MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyelenggaraan Promosi dan Pasar Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) 2019 resmi ditutup pada Minggu (8/12) di Pasar Kedan MMTC Jalan Wiliem Iskandar, Deliserdang. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Sumut ini berlangsung selama 3 hari ini (6-8/12) setidaknya berhasil menarik 1.000 pengunjung dengan jumlah transaksi sebesar Rp900 juta.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumut, Parlindungan Pane mengatakan data tersebut sangat mengembirakan. Setidaknya, 1.000 orang pengunjung tersebut sudah mengenal berbagai produk yang disediakan 350 stan yang ikut serta.
“Kami mengharapkan agar usai kegiatan ini para pelaku usaha terus menjalin komunikasi sesama peserta maupun dengan investor. Dia juga mengimbau para pelaku UKM memanfaatkan teknologi dengan memasarkan produknya secara online. Diskop sendiri juga telah memiliki program e-commerce UMKM,” ujarnya saat membacakan sambutan panitia.
Ketua Komisi B DPRD Sumut Victor Silaen saat menutup rangkaian pameran ini mengatakan agar acara ini tetap terselenggara. Karena selain ajang promosi, kegiatan ini akan memberikan keuntungan kepada pelaku usaha, mulai dari mendapatkan konsumen maupun investor.
“Pameran ini menjadi bukti keseriusan maupun komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal menciptakan peluang bagi KUMKM untuk bisa berkembang menjadi wirausaha yang maju dan mandiri,” ujarnya.
Dirinya juga berharap, agar acara ini bisa membuat UMKM menjadi naik kelas. Apalagi, saat ini momen sudah sangat pas, karena pemerintah Indonesia sedang menggalakkan pariwisara Sumut, Danau Toba. Apalagi, selama ini yang menjadi sumber devisa Negara, yaitu sector Migas sudah tidak menjanjikan lagi. Sehingga, dunia kreatif menjadi dilirik oleh pemerintah dan swasta.
“Ini menjadi tantangan. Tantangan di sini jangan di artikan sebagai hambatan tetapi harus kita jadikan sebagai motivasi untuk bekerja dan berkarya. Akhir-akhir ini kita lihat, yang selama ini menjadi sumber devisa negara kita adalah dari sektor Migas yang sudah tidak menjanjikan lagi. Kita harus berani ekonomi kreatif,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan bisa membuat masyarakat semakin mengenal produk KUMKM di Sumut. Ia juga berharap kedepannya kegiatan serupa bisa digelar di beberapa kabupaten kota di Sumatera Utara misalnya di Siantar, Kisaran, Rantauprapat, Taput, Tobasa, Dairi, hingga Nias.
“Roh perekonomian RI adalah koperasi. Kami dari Komisi B siap mendorong program yang berpihak pada ekonomi kerakyatan. Saya harap kedepannya kegiatan seperti ini bisa menghadirkan pembeli tingkat nasional,” pungkas Victor.
Dari ratusan stan tersebut, stan Kamar Dagang dan Industri Sumatera Utara (Kadinsu) keluar sebagai juara stan terbaik pertama diikuti PTPN dan Pegadaian sebagai juara kedua dan ketiga. Sedangkan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) menjadi juara harapan pertama, Kabupaten Tapanuli Utara sebagai juara harapan kedua dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) menjadi juara harapan ketiga. (ram)