MEDAN, SUMUTPOS.CO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perbankan Sumatera Utara (Sumut) di tengah pandemi Covid-19 tumbuh positif. Secara year on year (yoy), aset tumbuh 9,39 persen. Dengan aset perbankan sebesar Rp275,79 Triliun yang terdiri dari Bank Umum sebesar Rp273,65 Triliun dan BPR/S sebesar Rp2,14 triliun.
Kepala Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Yusup Ansori mengatakan bahwa kinerja Sektor Perbankan di Sumut yang terdiri dari 60 Bank Umum dan 60 BPR/BPRS per Januari 2021 berada dalam kondisi yang stabil.
Sedangkan, penghimpunan DPK sektor Perbankan bertumbuh double digit, dana Tabungan bertumbuh paling tinggi penghimpunan DPK pada sektor Perbankan bertumbuh double digit sebesar 10,67% secara yoy menjadi Rp260,13 Triliun.
“Pertumbuhan tertinggi terdapat pada dana Tabungan bank umum di angka 14,27% secara yoy menjadi Rp111,43 triliun, hampir mengimbangi dana Deposito sebesar Rp112,86 triliun. Sedangkan profil risiko perbankan tetap dijaga dalam level yang aman meskipun aktivitas usaha terhambat akibat pandemi,” ungkap Yusup, Senin (8/3).
Yusup mengungkapkan meskipun penyaluran kredit/pembiayaan di Sumut bertumbuh -2,65% yoy menjadi Rp216,01 triliun atas dampak terhambatnya aktivitas usaha akibat pandemi, profil risiko perbankan masih dapat dijaga dalam level yang sehat tercermin dari rasio NPL gross 3,46%, bahkan turun dari angka periode yang sama tahun lalu sebesar 3,53%.
Sementara itu, Kinerja Bank Umum berkantor Pusat di Sumatera Utara terpantau baik dengan pertumbuhan double digit dan perbaikan signifikan terhadap kredit macet Pertumbuhan konsolidasi Bank Umum yang berkantor pusat di Sumut, yang terdiri dari Bank Sumut dan Bank Mestika Dharma, terpantau dalam kondisi yang cukup baik.
Ia mengatakan tercermin dari pertumbuhan double digit untuk total aset 13,44% menjadi Rp49,45 triliun dan pertumbuhan penghimpunan DPK 19,54% yoy menjadi Rp38,73 triliun
“Adapun pertumbuhan kredit tercapai -1,19% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan konsolidasi bank umum di Sumut -2,67% maupun Nasional -1,90%. Sementara kredit macet juga berhasil dijaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,26%, terdapat perbaikan signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 4,08%,” tutur Yusup.
Sementara itu, BPR/BPRS di Sumut juga kembali on track di 2021 dengan pertumbuhan triple positive. Per Januari 2021, BPR/BPRS mencatatkan pertumbuhan positif di ketiga indikator
kinerja utama setelah sebelumnya tertahan akibat pandemi. Total aset bertumbuh 2,83% yoy menjadi Rp2,14 triliun, penghimpunan DPK bertumbuh 4,98% yoy menjadi Rp1,63 triliun, dan penyaluran kredit/pembiayaan bertumbuh 0,91% yoy menjadi Rp1,37 triliun.
Penyaluran pembiayaan/pinjaman sektor IKNB masih dapat bertumbuh positif Perusahaan Modal Ventura menyalurkan pembiayaan Rp54,28 miliar dengan pertumbuhan 6,79% yoy per Januari 2021 dan Pergadaian Swasta telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp33,36 miliar dengan pertumbuhan 2.759% yoy per Desember 2020, seiring dengan bertambahnya jumlah entitas gadai terdaftar dari 2 di 2019 menjadi 10 di 2020.
“Sementara itu, Perusahaan Pembiayaan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp15,38 Triliun dengan pertumbuhan yang melambat, namun dalam profil risiko yang manageable, ditandai dengan menurunnya rasio NPF dari 3,03% per Desember 2020 menjadi 2,96% per Januari 2021,” tandas Yusup.(gus/ram)