MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut menyebutkan nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut di bulan Agustus 2019 mengalami penurunan dibandingkan bulan Juli 2019, yaitu dari US$707,64 juta menjadi US$673,99 juta atau turun sebesar 4,75 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi mengatakan bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2018, ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 11,17 persen.
“Sedangkan nilai ekspor Sumut yang mengalami kenaikan pada Agustus 2019 terhadap Juli 2019 terjadi pada golongan karet dan barang dari karet sebesar US$2,36 juta (2,38%) diikuti buah-buahan sebesar US$2,29 juta (14,41%), serta sabun dan preparat sebesar US$1,91 juta (7,76%),” jelas Suhaimi.
Ia menjelaskan penurunan nilai ekspor terbesar bulan ini terjadi pada golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$15,36 juta (-5,94%) diikuti kopi, teh, rempah-rempah turun sebesar US$11,50 juta (-23,02%).
Sedangkan, ekspor ke Tiongkok pada Agustus 2019 merupakan yang terbesar yaitu US$118,63 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$75,97 juta dan India sebesar US$60,98 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,92 persen.
“Sedangkan kelompok negara tujuan ekspor pada Agustus 2019 yakni ekspor ke kawasan Asia atau di luar ASEAN merupakan yang terbesar dengan nilai US$275,42 juta (40,86 persen),” ujarnya.
Untuk Ekspor pada periode Januari sampai Agustus 2019 bila dibandingkan Januari sampai Agustus 2018, lanjut Syech Suhaimi untuk komoditas kopi, teh, rempah-rempah mengalami kenaikan sebesar US$18,35 juta (5,73%).
Sedangkan Komoditas lainnya mengalami penurunan terbesar adalah komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) turun sebesar US$445,82 juta (-19,52%), karet dan barang dari karet turun sebesar US$81,35 juta (-9,99%), berbagai produk kimia turun sebesar US$79,48 juta (-12,10%) dan bahan kimia organik turun sebesar US$61,50 juta (-21,44%). Komoditas lainnya turun dibawah US$20 juta.
“Selama Januari sampai Agustus 2019, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) mampu memberikan kontribusi sebesar 88,78 persen terhadap total ekspor Sumut. Sementara itu ekspor di luar 10 golongan barang memberikan kontribusi sebesar 11,22 persen. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang selama periode Januari sampai Augustus 2019 turun 13,50 persen terhadap periode Januari – Agustus 2018,” jelasnya.
Tak hanya ekspor nilai impor melalui Sumut di bulan Agustus 2019 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$343,02 juta juga mengalami penurunan. Turun sebesar 21,54 persen dibandingkan bulan Juli 2019 yang mencapai US$437,21 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 33,93 persen.
“Pada Agustus 2019, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah karet dan barang dari karet sebesar US$1,08 juta (7,17%), Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar US$18,91 juta (-45,36%) diikuti bahan kimia anorganik turun sebesar US$14,05 juta (-45,59%),” tandasnya.(gus/ram)