26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Belajar Goblok dengan Pengusaha Muda

Bob Sadino

Bagi kalangan pebisnis, nama Bob Sadino atau akrab dipanggil om Bob, tentu tak asing lagi. Ya, dia adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.

Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya.

Ia pun banyak bercerita tentang pengalaman dan kerja kerasnya kepada pebisnis di Batam dalam sebuah seminar yang diadakan di Hotel Godway Batam, seperti apa ceritanya?

Ceritanya, ketika orang sukses ini masih menjadi orang miskin. Dia nggak punya modal dan nggak diterima kerja dimanapun. Kasihan banget ya! Tapi karena motivasi hidupnya yang luar biasa, Bob Sadino mempunyai ide.

Suatu hari, dia melihat tetangganya sering membuat kue dan menjualnya. Dia menawarkan sesuatu ke tetangganya.
Bob Sadino : Wah saya lihat ibu banyak buat kue. Tapi apa nggak lelah tuh Bu, jika harus menjualnya juga.

Tetangga: Ya lelah Mas, tapi demi menghidupi keluarga.
Bob Sadino : Gini aja, saya punya ide, Ibu nggak usah lagi jualan. Biar Ibu buat kuenya aja, nanti saya deh yang keliling-keliling buat jualin kue Ibu. Tapi bagian saya bisa diatur kan?
Tetangga : boleh juga. Tapi nanti kalau kejual sedikit? maaf Mas! Malah tekor saya bayar Mas Bob.

Bob Sadino : Ibu kan waktu ngejualnya dikit, kebanyakan malah buat kue. Kalau Ibu dan saya bagi-bagi tugas. Ibukan bisa buat kuenya lebih banyak dan saya juga bisa ngejualnya lebih banyak, karena waktunya lebih lama. Dicoba aja dulu seminggu ini…kalau nggak bagus. Ibu nggak usah bayar saya deh.

Tetangga : hmmmmmm…(baru mikir)
Begitulah Bob ditolak bekerja oleh pedagang kue. Tapi dengan semangat dan kegoblokannya, dia kini menjadi miliarder dengan berbagai perusahaanya.
Pebisnis yang biasa baca buku marketing, manajemen, dan makan sekolahan, dibikin bingung Bob Sadino, pengusaha yang terkenal dengan Kem Chicks-nya ini.  “Hidup saya tanpa rencana dan tanpa target. Buku-buku di sekolah sudah meracuni pikiran Anda. Padahal, informasi itu sudah basi dan jadi sampah. Sekolah menghasilkan orang untuk bekerja, tapi bukan memberi peluang kerja bagi orang lain,” katanya. Nah, bingung kan?

Lelaki yang sudah berbisnis selama 36 tahun dan biasa disapa Om Bob ini bercerita, ia berani keluar dari kemapanan bekerja di Jakarta Lyod, jadi pengangguran, jadi kuli bangunan dan supir taksi. Ia lalu berkirim surat ke teman-temannya di Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat itu, orang tidak biasa mengkonsumsi telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan menjual telur ayam.

”Sayalah orang pertama yang mengenalkan telur kepada bangsa Indonesia ini,” katanya.

Namun, jalan hidup Bob tidak semudah membalik telapak tangan. Ia menjual telur ke tetangga. Telurnya tidak laku karena warga Kemang tak biasa makan telur yang besar-besar itu, tapi telur ayam kampung. Beruntung, beberapa bule menyukainya. Permintaan pun bertambah.

Tidak hanya telur, merica, garam dan belakangan berkembang ke bisnis daging olahan seperti sosi
Bob Sadino yang pertama kali mengenalkan menanam sayuran tanpa tanah alias hidroponik. Padahal, saat itu tidak ada pasarnya. Tapi, kegigihan seorang Bob Sadino, ia menciptakan pasarnya.

Beberapa tahun kemudian, ia malah mengekspor terung ke Jepang. Bob mengaku, ia tidak pernah berencana mau jadi apa. “Rencananya hanya buat orang pinter, saya bersyukur saya goblok. Kalau saya pintar, saya akan seperti Anda,” katanya, disambut tawa peserta seminar.

