30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ganjar Dorong Ekonomi Digital dan Industrialisasi Gadget

SUMUTPOS.CO – Bakal calon presiden (bacapres) Pemilu 2024, Ganjar Pranowo menegaskan, ekonomi digital termasuk pilar masa depan Indonesia. Untuk itu, satu program yang menjadi fokusnya adalah percepatan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri acara Temu Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur di Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Sabtu, 23 September 2023 lalu. Hadir dalam acara tersebut, sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas Jawa Timur dan daerah lainnya di Indonesia.

“Potensi ekonomi digital di Indonesia itu besar sekali, sekitar Rp4.531 triliun. Kalau itu dikelola dengan baik, maka itu bisa menjadi satu percepatan menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Ganjar di hadapan para mahasiswa.

Hanya saja, lanjut Ganjar, potensi ini belum dikelola dengan baik oleh pemerintah Indonesia saat ini. Maka itu, dia memiliki keinginan kuat untuk menjadikan ekonomi digital di Indonesia maju dan berkembang.

“Ini harus cepat, kita tidak mungkin hanya mengandalkan pendapatan negara dari cara-cara konvensional,” jelasnya.

Sejumlah program telah direncanakan Ganjar untuk mewujudkan itu. Satu di antaranya adalah membangun infrastruktur digital, khususnya internet. Dengan negara seluas Indonesia, infrastruktur internet masih menjadi problem yang harus diselesaikan.

“Percepatan pembangunan jaringan dan infrastruktur digital yang terjangkau, harus dilakukan secara merata. Internet kita mesti cepat, karena percuma ada pendampingan dan pelatihan kalau infrastruktur internet kita tidak mendukung,” tegasnya.

Dengan internet cepat, lanjutnya, maka anak muda Indonesia bisa terus berkreasi dan berinovasi. Ganjar optimistis, anak muda Indonesia mampu bersaing di dunia digital ketika infrastrukturnya memadai.

“Anak muda sekarang suka berkarya di kafe, di pantai, dan tempat-tempat lain. Kalau tak ada fasilitas internet, ya tidak bisa,” katanya.

Selain itu, Ganjar juga ingin lebih mengembangkan industrialisasi gadget di Indonesia. Saat ini, lanjut dia, kepemilikan laptop dan gadget di Indonesia masih cukup rendah, jika dibanding dengan negara-negara maju lainnya.

“Dengan Singapura kita kalah jauh, hampir semua orang di sana punya laptop dan gadget. Maka ke depan, industrialisasi laptop dan gadget dalam negeri harus dibuat agar pemerataan bisa terjadi,” jelasnya.

Selain sisi ekonomi digital, dalam kesempatan itu, Ganjar juga memaparkan ide dan gagasannya terkait membangun Indonesia Emas 2045. Beberapa isu khusus yang terkait dengan kalangan muda, turut disampaikan, seperti mental health, lingkungan, pendidikan, anti korupsi, dan lain sebagainya.

Seorang konten kreator asal Kota Medan, Ridho Saputro mengaku, sangat mendukung komitmen Ganjar yang berkeinginan kuat untuk menjadikan ekonomi digital Indonesia maju dan berkembang, dengan satu program yang menjadi fokusnya, yakni percepatan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.

“Selain infrastruktur jaringan yang harus lebih diperhatikan secara merata, pemahaman dunia digital juga harus diterapkan kepada anak-anak muda. Karena masih banyak anak-anak muda di daerah masih belum bijak menggunakan internet. Pemerintah harus kolaborasi dengan influencer di daerah, untuk menyosialisasikan manfaat penggunaan internet atau ekonomi digital,” harapnya. (wir/ika/saz)

SUMUTPOS.CO – Bakal calon presiden (bacapres) Pemilu 2024, Ganjar Pranowo menegaskan, ekonomi digital termasuk pilar masa depan Indonesia. Untuk itu, satu program yang menjadi fokusnya adalah percepatan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri acara Temu Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur di Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Sabtu, 23 September 2023 lalu. Hadir dalam acara tersebut, sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas Jawa Timur dan daerah lainnya di Indonesia.

“Potensi ekonomi digital di Indonesia itu besar sekali, sekitar Rp4.531 triliun. Kalau itu dikelola dengan baik, maka itu bisa menjadi satu percepatan menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Ganjar di hadapan para mahasiswa.

Hanya saja, lanjut Ganjar, potensi ini belum dikelola dengan baik oleh pemerintah Indonesia saat ini. Maka itu, dia memiliki keinginan kuat untuk menjadikan ekonomi digital di Indonesia maju dan berkembang.

“Ini harus cepat, kita tidak mungkin hanya mengandalkan pendapatan negara dari cara-cara konvensional,” jelasnya.

Sejumlah program telah direncanakan Ganjar untuk mewujudkan itu. Satu di antaranya adalah membangun infrastruktur digital, khususnya internet. Dengan negara seluas Indonesia, infrastruktur internet masih menjadi problem yang harus diselesaikan.

“Percepatan pembangunan jaringan dan infrastruktur digital yang terjangkau, harus dilakukan secara merata. Internet kita mesti cepat, karena percuma ada pendampingan dan pelatihan kalau infrastruktur internet kita tidak mendukung,” tegasnya.

Dengan internet cepat, lanjutnya, maka anak muda Indonesia bisa terus berkreasi dan berinovasi. Ganjar optimistis, anak muda Indonesia mampu bersaing di dunia digital ketika infrastrukturnya memadai.

“Anak muda sekarang suka berkarya di kafe, di pantai, dan tempat-tempat lain. Kalau tak ada fasilitas internet, ya tidak bisa,” katanya.

Selain itu, Ganjar juga ingin lebih mengembangkan industrialisasi gadget di Indonesia. Saat ini, lanjut dia, kepemilikan laptop dan gadget di Indonesia masih cukup rendah, jika dibanding dengan negara-negara maju lainnya.

“Dengan Singapura kita kalah jauh, hampir semua orang di sana punya laptop dan gadget. Maka ke depan, industrialisasi laptop dan gadget dalam negeri harus dibuat agar pemerataan bisa terjadi,” jelasnya.

Selain sisi ekonomi digital, dalam kesempatan itu, Ganjar juga memaparkan ide dan gagasannya terkait membangun Indonesia Emas 2045. Beberapa isu khusus yang terkait dengan kalangan muda, turut disampaikan, seperti mental health, lingkungan, pendidikan, anti korupsi, dan lain sebagainya.

Seorang konten kreator asal Kota Medan, Ridho Saputro mengaku, sangat mendukung komitmen Ganjar yang berkeinginan kuat untuk menjadikan ekonomi digital Indonesia maju dan berkembang, dengan satu program yang menjadi fokusnya, yakni percepatan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.

“Selain infrastruktur jaringan yang harus lebih diperhatikan secara merata, pemahaman dunia digital juga harus diterapkan kepada anak-anak muda. Karena masih banyak anak-anak muda di daerah masih belum bijak menggunakan internet. Pemerintah harus kolaborasi dengan influencer di daerah, untuk menyosialisasikan manfaat penggunaan internet atau ekonomi digital,” harapnya. (wir/ika/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/