meraih untung berdagang dengan Cina semakin terbuka. Pasalnya, dengan inflasi tinggi dan menurunnya laju perekonomian Cina tentunya dapat menguntungkan Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Selasa (2/8).

“Dengan meningkatnya rate, meningkatkan bunga di Cina dan semakin tingginya biaya di Cina, ini menguntungkan kita untuk tingkatkan daya saing kita,” jelas Hatta.

Selain itu, lanjut dia, adanya pengalihan produksi yang terjadi dari Cina ke Indonesia semakin menguntungkan posisi Indonesia saat ini. “Dan relokasi industri terjadi di tempat kita baik untuk sepatu dan sebagainya,” tambahnya.

Hal ini dibuktikan dengan semakin menurunnya angka defisit yang dicatatkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). “Dengan defisit yang makin turun, itu menunjukkan kita punya potensi surplus dengan Cina,” tuturnya.

Karenanya, Hatta semakin yakin jika neraca perdangan Indonesia dengan Cina pasti akan mengalami surplus. “Saya hanya ingin katakan peluang  kita untuk surplus dengan Cina sangat terbuka,” tandasnya.

Sebelumnya, BPS mencatatkan defisit neraca perdagangan dengan Cina mengalami penurunan. Buktinya, selama Januari-Juni terjadi defisit USD3,1 miliar dengan demikian jika dirata-ratakan per bulan USD500 juta, namun untuk Juni defisitnya hanya USD365,2 juta.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/