26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Harga Diturunkan, Pengecer Elpiji Kebuingungan

ELPIJI: Seorang pekerja mengangkat tabung gas elpiji di salah satu pengecer di Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (6/1).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
ELPIJI: Seorang pekerja mengangkat tabung gas elpiji di salah satu pengecer di Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (6/1).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

JAKARTA,SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Persero resmi menurunkan harga elpiji 12 kg nonsubsidi dari semula Rp 117.708 menjadi Rp 82.200 per tabung mulai tadi malam pukul 00.00 WIB, Selasa (7/1).

Penurunan harga elpiji ini mendatangkan kerugian bagi para penjual gas elpiji yang kadung membeli atau menstok tabung kemasan 12 kg itu. Amir misalnya, salah satu penjual gas 12 kg di Jalan Rawa Belong II, Jakarta Barat.

Sejak Pertamina mengumumkan kenaikan harga elpiji 12 kg awal Januari lalu, dirinya langsung menstok sebanyak lima tabung.

“Saya takut keabisan dan enggak dapat elpiji 12 kg jadi beli lima tabung dulu. Dari agen saya beli Rp 130 ribu, saya jual Rp 140 ribu,” paparnya pada JPNN.com.

Dia juga mengaku sejak elpiji 12 kg naik hinga mencapai Rp 150 ribu, tak banyak pembeli. “Ini saja enggak laku,” keluhnya.

Amir saat ini nampak kebingungan berapa harus menjual elpiji 12 kg yang kadung dia beli seharga Rp 130 ribu. Meski mengalami kerugian, Amir telah mengikhlaskannya.

“Ya rugi pasti, saya belum tahu ini mau saya jual berapa nanti. Saya tunggu dari agen saja nanti. Namanya juga jualan, pasti ada untung rugi,” tuturnya menghibur diri. (chi/jpnn)

 

ELPIJI: Seorang pekerja mengangkat tabung gas elpiji di salah satu pengecer di Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (6/1).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
ELPIJI: Seorang pekerja mengangkat tabung gas elpiji di salah satu pengecer di Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (6/1).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

JAKARTA,SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Persero resmi menurunkan harga elpiji 12 kg nonsubsidi dari semula Rp 117.708 menjadi Rp 82.200 per tabung mulai tadi malam pukul 00.00 WIB, Selasa (7/1).

Penurunan harga elpiji ini mendatangkan kerugian bagi para penjual gas elpiji yang kadung membeli atau menstok tabung kemasan 12 kg itu. Amir misalnya, salah satu penjual gas 12 kg di Jalan Rawa Belong II, Jakarta Barat.

Sejak Pertamina mengumumkan kenaikan harga elpiji 12 kg awal Januari lalu, dirinya langsung menstok sebanyak lima tabung.

“Saya takut keabisan dan enggak dapat elpiji 12 kg jadi beli lima tabung dulu. Dari agen saya beli Rp 130 ribu, saya jual Rp 140 ribu,” paparnya pada JPNN.com.

Dia juga mengaku sejak elpiji 12 kg naik hinga mencapai Rp 150 ribu, tak banyak pembeli. “Ini saja enggak laku,” keluhnya.

Amir saat ini nampak kebingungan berapa harus menjual elpiji 12 kg yang kadung dia beli seharga Rp 130 ribu. Meski mengalami kerugian, Amir telah mengikhlaskannya.

“Ya rugi pasti, saya belum tahu ini mau saya jual berapa nanti. Saya tunggu dari agen saja nanti. Namanya juga jualan, pasti ada untung rugi,” tuturnya menghibur diri. (chi/jpnn)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/