29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Krisis Global, Karet Turun

MEDAN- Pada Juli 2012 kemarin, komoditas karet mengalami penurunan. Secara periode, penurunan ekspor sebesar 31,98 persen. Bila dibandingkan dengan bulan yang lalu, penurunan ini sebesar 11,52 persen. Adapun penyebab utama dari penurunan ini dikarenakan krisis global yang terus melanda negara tujuan ekspor seperti India, China, Amerika Serikat, Taiwan, dan Korea.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Suharno, penurunan nilai ekspor ini telah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu, atau tepatnya sejak bulan Mei.

“Sejak beberapa bulan yang lalu, ekspor karet terus menurun dari pelabuhan internasional Belawan Sumut,” ujarnya dalam temu pers BPS (3/9) kemarin.
Tercatat, pada Juli 2012, ekspor karet sebesar USD 201,441. Sedangkan pada Juni yang lalu sebesar USD227.679. “Nilai ini untuk semua komoditas mulai dari karet hingga barang dari karet,” lanjutnya. Sementara itu, nilai ekspor secara kumulatif Januari hingga Juli 2012 mencapai USD1,496,396 turun sekitar 31 persen pada periode yang sama yang mencapai USD2,199,983.

Sekretaris Eksekutif, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menyatakan bahwa permintaan ekspor yang paling menurun dari negara Cina dan India. Karena kedua negara ini merupakan produsen ban kendaraan. “Permintaan mobil menurun, secara langsung karet juga turun,” ungkapnya.(ram)

MEDAN- Pada Juli 2012 kemarin, komoditas karet mengalami penurunan. Secara periode, penurunan ekspor sebesar 31,98 persen. Bila dibandingkan dengan bulan yang lalu, penurunan ini sebesar 11,52 persen. Adapun penyebab utama dari penurunan ini dikarenakan krisis global yang terus melanda negara tujuan ekspor seperti India, China, Amerika Serikat, Taiwan, dan Korea.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Suharno, penurunan nilai ekspor ini telah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu, atau tepatnya sejak bulan Mei.

“Sejak beberapa bulan yang lalu, ekspor karet terus menurun dari pelabuhan internasional Belawan Sumut,” ujarnya dalam temu pers BPS (3/9) kemarin.
Tercatat, pada Juli 2012, ekspor karet sebesar USD 201,441. Sedangkan pada Juni yang lalu sebesar USD227.679. “Nilai ini untuk semua komoditas mulai dari karet hingga barang dari karet,” lanjutnya. Sementara itu, nilai ekspor secara kumulatif Januari hingga Juli 2012 mencapai USD1,496,396 turun sekitar 31 persen pada periode yang sama yang mencapai USD2,199,983.

Sekretaris Eksekutif, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menyatakan bahwa permintaan ekspor yang paling menurun dari negara Cina dan India. Karena kedua negara ini merupakan produsen ban kendaraan. “Permintaan mobil menurun, secara langsung karet juga turun,” ungkapnya.(ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/