25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Promosikan Refrigeran Asli dan Lindungi Konsumen

Chemours Luncurkan Program Antipemalsuan Produk di Asia Pasifik

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – The Chemours Company (“Chemours”) (NYSE: CC), perusahaan kimia global yang menguasai pangsa pasar di segmen Teknologi Titanium, Solusi Termal & Khusus (Thermal & Specialized Solutions), serta Bahan Baku Khusus (Advanced Performance Material), meluncurkan program antipemalsuan produk demi mempromosikan refrigeran yang asli di Indonesia. Sebagai pemilik merek dagang Freonâ„¢ dan Opteonâ„¢ di berbagai negara, Chemours aktif menjaga hak kekayaan intelektualnya dengan memantau dan memonitor penggunaan merek dagang, perlindungan paten, serta program antipemalsuan produk.

Penggunaan refrigeran palsu menimbulkan kinerja sistem yang di bawah standar, kerusakan peralatan, dan isu tentang keamanan produk.
“Prioritas pada keamanan produk menjadi salah satu prinsip utama kami. Maka, refrigeran palsu menjadi risiko besar bagi pihak distributor, kontraktor, dan pengguna akhir,” ujar Hardian Reza Dharmayanda, Country Leader, Chemours Indonesia.

Menurutnya, risiko besar yang ditimbulkan akibat penggunaan refrigeran palsu yakni, pihak distributor berpotensi menanggung kerugian yang tidak diketahui; kontraktor berpotensi menghadapi pembatalan proyek dan harus menghabiskan waktu untuk memperbaiki kerusakan sistem. Kemudian, konsumen berpotensi mengalami konsumsi energi yang lebih boros, kinerja sistem yang buruk, usia pakai peralatan yang lebih pendek, atau hal-hal lain yang lebih buruk lagi.

“Untuk itu, kami tidak hanya ingin mengedukasi pelanggan dan distributor tentang risiko tersebut, namun juga cara memastikan keaslian refrigeran yang dibeli dan digunakannya. Program ini merupakan salah satu langkah penting dari proses tersebut,” kata Hardian.

Chemours menjadi pemimpin pasar yang memproduksi refrigeran, serta menguasai keahlian dan pengetahuan sejak refrigeran Freonâ„¢ dilansir pertama kalinya pada 1930. Sebagai merek tepercaya selama lebih dari 90 tahun, refrigeran Freonâ„¢ telah banyak dipakai di seluruh dunia, mulai dari alat penyejuk udara (AC) di sektor otomotif, residensial, dan komersial hingga sistem pemanas (heat pump) dan pendingin. Berkat kinerja, reliabilitas, kualitas, nilai tambah, dan reputasi terbaik, refrigeran premium Freonâ„¢ kerap ditiru dan dipalsukan.

“Disadari atau tidak, produk bermutu buruk, produk imitasi atau produk palsu dapat menimbulkan kinerja sistem yang di bawah standar, kerusakan peralatan, dan isu keamanan produk. Demi menjamin keamanan konsumen, Chemours akan meluncurkan program edukasi publik di Indonesia. Tujuannya, mengedukasi pasar dan distributor tentang cara membedakan refrigeran Freonâ„¢ yang asli dan mencegah peredaran produk palsu,” beber Hardian.

Lebih lanjut dijelaskannya, Chemours telah memperoleh hak pemasaran atas produknya di Indonesia, namun tidak terbatas pada FREON dan juga produk lamanya yaitu SUVA. Chemours memiliki hak tunggal untuk mengizinkan pihak lain mendistribusikan produknya. “Anda dapat mempelajari informasi lebih lanjut tentang program jaminan merek Chemours,” pungkasnya. (adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – The Chemours Company (“Chemours”) (NYSE: CC), perusahaan kimia global yang menguasai pangsa pasar di segmen Teknologi Titanium, Solusi Termal & Khusus (Thermal & Specialized Solutions), serta Bahan Baku Khusus (Advanced Performance Material), meluncurkan program antipemalsuan produk demi mempromosikan refrigeran yang asli di Indonesia. Sebagai pemilik merek dagang Freonâ„¢ dan Opteonâ„¢ di berbagai negara, Chemours aktif menjaga hak kekayaan intelektualnya dengan memantau dan memonitor penggunaan merek dagang, perlindungan paten, serta program antipemalsuan produk.

Penggunaan refrigeran palsu menimbulkan kinerja sistem yang di bawah standar, kerusakan peralatan, dan isu tentang keamanan produk.
“Prioritas pada keamanan produk menjadi salah satu prinsip utama kami. Maka, refrigeran palsu menjadi risiko besar bagi pihak distributor, kontraktor, dan pengguna akhir,” ujar Hardian Reza Dharmayanda, Country Leader, Chemours Indonesia.

Menurutnya, risiko besar yang ditimbulkan akibat penggunaan refrigeran palsu yakni, pihak distributor berpotensi menanggung kerugian yang tidak diketahui; kontraktor berpotensi menghadapi pembatalan proyek dan harus menghabiskan waktu untuk memperbaiki kerusakan sistem. Kemudian, konsumen berpotensi mengalami konsumsi energi yang lebih boros, kinerja sistem yang buruk, usia pakai peralatan yang lebih pendek, atau hal-hal lain yang lebih buruk lagi.

“Untuk itu, kami tidak hanya ingin mengedukasi pelanggan dan distributor tentang risiko tersebut, namun juga cara memastikan keaslian refrigeran yang dibeli dan digunakannya. Program ini merupakan salah satu langkah penting dari proses tersebut,” kata Hardian.

Chemours menjadi pemimpin pasar yang memproduksi refrigeran, serta menguasai keahlian dan pengetahuan sejak refrigeran Freonâ„¢ dilansir pertama kalinya pada 1930. Sebagai merek tepercaya selama lebih dari 90 tahun, refrigeran Freonâ„¢ telah banyak dipakai di seluruh dunia, mulai dari alat penyejuk udara (AC) di sektor otomotif, residensial, dan komersial hingga sistem pemanas (heat pump) dan pendingin. Berkat kinerja, reliabilitas, kualitas, nilai tambah, dan reputasi terbaik, refrigeran premium Freonâ„¢ kerap ditiru dan dipalsukan.

“Disadari atau tidak, produk bermutu buruk, produk imitasi atau produk palsu dapat menimbulkan kinerja sistem yang di bawah standar, kerusakan peralatan, dan isu keamanan produk. Demi menjamin keamanan konsumen, Chemours akan meluncurkan program edukasi publik di Indonesia. Tujuannya, mengedukasi pasar dan distributor tentang cara membedakan refrigeran Freonâ„¢ yang asli dan mencegah peredaran produk palsu,” beber Hardian.

Lebih lanjut dijelaskannya, Chemours telah memperoleh hak pemasaran atas produknya di Indonesia, namun tidak terbatas pada FREON dan juga produk lamanya yaitu SUVA. Chemours memiliki hak tunggal untuk mengizinkan pihak lain mendistribusikan produknya. “Anda dapat mempelajari informasi lebih lanjut tentang program jaminan merek Chemours,” pungkasnya. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/