JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia mengatakan kekhawatiran pasar atas meningkatnya kasus harian Covid-19 di Amerika Serikat (AS) memicu penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD Senin (2/8).
Rupiah pagi ini menguat 4 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.459 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.463 per USD.
“Ini bisa jadi pemicu kekhawatiran pertumbuhan AS dan menekan USD,” kata Nikolas di Jakarta, Senin.
Pada akhir pekan lalu, rupiah ditutup menguat seiring dengan semakin turunnya jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia terutama di DKI Jakarta. Pada Minggu (1/8) kemarin, terjadi penambahan 30.738 kasus baru Covid-19 di tanah air sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 3,44 juta kasus. Jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 pun masih tinggi yaitu bertambah 1.604 kasus sehingga totalnya mencapai 95.723 kasus.
Meski demikian, sebanyak 2,81 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif Covid-19 sehingga total kasus aktif mencapai 535.135 kasus. “Ini agak menarik karena sentimen lokal dan internasional menunjuk ke satu arah yaitu penguatan rupiah, dari lokal ada tren penurunan kasus Covid-19 terutama di Jakarta,” ujar Nikolas.
Sementara itu, dari internasional sentimen datang dari pelemahan USD akibat pertemuan The Fed yang masih mempertahankan tingkat stimulus bulanannya serta tingkat suku bunga yang juga masih dipertahankan. “Sedangkan rencana pengurangan stimulus AS masih menunggu perkembangan kondisi AS terutama dari sektor tenaga kerjanya,” ujar Nikolas. Nikolas memprediksi rupiah hari ini akan menguat dan bergerak di kisaran Rp 14.390 per USD hingga Rp 14.550 per USD. Pada Jumat (30/7) lalu, rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 14.463 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.483 per USD. (jpnn)