25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wujudkan Taput Desa Berlistrik 100 Persen

SALAMAN: Bupati Taput, Nikson Nababan bersalaman dengan Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Sumut, Rino Hutasoit saat penandatanganan kesepahaman di Tarutung, Rabu (12/9).

MEDAN,SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Listrik Negara menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerjasama pelayanan kelistrikan dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara. Penandatanganan kesepakatan berlangsung di Aula Kantor Bupati Taput di Jalan Letjen Suprapto, Tarutung, Rabu (12/9).

Hadir dalam penandatanganan tersebut Bupati Taput Nikson Nababan, Wakil Bupati Mauliate Simorangkir, General Manager PT PLN Wilayah Sumatera Utara Feby Joko Priharto yang diwakili Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Sumatera Utara Rino Gumpar Hutasoit, serta jajaran pimpinan SKPD, Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Tapanuli Utara.

Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Sumatera Utara Rino Gumpar Hutasoit menyebutkan, kesepakatan kerja sama pelayanan kelistrikan itu meliputi kerja sama dalam upaya mewujudkan Tapanuli Utara menuju desa berlistrik 100 persen di tahun 2019.

Ini sejalan dengan program mendorong kepariwisataan di kawasan Danau Toba, dengan menerangi setiap pesisir Danau Toba termasuk di sisi Tapanuli Utara.

“Kerja sama ini untuk mewujudkan semua sisi pesisir Danau Toba, salah satunya Taput, baik desa maupun dusun, tidak ada lagi yang tidak teraliri listrik di tahun 2019. Itu janji kami sebelumnya kepada bupati, dan juga kepada seluruh aparat kecamatan dan desa di Tapanuli Utara. Untuk mewujudkan cita-cita itu, kita butuh sinergi dan kerja sama. Karena untuk bisa masuk sampai ke sana kami butuh akses yang disediakan pemerintah daerah,” kata Rino.

Sementara untuk daya, lanjut Rino, di Sumatera Utara saat ini sangat cukup. Tidak seperti informasi yang ada di masyarakat dan kalangan investor. Bahkan daya listrik di Sumut saat ini mampu untuk mendukung pertumbuhan 1000 industri baru.

Di kondisi puncak beban PLN mencapai 1740 Megawat (MW). Dengan kondisi itu pada siang hari PLN memiliki surplus sampai 600 MW. Sedangkan pada malam hari surplus 300 MW. “Sepuluh tahun ke depan, sampai 2027 kita juga masih akan mendapatkan tambahan 4.000 MW. Jadi kita sangat siap dari daya listrik. Cuma kita membutuhkan dukungan akses dari pemerintah daerah. Hari ini di Taput, kemudian kita akan ke kabupaten-kabupaten lain,” ujarya.

“Kita semua sepakat bahwa daerah ini ramah pada investor. Dengan adanya akses, kita siap apakah nanti listrik akan didirikan di pinggir danau atau di atas gunung. Kita siap menyediakan jaringan listrik tanpa membebankan ke investor untuk perluasan jaringannya,” tambah Rino.

Selain menaikkan rasio elektrifikasi desa hingga 100 persen, penandatangan kesepahaman kerja sama ini juga menjadi misi PLN untik mendorong kegiatan ekonomi di daerah. Semua kegiatan industri yang bisa menggerakkan ekonomi, akan disuplai.

“Jadi kalau nanti ada masyarakat yang mau membuat home industri atau ada investor baru, silahkan menghubungi petugas kami. Baik itu kekurangan daya ataupun terkait kehandalan listriknya,” jelas Rino.

Rino mengaku, di sejumlah daerah keandalan listrik PLN memang masih lemah. Penyebabnya mulai dari tiang rubuh, akses dan sebagainya. Sekitar 80 persen gangguan listrik bahkan diakibat oleh pohon.

“Jadi dengan ada MoU ini kita harap persoalan-persoalan itu bisa teratasi oleh Pemerintah Daerah. Ini penting untuk mendukung investor, khususnya investor pariwisata,” pungkas Rino.

Pihaknya juga mendorong agar pemerintah daerah menerbitkan peraturan daerah yang mengatur agar setiap bibir pantai di Danau Toba dibuat terang benderang. karena itu menarik wisatawan.

Bupati Nikson Nababan menegaskan kesiapannya untuk mendukung program PLN merealisasikan elektrifikasi desa 100 persen di Taput pada tahun 2019 mendatang. Kesiapan itu ditandai dengan telah diinstruksikan seluruh jajaran pemerintahan di Taput untuk berkoordinasi langsung dengan PLN terkait kendala-kendala kelistrikan yang selama ini terjadi.

Di sisi lain, Pemkab Taput juga sudah menyiapkan anggaran untuk membangun infrastruktur jalan akses menuju seluruh desa-desa yang sampai hari ini belum teraliri listrik.

“Rasio elektrifikasi kita sekarang di Taput sekitar 70 persen. Kita harap di 2019 seluruh desa sudah teraliri listrik. Akses jalan untuk ke desa-desa yang belum teraliri listrik itu sudah kita buka. Sebagian sudah kita lakukan pengerasan. Tapi memang ada yang lahannya masih labil. Ke depan sampai 2022 akan kita lakukan pengaspalan,” paparnya. (rel/ila/ram)

SALAMAN: Bupati Taput, Nikson Nababan bersalaman dengan Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Sumut, Rino Hutasoit saat penandatanganan kesepahaman di Tarutung, Rabu (12/9).

