BELAWAN- Meski Ramadan 1434 H, permintaan produk minuman ringan (soft drink) impor mengalami peningkatan. Periode Juni 2013 saja, aktivitas masuknya soft drink impor lewat pelabuhan Belawan International Container Terminal (BICT) melonjak 408 persen, jika dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Asisten Manager Hukum dan Humas BICT PT Pelindo I, Tengku Irfansyah kepada sumut pos, Selasa (9/7) kemarin, mengatakan, angka impor soft drink melalui BICT pada Juni mencapai 306 ton atau meningkat dari Mei yang hanya 75 ton.
“Peningkatan impor soft drink pada Juni mencapai empat kali lipat, sedangkan total minuman impor yang masuk sejak Januari hingga Juni sebanyak 643 ton,” terang, Irfansyah.
Berdasarkan data realisasi semester pertama 2013 tercatat, pada Januari minuman impor yang masuk lewat BICT sebanyak 87 ton, Februari sekitar 23 ton, Maret 110 ton, 42 ton, Mei 75 ton dan Juni 306 ton.
Sementara itu, untuk produk bahan pangan impor yang masuk ke Sumut melalui BICT selama Januari hingga Juni tahun ini mengalami penurunan atau hanya mencapai 2.095 ton dengan rincian pada Januari sebanyak 109 ton, Februari nihil, Maret 328 ton, April 1.374 ton, Mei nihil dan bulan Juni 284 ton.
“Impor bahan pangan selama enam bulan terakhir tidak begitu menonjol, atau total keseluruhan sekitar 2.095 ton. Sedangkan untuk komiditi buah impor (fresh fruit) yang masuk sepanjang Januari-Juni tahun ini sebanyak 31.892 ton,” ujarnya.
Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, softdrink impor dalam kemasan kaleng banyak dijadikan bahan parsel untuk Lebaran. Minuman tersebut digabung dengan berbagai makanan ringan, biscuit dan buah-buahan. Minuman-minuman impor tersebut umumnya beredar di negara tetangga seperi Malaysia, Singapura dan Thailand. (rul)