26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Gelar Pertemuan dengan Disperindag Sumut Terkait Ekspor, GPEI Sumut Targetkan 1.000 Eksportir Baru

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut yang dipimpin Hendrik Halomoan Sitompul MM, kembali melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut Dr Ir Riadil Akhir Lubis, Selasa (9/3/2021). Pertemuan ini menindaklanjuti poin-poin kesepakatan pada pertemuan sebelumnya, khususnya terkait sekolah ekspor dan membuat market place digital.

DIABADIKAN: Kadis Perindag Dr Ir Riadil Akhir Lubis bersama pengurus GPEI Sumut diantaranya Ketua GPEI Sumut Drs Hendrik Sitompul, Wakil Ketua GPEI Sumut Job Purba, Condrad Naibaho SE, Arthur Manulang, Selasa (9/3/2021).

Menurut Hendrik, melalui sekolah ekspor Disperindag dengan GPEI Sumut berupaya menggali potensi ekspor yang ada di Sumut. Di mana pengembangan ekspor melalui peningkatan seribu pelaku ekspor di Sumatera Utara mulai April 2021 sampai Maret 2023 yaitu 2 tahun. “Jadi kita targetkan, 2 tahun ke depan ada 1000 eksportir baru,” ujar Hendrik yang saat itu didampingi Wakil Ketua GPEI Sumut Condrad Naibaho SE, Wakil Ketua GPEI Sumut Job Purba, Arthur Manulang dan Staff Egi Simarmata S Kom.

Untuk itu lanjut Hendrik, kolaborasi di antara assosiasi dengan pemerintah terutama pemerintah daerah, sangat diharapkan untuk maksimalnya apa yang ingin dilaksanakan. Hendrik menjelaskan, Balai Karantina juga akan membuat mall ekspor di Belawan, ini menjadi program yang baik di Sumut. Dari gudang langsung masuk ke mall ekspor. Yang terakhir yaitu klinik ekspor.

“Klinik ekspor ini nanti bisa ada di Disperindag, GPEI, Karantina, Bea Cukai. Ini merupakan link yang bagus, klinik ekspor nanti kita harapkan ada jasa konsultasi, pelayanan pengembangan ekspor, pemasaran, dan permodalan. Dan nanti para eksportir butuh modal kita akan siapkan link ke Bank Exim Indonesia,” ungkap Hendrik.

Selain itu sambung Hendrik, GPEI Sumut sedang membangun database termasuk untuk eksportir, menugaskan 5 UPT di kabupaten untuk mendata database guna mendapatkan komoditi unggulan setiap kabupaten, sehingga Link GPEI dengan Disperindag online service, bisa dituang dalam LOI.

“Tentang data eksportir, Saya sangat sependapat kita menyajikan bersama. Ini penting bagi buyer. Kerjasama dalam bentuk data saya siap. Dukungan infrastruktur terhadap eksportir di pelabuhan, kita punya outlet untuk ekspor yaitu ada di Kuala Tanjung, Belawan, Kualanamu, Tanjungbalai, Sibolga. Harus ada kerjasama kita dengan outlet ini,” harap Hendrik.(adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut yang dipimpin Hendrik Halomoan Sitompul MM, kembali melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut Dr Ir Riadil Akhir Lubis, Selasa (9/3/2021). Pertemuan ini menindaklanjuti poin-poin kesepakatan pada pertemuan sebelumnya, khususnya terkait sekolah ekspor dan membuat market place digital.

DIABADIKAN: Kadis Perindag Dr Ir Riadil Akhir Lubis bersama pengurus GPEI Sumut diantaranya Ketua GPEI Sumut Drs Hendrik Sitompul, Wakil Ketua GPEI Sumut Job Purba, Condrad Naibaho SE, Arthur Manulang, Selasa (9/3/2021).

Menurut Hendrik, melalui sekolah ekspor Disperindag dengan GPEI Sumut berupaya menggali potensi ekspor yang ada di Sumut. Di mana pengembangan ekspor melalui peningkatan seribu pelaku ekspor di Sumatera Utara mulai April 2021 sampai Maret 2023 yaitu 2 tahun. “Jadi kita targetkan, 2 tahun ke depan ada 1000 eksportir baru,” ujar Hendrik yang saat itu didampingi Wakil Ketua GPEI Sumut Condrad Naibaho SE, Wakil Ketua GPEI Sumut Job Purba, Arthur Manulang dan Staff Egi Simarmata S Kom.

Untuk itu lanjut Hendrik, kolaborasi di antara assosiasi dengan pemerintah terutama pemerintah daerah, sangat diharapkan untuk maksimalnya apa yang ingin dilaksanakan. Hendrik menjelaskan, Balai Karantina juga akan membuat mall ekspor di Belawan, ini menjadi program yang baik di Sumut. Dari gudang langsung masuk ke mall ekspor. Yang terakhir yaitu klinik ekspor.

“Klinik ekspor ini nanti bisa ada di Disperindag, GPEI, Karantina, Bea Cukai. Ini merupakan link yang bagus, klinik ekspor nanti kita harapkan ada jasa konsultasi, pelayanan pengembangan ekspor, pemasaran, dan permodalan. Dan nanti para eksportir butuh modal kita akan siapkan link ke Bank Exim Indonesia,” ungkap Hendrik.

Selain itu sambung Hendrik, GPEI Sumut sedang membangun database termasuk untuk eksportir, menugaskan 5 UPT di kabupaten untuk mendata database guna mendapatkan komoditi unggulan setiap kabupaten, sehingga Link GPEI dengan Disperindag online service, bisa dituang dalam LOI.

“Tentang data eksportir, Saya sangat sependapat kita menyajikan bersama. Ini penting bagi buyer. Kerjasama dalam bentuk data saya siap. Dukungan infrastruktur terhadap eksportir di pelabuhan, kita punya outlet untuk ekspor yaitu ada di Kuala Tanjung, Belawan, Kualanamu, Tanjungbalai, Sibolga. Harus ada kerjasama kita dengan outlet ini,” harap Hendrik.(adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/