26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Penggunaan Elpiji saat Lebaran 2,6 Juta Tabung dalam Sepekan

sutan siregar/ sumut pos
ANGKUT: Pekerja sedang mengangkut tabung gas dari mobil ke tempat agen di Deliserdang, beberapa waktu yang lalu. 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mencatat total penggunan masyarakat di Sumut mencapai 2,6 juta tabung elpiji untuk periode 6 hingga 11 Juni 2019.

Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo menyatakan bila dibandingkan dengan hari biasa, ada kenaikan sekitar 5 persen. Hal ini dikarenakan masih dalam suasana libur terutama untuk anak sekolah.

“Kami pantau, kebutuhan elpiji masyarakat pascalebaran memang masih meningkat. Budaya mengunjungi kerabat dan kegiatan wisata mendorong kebutuhan elpiji,” ujarnya.

Roby menjelaskan pihaknya melakukan pendistribusian per harinya sekitar 403.360 tabung elpiji yang dimulai sejak 6 Juni lalu. Termasuk pangkalan siaga tetap melayani masyarakat meski hari libur.

“Peningkatan penyaluran elpiji ini berlanjut sejak sebelum hari raya Idul Fitri. Periode 1 sampai 5 Juni, penyaluran juga bertambah sebesar 6 persen ketimbang kondisi normal. Setara 407.115 tabung per hari disalurkan di Sumut, mencapai total 2,03 juta tabung,” ungkap Roby.

Peningkatan penyaluran juga dilakukan di Kabupaten Serdangbegadai, Simalungun dan Labuhan Batu Selatan yang sempat dilanda isu kelangkaan. Labuhan Batu mendapat tambahan penyaluran terbesar hingga 28 persen.

“Hal ini juga untuk meredam aksi pengecer yang menaikkan harga elpiji. Sementara Serdang Begadai dan Simalungun menerima penambahan 8 persen dibanding normal,” tutur Roby.

Untuk menekan timbulnya isu kelangkaan yang dimanfaatkan pengecer, satgas Pertamina MOR I melakukan inspeksi ke pangkalan. Kembali ditekankan pada pangkalan untuk tidak menjual elpiji 3 kg kepada pengecer dan agar menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET).

“Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan elpiji bersubsidi, Pertamina MOR I memperkuat ketahanan stok. Rata-rata stok yang tersedia, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 20 hari ke depan,” pungkasnya. (gus/ram)

sutan siregar/ sumut pos
ANGKUT: Pekerja sedang mengangkut tabung gas dari mobil ke tempat agen di Deliserdang, beberapa waktu yang lalu. 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mencatat total penggunan masyarakat di Sumut mencapai 2,6 juta tabung elpiji untuk periode 6 hingga 11 Juni 2019.

Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo menyatakan bila dibandingkan dengan hari biasa, ada kenaikan sekitar 5 persen. Hal ini dikarenakan masih dalam suasana libur terutama untuk anak sekolah.

“Kami pantau, kebutuhan elpiji masyarakat pascalebaran memang masih meningkat. Budaya mengunjungi kerabat dan kegiatan wisata mendorong kebutuhan elpiji,” ujarnya.

Roby menjelaskan pihaknya melakukan pendistribusian per harinya sekitar 403.360 tabung elpiji yang dimulai sejak 6 Juni lalu. Termasuk pangkalan siaga tetap melayani masyarakat meski hari libur.

“Peningkatan penyaluran elpiji ini berlanjut sejak sebelum hari raya Idul Fitri. Periode 1 sampai 5 Juni, penyaluran juga bertambah sebesar 6 persen ketimbang kondisi normal. Setara 407.115 tabung per hari disalurkan di Sumut, mencapai total 2,03 juta tabung,” ungkap Roby.

Peningkatan penyaluran juga dilakukan di Kabupaten Serdangbegadai, Simalungun dan Labuhan Batu Selatan yang sempat dilanda isu kelangkaan. Labuhan Batu mendapat tambahan penyaluran terbesar hingga 28 persen.

“Hal ini juga untuk meredam aksi pengecer yang menaikkan harga elpiji. Sementara Serdang Begadai dan Simalungun menerima penambahan 8 persen dibanding normal,” tutur Roby.

Untuk menekan timbulnya isu kelangkaan yang dimanfaatkan pengecer, satgas Pertamina MOR I melakukan inspeksi ke pangkalan. Kembali ditekankan pada pangkalan untuk tidak menjual elpiji 3 kg kepada pengecer dan agar menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET).

“Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan elpiji bersubsidi, Pertamina MOR I memperkuat ketahanan stok. Rata-rata stok yang tersedia, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 20 hari ke depan,” pungkasnya. (gus/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/