30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tiga Maskapai Ambil Alih Rute Batavia Air

JAKARTA- Tiga maskapai penerbangan dipastikan akan mengambi alih rute-rute eks Batavia Air yang sudah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ketiga maskapai itu adalah Citilink Indonesia, Mandala, dan Travel Express.
Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo menjelaskan alasan mengapa tiga maskapai mendapat rute-rute eks Batavia. Yakni, ketiganya bersedia mengangkut penumpang eks Batavia Air tanpa dipungut biaya, hingga tiga bulan ke depan.

Nah, pengorbanan maskapai yang bersedia mengangkut penumpang eks batavia tanpa dibayar ini, katanya, harus diapresiasi oleh pemerintah. “Kami memberikan insentif atas pengorbanan maskapai ini, yaitu dengan memberikan rute yang sebelumnya dilayani Batavia kepada 3 maskapai ini,” jelas Djoko di Jakarta, kemarin (2/2).

Calon penumpang Batavia ini hanya dikenakan biaya tambahan Rp5000 per penumpang sebagai pengganti biaya asuransi yang dibayarkan saat penukaran tiket Batavia Air dengan maskapai yang akan menerbangkannya.
Diakui Djoko, hingga kemarin Ditjen Perhubungan Udara belum mendapat laporan yang resmi berapa jumlah calon penumpang Batavia yang sudah melakukan reservasi hingga 3 bulan ke depan, bahkan hingga akhir tahun 2013. Karena berdasarkan laporan yang masuk, sudah ada masyarakat yang melakukan reservasi hingga akhir tahun mendatang. Jika dikalkulasi, nilai reservasi ini bisa mencapai miliaran rupiah.

“Ditjen Perhubungan Udara Senin besok akan minta kepada manajemen Batavia Air atau kurator yang ditunjuk untuk menyerahkan akses reservasi kepada pemerintah.  Sehingga tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini dengan membuat reservasi baru,” ujar Djoko.

Diakui oleh Djoko, ada beberapa maskapai lain yang ikut membantu menerbangkan penumpang eks Batavia tapi tidak di kasih rute. “Karena mereka mengenakan tambahan tambahan, artinya mau membantu tapi masih membebani pada penumpang,” tambahnya.
Sementara itu Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, rute yang diberikan kepada maskapai penerbangan nasional adalah rute yang selama ini sudah diterbangkan oleh Batavia Air. “Bukan rute baru atau rute tambahan,’’ tegas Bambang.
Pemberian izin rute, menurut Bambang harus mempertimbangkan supply and demand. Bila satu rute eks Batavia sudah diberikan kepada satu maskapai maka tidak akan diberikan kpeada maskapai lain. Contoh, rute eks Batavia CGK-PKU yang sudah diserahkan Mandala, maka saat Travel Express mengajukan permohonan tidak dikabulkan. ‘’Prinsipnya tdk ada penambahan slot time, hanya berupa pengalihan . Jadi keseimbangan tetap terjaga,’’ jelasnya.
Selain masalah supply and deman, pemberian rute juga mempertimbangkan pada siapa yang melakukan pengajukan terlebih dulu, sehingga dia mendapat hak prioritas
Mengapa maskapai berebut mendapatkan rute-rute yang selama ini sudah diterbangi oleh maskapai penerbangan sebelumnya, menurut Bambang karena rute tersebut adalah rute yang sudah matang, sehingga secara jangka pendekpun sudah menjanjikan.
Kalaupun ke tiga maskapai ini tidak mengenakan biaya tambahan, diperkirakan kerugian yang saat ini ditanggung lebih kecil dibandingkan biaya untuk memulai rute baru, yang memerlukan sekitar 6-12 bulan untuk tumbuh dan menghasilkan. (sam)

JAKARTA- Tiga maskapai penerbangan dipastikan akan mengambi alih rute-rute eks Batavia Air yang sudah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ketiga maskapai itu adalah Citilink Indonesia, Mandala, dan Travel Express.
Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo menjelaskan alasan mengapa tiga maskapai mendapat rute-rute eks Batavia. Yakni, ketiganya bersedia mengangkut penumpang eks Batavia Air tanpa dipungut biaya, hingga tiga bulan ke depan.

Nah, pengorbanan maskapai yang bersedia mengangkut penumpang eks batavia tanpa dibayar ini, katanya, harus diapresiasi oleh pemerintah. “Kami memberikan insentif atas pengorbanan maskapai ini, yaitu dengan memberikan rute yang sebelumnya dilayani Batavia kepada 3 maskapai ini,” jelas Djoko di Jakarta, kemarin (2/2).

Calon penumpang Batavia ini hanya dikenakan biaya tambahan Rp5000 per penumpang sebagai pengganti biaya asuransi yang dibayarkan saat penukaran tiket Batavia Air dengan maskapai yang akan menerbangkannya.
Diakui Djoko, hingga kemarin Ditjen Perhubungan Udara belum mendapat laporan yang resmi berapa jumlah calon penumpang Batavia yang sudah melakukan reservasi hingga 3 bulan ke depan, bahkan hingga akhir tahun 2013. Karena berdasarkan laporan yang masuk, sudah ada masyarakat yang melakukan reservasi hingga akhir tahun mendatang. Jika dikalkulasi, nilai reservasi ini bisa mencapai miliaran rupiah.

“Ditjen Perhubungan Udara Senin besok akan minta kepada manajemen Batavia Air atau kurator yang ditunjuk untuk menyerahkan akses reservasi kepada pemerintah.  Sehingga tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini dengan membuat reservasi baru,” ujar Djoko.

Diakui oleh Djoko, ada beberapa maskapai lain yang ikut membantu menerbangkan penumpang eks Batavia tapi tidak di kasih rute. “Karena mereka mengenakan tambahan tambahan, artinya mau membantu tapi masih membebani pada penumpang,” tambahnya.
Sementara itu Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, rute yang diberikan kepada maskapai penerbangan nasional adalah rute yang selama ini sudah diterbangkan oleh Batavia Air. “Bukan rute baru atau rute tambahan,’’ tegas Bambang.
Pemberian izin rute, menurut Bambang harus mempertimbangkan supply and demand. Bila satu rute eks Batavia sudah diberikan kepada satu maskapai maka tidak akan diberikan kpeada maskapai lain. Contoh, rute eks Batavia CGK-PKU yang sudah diserahkan Mandala, maka saat Travel Express mengajukan permohonan tidak dikabulkan. ‘’Prinsipnya tdk ada penambahan slot time, hanya berupa pengalihan . Jadi keseimbangan tetap terjaga,’’ jelasnya.
Selain masalah supply and deman, pemberian rute juga mempertimbangkan pada siapa yang melakukan pengajukan terlebih dulu, sehingga dia mendapat hak prioritas
Mengapa maskapai berebut mendapatkan rute-rute yang selama ini sudah diterbangi oleh maskapai penerbangan sebelumnya, menurut Bambang karena rute tersebut adalah rute yang sudah matang, sehingga secara jangka pendekpun sudah menjanjikan.
Kalaupun ke tiga maskapai ini tidak mengenakan biaya tambahan, diperkirakan kerugian yang saat ini ditanggung lebih kecil dibandingkan biaya untuk memulai rute baru, yang memerlukan sekitar 6-12 bulan untuk tumbuh dan menghasilkan. (sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/