31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Perekonomian Eropa Kurang Baik, Ekspor Sawit Turun

Selama bulan Juli 2012, 10 komoditas ekspor mengalami penurunan sebesar 10 persen. Tetapi, untuk komoditas Lemak, Minyak Hewan dan Nabati, yang merupakan komoditas ekspor terbesar di Sumatera Utara ini mengalami kenaikan. Walaupun begitu, secara periode, ekspor sawit ini tetap mengalami penurunan, dikarenakan perekonomian di Eropa yang belum membaik.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menyatakan, komoditas Lemak, Minyak Hewan dan Nabati pada Juli 2012 sebesar USD443,591, sedangkan pada bulan sebelumnya hanya USD332,409 atau ada kenaikan sekitar 33,45 persen. “Ada kenaikan, tetapi belum normal. Dan angka ini penyumbang terbesarnya adalah sawit,” ujar Kepala BPS SU  Suharno.

Sedangkan periode Januari hingga Juli 2012 ekspor komoditas ini sebesar USD2,427,259. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar USD2,450,049 atau dengan kata lain mengalami penurunan sebesar 0,93 persen. “Secara periode, ekspor sawit ini tetap mengalami penurunan, dikarenakan perekonomian di Eropa yang belum membaik. Namun belakangan ada kenaikan, tetapi belum normal” lanjutnya.

Sementara itu, dari data Surat Keterangan Asal (SKA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, menyatakan pada Semester I 2012, permintaan sawit menurun sekitar 13 persen, bila dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana volume sawit berkisar 1,790,115,686 kg dengan nilai USD1,525,332,730. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2011, ekspor CPO dan turunanny sebesar 1,828,768,438 kg atau dengan nilai USD1,761,516,398.

“Kalau untuk penurunannya, penyebabnya masih sama, krisis global, sehingga negara buyer lebih baik menunggu dibandingkan untuk menyetok,” ujar Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Disperindag SU, Fitra Kurnia. (ram)

Selama bulan Juli 2012, 10 komoditas ekspor mengalami penurunan sebesar 10 persen. Tetapi, untuk komoditas Lemak, Minyak Hewan dan Nabati, yang merupakan komoditas ekspor terbesar di Sumatera Utara ini mengalami kenaikan. Walaupun begitu, secara periode, ekspor sawit ini tetap mengalami penurunan, dikarenakan perekonomian di Eropa yang belum membaik.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menyatakan, komoditas Lemak, Minyak Hewan dan Nabati pada Juli 2012 sebesar USD443,591, sedangkan pada bulan sebelumnya hanya USD332,409 atau ada kenaikan sekitar 33,45 persen. “Ada kenaikan, tetapi belum normal. Dan angka ini penyumbang terbesarnya adalah sawit,” ujar Kepala BPS SU  Suharno.

Sedangkan periode Januari hingga Juli 2012 ekspor komoditas ini sebesar USD2,427,259. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar USD2,450,049 atau dengan kata lain mengalami penurunan sebesar 0,93 persen. “Secara periode, ekspor sawit ini tetap mengalami penurunan, dikarenakan perekonomian di Eropa yang belum membaik. Namun belakangan ada kenaikan, tetapi belum normal” lanjutnya.

Sementara itu, dari data Surat Keterangan Asal (SKA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, menyatakan pada Semester I 2012, permintaan sawit menurun sekitar 13 persen, bila dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana volume sawit berkisar 1,790,115,686 kg dengan nilai USD1,525,332,730. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2011, ekspor CPO dan turunanny sebesar 1,828,768,438 kg atau dengan nilai USD1,761,516,398.

“Kalau untuk penurunannya, penyebabnya masih sama, krisis global, sehingga negara buyer lebih baik menunggu dibandingkan untuk menyetok,” ujar Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Disperindag SU, Fitra Kurnia. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/