KARO- Harga sejumlah sayur-mayur di pasar tradisional Berastagi mengalami penurunan beberapa pekan terakhir. Data yang dihimpun kol (kubis) Rp600 per kilogram, kentang Rp3.200 per kilogram, cabai Rp11 ribu per kilogram, buncis Rp2.800 per kilogram, brokoli Rp1.800 per kilogram.
Kemudian kol bunga Rp1.000 per kilogram, wortel Rp1.600 per kilogram, daun sop Rp 1.500 per kilogram, bawang prei Rp2 ribu per kilogram, tomat Rp3.800 per kilogram, terong hijau Rp1.600 per kilogram, terong antaboga Rp1.200 per kilogram, sayur putih Rp600 per kilogram dan sayur pahit Rp1.600 per kilogram.
“Dari sejumlah sayuran itu hanya tomat dan sayur manis yang harganya meningkat beberapa terakhir. Sementara komoditi lain jauh dari harapan petani. Padahal seminggu pasca lebaran, kehadiran pedagang luar daerah kembali normal. Namun harga tanaman masih tetap anjlok,” ujar Proklamasi, juru timbang di Pajak Sayur Berastagi.
Sejumlah petani yang ditemui Sumut Pos di pasar tradisional tersebut menyatakan, sangat kecewa dengan kondisi harga sebulan belakangan. Terlebih dikarenakan banyaknya kebutuhan mendesak yang sebelumnya harus dikeluarkan mereka.
“Masuk tahun ajaran baru anak sekolah dan perayaan Idul Fitri tentunya memerlukan biaya yang cukup lumayan. Harapan untuk mengisi kembali kas keluarga, tentunya dari hasil penjualan tanaman. Tidak hanya untuk mengisi tabungan kembali, bahkan modal untuk bercocok tanam selanjutnya, juga sudah rentan,” ujar M Surbakti saat menunggu pembeli dagangannya.
Harga komoditi yang jauh dari harapan dan beberapa diantaranya tidak menguntungkan bahkan rugi dari modal tanam, membuat petani semakin pusing. Selain kebutuhan rumah tangga, hal lainnya yang harus dipenuhi semisal , biaya perawatan tanaman, pupuk, pestisida, dan uang anak sekolah sudah mulai membuat kalangan petani kewalahan.
Kabag Humas Pemkab Karo, Jhonson Tarigan menyatakan pemerintah senantiasa berupaya melakukan terobosan. Sejumlah jalinan kerjasama dengan swasta telah ditempuh untuk meningkatkan harga sayuran.(wan)