MEDAN,SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Listrik Negara menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerjasama pelayanan kelistrikan dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara. Penandatanganan kesepakatan berlangsung di Aula Kantor Bupati Taput di Jalan Letjen Suprapto, Tarutung, Rabu (12/9).

Hadir dalam penandatanganan tersebut Bupati Taput Nikson Nababan, Wakil Bupati Mauliate Simorangkir, General Manager PT PLN Wilayah Sumatera Utara Feby Joko Priharto yang diwakili Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Sumatera Utara Rino Gumpar Hutasoit, serta jajaran pimpinan SKPD, Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Tapanuli Utara.

Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Sumatera Utara Rino Gumpar Hutasoit menyebutkan, kesepakatan kerja sama pelayanan kelistrikan itu meliputi kerja sama dalam upaya mewujudkan Tapanuli Utara menuju desa berlistrik 100 persen di tahun 2019.

Ini sejalan dengan program mendorong kepariwisataan di kawasan Danau Toba, dengan menerangi setiap pesisir Danau Toba termasuk di sisi Tapanuli Utara.

“Kerja sama ini untuk mewujudkan semua sisi pesisir Danau Toba, salah satunya Taput, baik desa maupun dusun, tidak ada lagi yang tidak teraliri listrik di tahun 2019. Itu janji kami sebelumnya kepada bupati, dan juga kepada seluruh aparat kecamatan dan desa di Tapanuli Utara. Untuk mewujudkan cita-cita itu, kita butuh sinergi dan kerja sama. Karena untuk bisa masuk sampai ke sana kami butuh akses yang disediakan pemerintah daerah,” kata Rino.

Sementara untuk daya, lanjut Rino, di Sumatera Utara saat ini sangat cukup. Tidak seperti informasi yang ada di masyarakat dan kalangan investor. Bahkan daya listrik di Sumut saat ini mampu untuk mendukung pertumbuhan 1000 industri baru.

Di kondisi puncak beban PLN mencapai 1740 Megawat (MW). Dengan kondisi itu pada siang hari PLN memiliki surplus sampai 600 MW. Sedangkan pada malam hari surplus 300 MW. “Sepuluh tahun ke depan, sampai 2027 kita juga masih akan mendapatkan tambahan 4.000 MW. Jadi kita sangat siap dari daya listrik. Cuma kita membutuhkan dukungan akses dari pemerintah daerah. Hari ini di Taput, kemudian kita akan ke kabupaten-kabupaten lain,” ujarya.

“Kita semua sepakat bahwa daerah ini ramah pada investor. Dengan adanya akses, kita siap apakah nanti listrik akan didirikan di pinggir danau atau di atas gunung. Kita siap menyediakan jaringan listrik tanpa membebankan ke investor untuk perluasan jaringannya,” tambah Rino.

Selain menaikkan rasio elektrifikasi desa hingga 100 persen, penandatangan kesepahaman kerja sama ini juga menjadi misi PLN untik mendorong kegiatan ekonomi di daerah. Semua kegiatan industri yang bisa menggerakkan ekonomi, akan disuplai.

“Jadi kalau nanti ada masyarakat yang mau membuat home industri atau ada investor baru, silahkan menghubungi petugas kami. Baik itu kekurangan daya ataupun terkait kehandalan listriknya,” jelas Rino.

Rino mengaku, di sejumlah daerah keandalan listrik PLN memang masih lemah. Penyebabnya mulai dari tiang rubuh, akses dan sebagainya. Sekitar 80 persen gangguan listrik bahkan diakibat oleh pohon.

“Jadi dengan ada MoU ini kita harap persoalan-persoalan itu bisa teratasi oleh Pemerintah Daerah. Ini penting untuk mendukung investor, khususnya investor pariwisata,” pungkas Rino.

Pihaknya juga mendorong agar pemerintah daerah menerbitkan peraturan daerah yang mengatur agar setiap bibir pantai di Danau Toba dibuat terang benderang. karena itu menarik wisatawan.

Bupati Nikson Nababan menegaskan kesiapannya untuk mendukung program PLN merealisasikan elektrifikasi desa 100 persen di Taput pada tahun 2019 mendatang. Kesiapan itu ditandai dengan telah diinstruksikan seluruh jajaran pemerintahan di Taput untuk berkoordinasi langsung dengan PLN terkait kendala-kendala kelistrikan yang selama ini terjadi.

Di sisi lain, Pemkab Taput juga sudah menyiapkan anggaran untuk membangun infrastruktur jalan akses menuju seluruh desa-desa yang sampai hari ini belum teraliri listrik.

“Rasio elektrifikasi kita sekarang di Taput sekitar 70 persen. Kita harap di 2019 seluruh desa sudah teraliri listrik. Akses jalan untuk ke desa-desa yang belum teraliri listrik itu sudah kita buka. Sebagian sudah kita lakukan pengerasan. Tapi memang ada yang lahannya masih labil. Ke depan sampai 2022 akan kita lakukan pengaspalan,” paparnya. (rel/ila/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/