25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Memasyarakatkan Sistem Ekonomi Syariah dalam Kehidupan

Dari Acara Dialog Interaktif Bersama KAHMI dan HMI se-Tabagsel

Direktur Utama PT Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu SE Ak MM mengajak anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam  (HMI) se-Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) untuk sama-sama memasyarakatkan sistem ekonomi syariah.

“Memasyarakatkan sistem ekonomi syariah yang berlandaskan agama Islam, dalam kehidupan sehari-hari,” ajaknya dalam acara dialog interaktif bersama KAHMI dan HMI se-Tabagsel di Hotel Natama Padangsidimpuan, Jumat (4/5) malam.

Gus mengatakan, ekonomi syariah merupakan satu-satunya sistem ekonomi yang  mampu bertahan menghadapi krisis moneter, telah terbukti pada krisis melanda negara-negara Asia, Amerika, dan Eropa dalam dua dasawarsa terakhir.

“Krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997, dilanjutkan krisis ekonomi Amerika di 2010 dan Uni Eropa 2011. Terbukti krisis itu tak mampu menggoyang sistem perekonomian syariah,” ujarnya.

Menurut Gus krisis ekonomi yang kerap melanda dunia ini sesungguhnya merupakan teguran atau peringatan dari Allah SWT kepada umat manusia. Khususnya umat muslim agar menjalankan kehidupan sesuai dengan syariah.

Dia mengingatkan, sebagai agama rahmatul lilalamin, banyak ajaran ekonomi Islam yang secara langsung dapat mensejahterakan masyarakat, seperti zakat dan infaq yang merupakan satu bentuk rasa saling tolong menolong antara umat berekonomi mampu dengan yang tidak mampu.
“Indonesia merupakan negara terbesar pemeluk agama Islam. Bayangkan jika semuanya taat membayar zakat, maka terkumpul uang sekitar Rp217 triliun dan tentunya dapat mensejahterakan umat,” katanya.

Hanya saja, paparnya banyak yang lupa atau pura-pura lupa untuk membayar zakat maupun berinfaq. Zakat itu seperti pajak, bedanya pajak memiliki sanksi langsung dari pemerintah sedangkan zakat sanksinya dari Allah SWT di kemudian hari.

Gus mengungkapkan, kini negara-negara non muslim tengah giat-giatnya mempelajari sistem ekonomi syariah, terbukti kebal menghadapi krisis ekonomi dunia. Mereka tidak memandang itu sebagai sebuah ajaran  agama, tapi hanya sebatas sistem ekonomi.

“Paus Benediktus XVI yang merupakan pemimpin Katolik, telah menyeru umatnya mempelajari sistem ekonomi syariah. Jadi kita umat Islam malah banyak yang terkesan kurang peduli, padahal sistem ini sudah tidak perlu diperdebatkan lagi karena berdasarkan ajaran Al Quran dan Hadis,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Gus juga mengatakan jika ia telah mengajak sejumlah da’i di Kota Medan, agar dalam berdakwah mensejajarkan materi akhlakul karimah dengan ekonomi syariah. Karena tanpa ekonomi yang mencukupi akan berat menjalankan akhlakul karimah dalam kehidupan.

“Jika kebutuhan dapur saja sulit dicukupi, bagaimana bisa menerapkan ahlakul karimah dalam kehidupan. Karenanya perlu ada keseimbangan agar bisa menjalankan perintah Allah SWT dengan tenang,” ujarnya.

Sementara Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu, mengharapkan kiranya dialog interaktif yang mengambil tema, kebersamaan kita mempercepat terwujudnya masyarakat sejahtera dengan ekonomi syariah, dapat menghasilkan banyak kesimpulan yang berguna bagi peningkatan ekonomi umat.
Hal senada juga dikatakan Wali Kota Padang Sidimpuan Drs H Zulkarnaen Nasution melalui Asisten I, Rahuddin Harahap. Dia berharap dialog interaktif jangan hanya jadi sebuah seromonial belaka, tapi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sebelumnya Ketua Panitia juga Ketua KAHMI, Parulian Nasution menyebut  dialog interaktif ini digelar untuk meningkatkan silaturahmi antar alumni HMI. Kemudian sekaligus menggugah kepedulian para tokoh membantu mensosialisasikan penerapan ekonomi syariah dalam kehidupan bermasyarakat.
Hadir pada acara yang dipandu M Jusar Nasution dan Mumahhad Asroi Siregar itu, Pimcab Bank Sumut Padang Sidimpuan Hifzan Lubis dan undangan.(ril)
aktivis, pengamat, dan tokoh agama.(ril)

Dari Acara Dialog Interaktif Bersama KAHMI dan HMI se-Tabagsel

Direktur Utama PT Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu SE Ak MM mengajak anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam  (HMI) se-Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) untuk sama-sama memasyarakatkan sistem ekonomi syariah.

