MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala PT Pelni Cabang Medan, Yursal mengatakan, jumlah penumpang puncak arus balik di Belawan baik yang turun maupun berangkat, mencapai 5.525 orang. Rincian penumpang turun 2.411 orang dan naik 3.114 orang.
“Diperkirakan arus balik di Belawan meningkat 15 persen. Untuk keberangkatan kapal hari ini (Selasa) tujuan Belawan – Batam sekitar 3.114 orang, dan KM Kelud akan kembali tiba pada Kamis (6/7),” terang Yursal.
Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut mencatat, lonjakan penumpang pada arus balik Lebaran 2017 naik sekitar 6,51 persen dibanding tahun lalu. Melalui jalan atau bus ada 674.249 penumpang yang datang ke Kota Medan. Via kereta api (KA) sebanyak 241.995 penumpang, via laut sebanyak 22.278 penumpang, dan via pesawat udara 518.503 penumpang.
“Untuk via jalan kenaikan 2,08 persen, kereta api 9,37 persen, laut 16,11 persen dan udara 8,08 persen. Jika diambil rata-rata dari kenaikan jumlah penumpang tahun ini, yakni 6,51 persen,” ujar Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Provsu, Agustinus kepada Sumut Pos, Selasa (4/7).
Pihaknya perkirakan akan terjadi dua gelombang arus balik Lebaran tahun ini. Ini mengingat anak sekolah baru aktif kembali belajar pada 21 Juli. Kondisi ini persis seperti momentum tahun lalu. “Pada dasarnya, data jumlah kedatangan dan keberangkatan kita gunakan sebagai pola sebaran pergerakan penumpang selama arus mudik dan balik Lebaran,” katanya.
Menurutnya, dari data lonjakan penumpang itu bisa saja diinterpretasikan untuk justifikasi pendatang baru yang masuk ke Kota Medan. “Tapi tidak mutlak karena masa libur sekolah jug sangat memengaruhi pola pergerakan penumpang. Jadi bisa saja kedatangan lebih menyebar karena libur sekolah lebih panjang dari libur nonsekolah,” imbuh pria yang juga Ketua Posko Pemantauan Lebaran 2017 Dishub Provsu ini.
Sementara, Ops Ramadniya Toba 2017 hari ke-16, Poldasu mendata sejumlah analisis dan evaluasi penyelenggaraan. Dirilis sejumlah perbandingan dengan Ops Ramadniya 2016 lalu. Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting melalui Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan, berdasarkan data, pelanggaran lalulintas diantaranya dalam gelaran Ops Ramadniya 2017 untuk tilang ada 363 perkara dibanding 2016 sebanyak 289 perkara atau meningkat 26 persen. Kemudian teguran sebanyak 328 perkara sementara 2016 terdata 328 perkara menurun 10 persen.
Sementara itu untuk kecelakaan terdata tak ada yang menonjol. Kecelakaan biasa sebanyak 2 kasus di tahun 2016 dan 2 kasus di 2017. Untuk korban meninggal dunia diketahui tercatat 1 orang sementara nihil di 2016.
Terkait data kedatangan dan kepergian dari sejumlah moda transportasi baik darat, udara dan laut, kata Nainggolan, nilainya bervariasi. “Terdata diketahui arus kedatangan dengan bus di tahun ini sebanyak 7.994 orang menurun ketimbang tahun lalu sebanyak 12380 orang atau 35 persen. Sementara keberangkatan sebanyak 7.596 menurun dibanding 2016 sebanyak 12.357 orang atau sekira 39 persen,” kata Nainggolan.
Kemudian melalui moda transportasi udara, ada peningkatan kedatangan. Sebanyak 18239 orang masuk ke Sumut, menurun dibanding 2016 sebanyak 16745 orang. Untuk keberangkatan juga ada peningkatan, 18553 orang masuk dibanding 2016 sebanyak 16304 atau 14 persen. Melalui moda transportasi laut, terdata jumlah kedatangan di tahun 2017 sebanyak 3742 orang menaik dari 2016 sebanyak 3162 atau 18 persen. Untuk keberangkatan sebanyak 5375 orang di 2017 meningkat dari 2016 sebanyak 4382 orang atau 23 persen. (rul/prn/dvs/adz)
Data Operasi Ramadniya Toba 2017
Pelanggaran Lalulintas
Jenis Tindakan 2017 2016 Persentase
Tilang 363 perkara 289 perkara Naik 26 persen
Teguran 328 perkara 328 perkara Turun 10 persen
Kecelakaan Lalulintas
Jenis Kecelakaan 2017 2016
Kecelakaan biasa 2 kasus 2 kasus
Meninggal dunia 1 orang Nihil
Keberangkatan Pemudik
Moda Transportasi 2017 2016 Persentase
Bus 7.596 orang 12.357 orang 39 persen
Udara 18.553 16.304 14 persen
Laut 5.375 orang 4.382 orang 23 persen
Kedatangan Pemudik
Moda Transportasi 2017 2016 Persentase
Bus 7994 orang 12.380 orang 35 persen
Udara 18.239 orang 16.745 orang 12 persen
Laut 3.742 orang 3.162 orang 18 persen