KUALATANJUNG, SUMUTPOS.CO – PT Indonesia Aluminium Alloy (PTIAA) siap memasarkan aluminium sekunder di pasar domestik dan global. Kesiapan itu ditandai komitmen Perusahaan yang akan memproduksi sekitar 50.000 ton billet aluminium sekunder secara bertahap.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ricky Gunawan, Direktur Utama PTIAA, yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/4/2023).
PTIAA berlokasi di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, merupakan pabrik peleburan aluminium sekunder di Indonesia – anak usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM).
Di samping itu, PTIAA dengan luas areal pabrik sekitar 8 Ha memiliki beberapa rencana pengembangan ke depannya selain memproduksi billet aluminium sekunder.
Ricky menambahkan, PTIAA didirikan pada 22 Mei 2020 dan bergerak di sektor midstream dan downstream industri aluminium. Semula pengoperasian secara penuh ditargetkan awal Januari 2023, tapi karena pandemi dan situasi global termasuk perang Rusia dan Ukraina mengakibatkan terganggunya supply chain yang dibutuhkan untuk mesin yang eksisting sehingga mundur menjadi bulan April 2023.
Sejauh ini capaian kegiatan percobaan pencetakan billet aluminium sekunder PTIAA sangat baik setidaknya bagi pabrik yang selama 30 tahun sejak penyelesaian commissioning-nya tahun 1994 belum pernah dioperasikan.
Pada 22-25 Maret 2023, PTIAA berhasil melakukan pencetakan billet seri 6061 dan 6063 dengan diameter 6 inci. Kegiatan pencetakan diawasi langsung oleh tenaga ahli dari Amerika, Wagstaff, dan Mechaterm International Limited (MIL) dari Inggris.
Sebelum kegiatan pencetakan billet, Tim ahli Wagstaff dan Konsorsium melakukan pengecekan peralatan, kesiapan tenaga operator, dan perbaikan mould-table (meja pencetakan billet). Lalu dilanjutkan dengan pencetakan billet menggunakan sistem utuh (full-system) yakni Grain Refiner, Rod Feeder, Degasser, dan Ceramic Foam Filter.
Tidak berhenti sampai 25 Maret 2023, PTIAA kembali melanjutkan Trial Casting billet seri 6061 dan 6063 pada 27-31 Maret 2023.
Rencana Pengujian Kinerja
Agus Wibowo, Direktur Operasi PTIAA menambahkan, untuk penyelesaian Proyek Revamping/EPC dan kesiapan menuju operasi komersial, PTIAA juga telah menyusun rencana pengujian kinerja terdiri atas Rencana Penyelesaian Commissioning/Kontrak Revamping/EPC yang paralel dengan pelaksanaan Casting Billet, rencana Operasi, dan Penjualan PT IAA yang langsung melakukan produksi commercial setelah dilakukannya taking Over, serta kesiapan full Operasi mulai dari Bahan Baku, Sumber Daya Manusia, dan Pemasaran.
Terkait Sumber Daya Manusia, Agus menjelaskan Tim Pelaksana Operasi khususnya untuk tenaga casting telah mampu melakukan casting secara mandiri. Hal ini sesuai dengan ekspektasi di mana proses knowledge transfer dari tenaga enjineer berjalan dengan baik termasuk efektifitas pelatihan di pabrik pencetakan PT INALUM selama tiga bulan untuk seluruh calon karyawan PTIAA. Rekrutmen tenaga pelaksana operasi tambahan akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kebutuhan operasi.
“Saat ini telah tersedia 1 tim Operasi dengan jumlah 17 orang untuk pekerjaan 1 shift, selanjutnya akan di ramp up rekrutmen mulai April 2023 untuk tambahan 1 tim,” jelas Agus.
“Pada April ini akan dilakukan pengiriman sampel billet ke beberapa calon pembeli yang telah melakukan Letter of Intent (LoI) dengan IAA seperti Alko Mandiri, Alumindo Berkat Sejahtera, YKK, Flynindo Mega Persada, HP Metals, Indo Extrusion, Trader Star Export, ADH, serta pengiriman sampel ke pembeli dari Thailand dan calon pembeli potensial lainnya,” ujar Ricky. Kunjungi iaa.co.id, official website PT Indonesia Aluminium Alloy. (ila)