29 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Pertumbuhan BRIsyariah Lampaui Industri Perbankan Nasional

MEDAN, SUMUTPOS.CO- PT Bank BRIsyariah Tbk mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan di berbagai sisi pada kuartal-III 2020. BRIsyariah tumbuh berkualitas melampaui pertumbuhan industri perbankan nasional.

Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari menyampaikan, di tengah pandemi Covid-19 BRIsyariah melakukan sejumlah langkah agar pertumbuhan bisnis bank tetap sehat.

“Antara lain, optimalisasi layanan perbankan digital sebagai langkah adaptive operations, selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Selain itu, melakukan restrukturisasi sebagai pre-emptive strategies for sustainable financing portfolio, dan meningkatkan dana murah yang sehat serta mengatur dan menjaga posisi serta buffer likuiditas sebagai penerapan healthy liquidity management,” ujar Ngatari, Kamis (5/11).

Direktur Operasional BRIsyariah, Fahmi Subandi menyampaikan, bahwa BRIsyariah tumbuh di sisi asset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga. Pertumbuhan ini di atas rata-rata industri. Kinerja pembiayaan BRIsyariah pada September 2020 naik 57,9% secara year on year (yoy)menjadi Rp40,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp25,5 triliun.

“Di sisi aset, BRIsyariah juga membukukan pertumbuhan 51,4% (yoy), menjadi Rp56 triliun pada September 2020 dari Rp37 triliun pada September 2019. Dana Pihak Ketiga tumbuh 72,69% menjadi Rp48,7 triliun pada September 2020, dari Rp28,2 triliun di September 2019. Laba BRIsyariah pun turut menunjukkan pertumbuhan signifikan mencapai 237% menjadi Rp191 miliar pada September 2020, dari Rp56 miliar di September 2019,” sebut Fahmi.

Sementara, Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy menjelaskan, pembiayaan segmen ritel menjadi pendukung utama pada pertumbuhan kinerja perusahaan. Pada September 2020 total pembiayaan yang disalurkan BRIsyariah mencapai Rp40,3 triliun, dan 76,6% dari portfolio pembiayaan perusahaan adalah pembiayaan ritel, yakni Rp30,9 triliun.

“Pembiayaan ritel konsumer dengan risiko rendah masih menjadi fokus BRIsyariah. Total pembiayaan ritel konsumer tetap dominan dalam penyaluran pembiayaan perusahaan dengan angka Rp12,2 triliun atau tumbuh 53,77% (yoy) pada September 2020. Sedangkan pertumbuhan pembiayaan yang paling tinggi terjadi di segmen ritel mikro di mana jumlah outstanding meningkat hingga 165% (yoy) menjadi Rp10,9 triliun pada September 2020,” papar Fidri.

Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah, Kokok Alun Akbar menuturkan, selain pembiayaan, Dana Pihak Ketiga BRIsyariah juga tumbuh. Dana Pihak Ketiga meningkat berkat pertumbuhan signifikan dari tabungan dan giro. “Keberhasilan BRIsyariah dalam meningkatkan DPK yang fokus pada peningkatan Dana Murah (CASA) mampu menurunkan tingkat biaya dana (CoF). Dengan berbagai digitalisasi layanan baik untuk melayani nasabah dana pihak ketiga maupun nasabah pembiayaan, BRIsyariah optimistis akan terus tumbuh di tahun 2020,” tukasnya. (ris/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- PT Bank BRIsyariah Tbk mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan di berbagai sisi pada kuartal-III 2020. BRIsyariah tumbuh berkualitas melampaui pertumbuhan industri perbankan nasional.

Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari menyampaikan, di tengah pandemi Covid-19 BRIsyariah melakukan sejumlah langkah agar pertumbuhan bisnis bank tetap sehat.

“Antara lain, optimalisasi layanan perbankan digital sebagai langkah adaptive operations, selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Selain itu, melakukan restrukturisasi sebagai pre-emptive strategies for sustainable financing portfolio, dan meningkatkan dana murah yang sehat serta mengatur dan menjaga posisi serta buffer likuiditas sebagai penerapan healthy liquidity management,” ujar Ngatari, Kamis (5/11).

Direktur Operasional BRIsyariah, Fahmi Subandi menyampaikan, bahwa BRIsyariah tumbuh di sisi asset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga. Pertumbuhan ini di atas rata-rata industri. Kinerja pembiayaan BRIsyariah pada September 2020 naik 57,9% secara year on year (yoy)menjadi Rp40,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp25,5 triliun.

“Di sisi aset, BRIsyariah juga membukukan pertumbuhan 51,4% (yoy), menjadi Rp56 triliun pada September 2020 dari Rp37 triliun pada September 2019. Dana Pihak Ketiga tumbuh 72,69% menjadi Rp48,7 triliun pada September 2020, dari Rp28,2 triliun di September 2019. Laba BRIsyariah pun turut menunjukkan pertumbuhan signifikan mencapai 237% menjadi Rp191 miliar pada September 2020, dari Rp56 miliar di September 2019,” sebut Fahmi.

Sementara, Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy menjelaskan, pembiayaan segmen ritel menjadi pendukung utama pada pertumbuhan kinerja perusahaan. Pada September 2020 total pembiayaan yang disalurkan BRIsyariah mencapai Rp40,3 triliun, dan 76,6% dari portfolio pembiayaan perusahaan adalah pembiayaan ritel, yakni Rp30,9 triliun.

“Pembiayaan ritel konsumer dengan risiko rendah masih menjadi fokus BRIsyariah. Total pembiayaan ritel konsumer tetap dominan dalam penyaluran pembiayaan perusahaan dengan angka Rp12,2 triliun atau tumbuh 53,77% (yoy) pada September 2020. Sedangkan pertumbuhan pembiayaan yang paling tinggi terjadi di segmen ritel mikro di mana jumlah outstanding meningkat hingga 165% (yoy) menjadi Rp10,9 triliun pada September 2020,” papar Fidri.

Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah, Kokok Alun Akbar menuturkan, selain pembiayaan, Dana Pihak Ketiga BRIsyariah juga tumbuh. Dana Pihak Ketiga meningkat berkat pertumbuhan signifikan dari tabungan dan giro. “Keberhasilan BRIsyariah dalam meningkatkan DPK yang fokus pada peningkatan Dana Murah (CASA) mampu menurunkan tingkat biaya dana (CoF). Dengan berbagai digitalisasi layanan baik untuk melayani nasabah dana pihak ketiga maupun nasabah pembiayaan, BRIsyariah optimistis akan terus tumbuh di tahun 2020,” tukasnya. (ris/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/