“Memasyarakatkan sistem ekonomi syariah yang berlandaskan agama Islam, dalam kehidupan sehari-hari,” ajaknya dalam acara dialog interaktif bersama KAHMI dan HMI se-Tabagsel di Hotel Natama Padangsidimpuan, Jumat (4/5) malam.

Gus mengatakan, ekonomi syariah merupakan satu-satunya sistem ekonomi yang  mampu bertahan menghadapi krisis moneter, telah terbukti pada krisis melanda negara-negara Asia, Amerika, dan Eropa dalam dua dasawarsa terakhir.

“Krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997, dilanjutkan krisis ekonomi Amerika di 2010 dan Uni Eropa 2011. Terbukti krisis itu tak mampu menggoyang sistem perekonomian syariah,” ujarnya.

Menurut Gus krisis ekonomi yang kerap melanda dunia ini sesungguhnya merupakan teguran atau peringatan dari Allah SWT kepada umat manusia. Khususnya umat muslim agar menjalankan kehidupan sesuai dengan syariah.

Dia mengingatkan, sebagai agama rahmatul lilalamin, banyak ajaran ekonomi Islam yang secara langsung dapat mensejahterakan masyarakat, seperti zakat dan infaq yang merupakan satu bentuk rasa saling tolong menolong antara umat berekonomi mampu dengan yang tidak mampu.
“Indonesia merupakan negara terbesar pemeluk agama Islam. Bayangkan jika semuanya taat membayar zakat, maka terkumpul uang sekitar Rp217 triliun dan tentunya dapat mensejahterakan umat,” katanya.

Hanya saja, paparnya banyak yang lupa atau pura-pura lupa untuk membayar zakat maupun berinfaq. Zakat itu seperti pajak, bedanya pajak memiliki sanksi langsung dari pemerintah sedangkan zakat sanksinya dari Allah SWT di kemudian hari.

Gus mengungkapkan, kini negara-negara non muslim tengah giat-giatnya mempelajari sistem ekonomi syariah, terbukti kebal menghadapi krisis ekonomi dunia. Mereka tidak memandang itu sebagai sebuah ajaran  agama, tapi hanya sebatas sistem ekonomi.

“Paus Benediktus XVI yang merupakan pemimpin Katolik, telah menyeru umatnya mempelajari sistem ekonomi syariah. Jadi kita umat Islam malah banyak yang terkesan kurang peduli, padahal sistem ini sudah tidak perlu diperdebatkan lagi karena berdasarkan ajaran Al Quran dan Hadis,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Gus juga mengatakan jika ia telah mengajak sejumlah da’i di Kota Medan, agar dalam berdakwah mensejajarkan materi akhlakul karimah dengan ekonomi syariah. Karena tanpa ekonomi yang mencukupi akan berat menjalankan akhlakul karimah dalam kehidupan.

“Jika kebutuhan dapur saja sulit dicukupi, bagaimana bisa menerapkan ahlakul karimah dalam kehidupan. Karenanya perlu ada keseimbangan agar bisa menjalankan perintah Allah SWT dengan tenang,” ujarnya.

Sementara Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu, mengharapkan kiranya dialog interaktif yang mengambil tema, kebersamaan kita mempercepat terwujudnya masyarakat sejahtera dengan ekonomi syariah, dapat menghasilkan banyak kesimpulan yang berguna bagi peningkatan ekonomi umat.
Hal senada juga dikatakan Wali Kota Padang Sidimpuan Drs H Zulkarnaen Nasution melalui Asisten I, Rahuddin Harahap. Dia berharap dialog interaktif jangan hanya jadi sebuah seromonial belaka, tapi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sebelumnya Ketua Panitia juga Ketua KAHMI, Parulian Nasution menyebut  dialog interaktif ini digelar untuk meningkatkan silaturahmi antar alumni HMI. Kemudian sekaligus menggugah kepedulian para tokoh membantu mensosialisasikan penerapan ekonomi syariah dalam kehidupan bermasyarakat.
Hadir pada acara yang dipandu M Jusar Nasution dan Mumahhad Asroi Siregar itu, Pimcab Bank Sumut Padang Sidimpuan Hifzan Lubis dan undangan.(ril)
aktivis, pengamat, dan tokoh agama.(ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/