29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tingkatkan Pengawasan Agen dan Penyalur, Deliserdang Dapat Tambahan Kuota Dua Ribu Matrix Ton Gas Elpiji

sutan siregar/ sumut pos
ANGKUT: Pekerja sedang mengangkut tabung gas dari mobil ke tempat agen di Deliserdang, beberapa waktu yang lalu. Tahun 2019 ini, Kabupaten Deliserang mendapat tambahan kuota gas elpiji.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Deliserdang mendapatkan penambahan kuota sebanyak 2 ribu matrix ton untuk jatah gas elpiji ukuran 3 Kilogram (Kg) dari Pertamina tahun 2019. Dengan adanya penambahan kuota itu, Pemerintah Kabupaten Deliserdang berharap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya yang tidak mampu.

Kabag Perekonomian Pemkab Deliserdang, Putra Jaya Manalu mengatakan penambahan tersebut hasil pertemuan yang diadakan di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

“Pertemuan kita saat di Jakarta, Kabupaten Deliserdang memang dapat penambahan kuota sebanyak 2 ribu matrix ton untuk gas elpiji subsidi. Jika di tahun 2018 kuota Deliserdang hanya dapat 66 ribu matrix ton pada tahun 2019 kita dapat kuota 68 ribu matrix ton,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Pasar Deliserdang itu berpendapat mekanisme penyaluran gas elpiji 3 Kg perlu mendapat perhatian khusus. Sebab pendistribusiannya tidak seperti pendistribusian raskin (beras miskin) yang turunnya melalui Kepala Desa hingga ke Kepala Dusun. Namun pendistribusian langsung kepada agen atau penyalur, yang perlu lagi ditingkatkan pengawasan agar tidak ada permainan.

“Kalau kita berpendapat 68 ribu matrix ton ini sudah cukup lah. Mekanisme di lapangan ini yang sulit ditanggapi karena pendistribusian tidak seperti raskin. Sebenarnya sasaran gas elpiji 3 Kg untuk yang ekonominya tidak mampu,” kata Putra.

Sementara terkait pengoperasionalan gas alam yang sudah terpasang 5.600 sambungan di Kecamatan Tanjungmorawa, Putra menyebut akan diresmikan pada Rabu (6/3). Disebut yang meresmikannya adalah Wakil Menteri (Wamen) ESDM, Arcandra Tahar.

Menurutnya, pemasangan jaringan gas alam di 7 desa di Kecamatan Tanjungmorawa sudah selesai pada akhir tahun lalu. “Jadi setelah diresmikan sama pak Wamen nanti baru kemudian seluruh warga yang rumahnya sudah terpasang jaringan gas alam sudah bisa memanfaatkannya. Baru di bulan selanjutnya sudah bisalah masyarakat membayar tagihan perbulannya yang bisa dibayarkan melalui online,” tutur Manalu.

Berdasarkan koordinasi dengan Kementerian ESDM, Putra Jaya Manalu menyebut kalau permohonan Pemkab Deliserdang untuk penambahan pemasangan jaringan gas alam secara gratis kembali belum dapat ditindaklanjuti. Sebab pada tahun 2019 pihak Kementerian ESDM tidak ada memprogramkan kegiatan pemasangan jaringan gas alam gratis di wilayah Sumatera Utara.

Disebutnya, kalau Pemkab Deliserdang masih mengharapkan agar realisasi penambahan dapat ditindaklanjuti pada tahun 2020.(btr/ram)

sutan siregar/ sumut pos
ANGKUT: Pekerja sedang mengangkut tabung gas dari mobil ke tempat agen di Deliserdang, beberapa waktu yang lalu. Tahun 2019 ini, Kabupaten Deliserang mendapat tambahan kuota gas elpiji.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Deliserdang mendapatkan penambahan kuota sebanyak 2 ribu matrix ton untuk jatah gas elpiji ukuran 3 Kilogram (Kg) dari Pertamina tahun 2019. Dengan adanya penambahan kuota itu, Pemerintah Kabupaten Deliserdang berharap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya yang tidak mampu.

Kabag Perekonomian Pemkab Deliserdang, Putra Jaya Manalu mengatakan penambahan tersebut hasil pertemuan yang diadakan di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

“Pertemuan kita saat di Jakarta, Kabupaten Deliserdang memang dapat penambahan kuota sebanyak 2 ribu matrix ton untuk gas elpiji subsidi. Jika di tahun 2018 kuota Deliserdang hanya dapat 66 ribu matrix ton pada tahun 2019 kita dapat kuota 68 ribu matrix ton,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Pasar Deliserdang itu berpendapat mekanisme penyaluran gas elpiji 3 Kg perlu mendapat perhatian khusus. Sebab pendistribusiannya tidak seperti pendistribusian raskin (beras miskin) yang turunnya melalui Kepala Desa hingga ke Kepala Dusun. Namun pendistribusian langsung kepada agen atau penyalur, yang perlu lagi ditingkatkan pengawasan agar tidak ada permainan.

“Kalau kita berpendapat 68 ribu matrix ton ini sudah cukup lah. Mekanisme di lapangan ini yang sulit ditanggapi karena pendistribusian tidak seperti raskin. Sebenarnya sasaran gas elpiji 3 Kg untuk yang ekonominya tidak mampu,” kata Putra.

Sementara terkait pengoperasionalan gas alam yang sudah terpasang 5.600 sambungan di Kecamatan Tanjungmorawa, Putra menyebut akan diresmikan pada Rabu (6/3). Disebut yang meresmikannya adalah Wakil Menteri (Wamen) ESDM, Arcandra Tahar.

Menurutnya, pemasangan jaringan gas alam di 7 desa di Kecamatan Tanjungmorawa sudah selesai pada akhir tahun lalu. “Jadi setelah diresmikan sama pak Wamen nanti baru kemudian seluruh warga yang rumahnya sudah terpasang jaringan gas alam sudah bisa memanfaatkannya. Baru di bulan selanjutnya sudah bisalah masyarakat membayar tagihan perbulannya yang bisa dibayarkan melalui online,” tutur Manalu.

Berdasarkan koordinasi dengan Kementerian ESDM, Putra Jaya Manalu menyebut kalau permohonan Pemkab Deliserdang untuk penambahan pemasangan jaringan gas alam secara gratis kembali belum dapat ditindaklanjuti. Sebab pada tahun 2019 pihak Kementerian ESDM tidak ada memprogramkan kegiatan pemasangan jaringan gas alam gratis di wilayah Sumatera Utara.

Disebutnya, kalau Pemkab Deliserdang masih mengharapkan agar realisasi penambahan dapat ditindaklanjuti pada tahun 2020.(btr/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/