Kalau pengusaha atau orang dagang cari untung, Bob Sadino mengaku mencari rugi. (ndi)

Bob Sadino

Bagi kalangan pebisnis, nama Bob Sadino atau akrab dipanggil om Bob, tentu tak asing lagi. Ya, dia adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.

Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya.

Ia pun banyak bercerita tentang pengalaman dan kerja kerasnya kepada pebisnis di Batam dalam sebuah seminar yang diadakan di Hotel Godway Batam, seperti apa ceritanya?

Ceritanya, ketika orang sukses ini masih menjadi orang miskin. Dia nggak punya modal dan nggak diterima kerja dimanapun. Kasihan banget ya! Tapi karena motivasi hidupnya yang luar biasa, Bob Sadino mempunyai ide.

Suatu hari, dia melihat tetangganya sering membuat kue dan menjualnya. Dia menawarkan sesuatu ke tetangganya.
Bob Sadino : Wah saya lihat ibu banyak buat kue. Tapi apa nggak lelah tuh Bu, jika harus menjualnya juga.

Tetangga: Ya lelah Mas, tapi demi menghidupi keluarga.
Bob Sadino : Gini aja, saya punya ide, Ibu nggak usah lagi jualan. Biar Ibu buat kuenya aja, nanti saya deh yang keliling-keliling buat jualin kue Ibu. Tapi bagian saya bisa diatur kan?
Tetangga : boleh juga. Tapi nanti kalau kejual sedikit? maaf Mas! Malah tekor saya bayar Mas Bob.

Bob Sadino : Ibu kan waktu ngejualnya dikit, kebanyakan malah buat kue. Kalau Ibu dan saya bagi-bagi tugas. Ibukan bisa buat kuenya lebih banyak dan saya juga bisa ngejualnya lebih banyak, karena waktunya lebih lama. Dicoba aja dulu seminggu ini…kalau nggak bagus. Ibu nggak usah bayar saya deh.

Tetangga : hmmmmmm…(baru mikir)
Begitulah Bob ditolak bekerja oleh pedagang kue. Tapi dengan semangat dan kegoblokannya, dia kini menjadi miliarder dengan berbagai perusahaanya.
Pebisnis yang biasa baca buku marketing, manajemen, dan makan sekolahan, dibikin bingung Bob Sadino, pengusaha yang terkenal dengan Kem Chicks-nya ini.  “Hidup saya tanpa rencana dan tanpa target. Buku-buku di sekolah sudah meracuni pikiran Anda. Padahal, informasi itu sudah basi dan jadi sampah. Sekolah menghasilkan orang untuk bekerja, tapi bukan memberi peluang kerja bagi orang lain,” katanya. Nah, bingung kan?

Lelaki yang sudah berbisnis selama 36 tahun dan biasa disapa Om Bob ini bercerita, ia berani keluar dari kemapanan bekerja di Jakarta Lyod, jadi pengangguran, jadi kuli bangunan dan supir taksi. Ia lalu berkirim surat ke teman-temannya di Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat itu, orang tidak biasa mengkonsumsi telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan menjual telur ayam.

”Sayalah orang pertama yang mengenalkan telur kepada bangsa Indonesia ini,” katanya.

Namun, jalan hidup Bob tidak semudah membalik telapak tangan. Ia menjual telur ke tetangga. Telurnya tidak laku karena warga Kemang tak biasa makan telur yang besar-besar itu, tapi telur ayam kampung. Beruntung, beberapa bule menyukainya. Permintaan pun bertambah.

Tidak hanya telur, merica, garam dan belakangan berkembang ke bisnis daging olahan seperti sosi
Bob Sadino yang pertama kali mengenalkan menanam sayuran tanpa tanah alias hidroponik. Padahal, saat itu tidak ada pasarnya. Tapi, kegigihan seorang Bob Sadino, ia menciptakan pasarnya.

Beberapa tahun kemudian, ia malah mengekspor terung ke Jepang. Bob mengaku, ia tidak pernah berencana mau jadi apa. “Rencananya hanya buat orang pinter, saya bersyukur saya goblok. Kalau saya pintar, saya akan seperti Anda,” katanya, disambut tawa peserta seminar.

Kalau pengusaha atau orang dagang cari untung, Bob Sadino mengaku mencari rugi. (ndi)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/