26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sumut Surplus Padi, Lahan Bakal Ditambah 5.000 Hektare

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, terus mendorong pengembangan benih padi. Dengan harapan, Sumut mampu memenuhi kebutuhan benih padinya secara mandiri, dan tidak lagi bergantung pada benih dari daerah lain.

PANEN: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memanen benih padi jenis Inpari 32 di UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa, Jalan Medan-Lubukpakam Km 24, Kabupaten Deliserdang, Jumat (13/8). DINAS KOMINFO SUMUT/SUMUT POS.

Saat ini kebutuhan benih padi di Sumut sekitar 9.733 ton per tahun, dari luas lahan sawah sekitar 300.000 hektare. Sedangkan Sumut baru mampu memenuhi kebutuhan benih sekitar 1.250 ton per tahun, sisanya masih dipasok dari luar daerah. Karena itu, Edy ingin, Sumut mampu memenuhi kebutuhan benih padinya sendiri.

“Kita ini punya potensi. Saya setiap tahun menandatangani pembelian bibit sekitar Rp125 miliar, untuk bibit kopi, cabai, bawang, termasuk padi. Kalau kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri, tentu akan sangat menguntungkan. Masa kita harus beli terus?” tutur Edy, usai memanen benih padi jenis Inpari 32 di UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa, Jalan Medan-Lubukpakam Km 24, Kabupaten Deliserdang, Jumat (13/8).

Edy pun berencana untuk menambah area lahan sawah di Sumut, dan berharap semakin banyak penangkar benih padi. Namun dia menekankan, baik penangkar ataupun petani, agar tetap mempertahankan mutu produksinya.

“Kita upayakan penambahan 5.000 hektare. Memang kita surplus untuk padi, tapi populasi kita terus bertambah. Itu juga akan meningkatkan kebutuhan benih padi, karena itu kami berharap penangkar benih padi kita juga semakin banyak,” harapnya, sembari mengitari area persawahan UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut.

Berdasarkan keterangan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar, saat ini pihaknya mampu memproduksi 85,5 ton benih padi dari luas area sawah 19 hektare. Satu keunggulan benih yang dikembangkan UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa, yakni mampu menghasilkan panen padi rata-rata 8-7 ton per hektare.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus berupaya untuk meningkatkan produksi benih padi. Kendalanya, saat ini area persawahan UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa membutuhkan irigasi yang lebih baik.

“Seperti kata Pak Gubernur tadi, kita akan coba meningkatkan kuantitas dan kualitas irigasinya, mungkin akan dialirkan dari Sei Batu Gingging. Bila bisa ditingkatkan, produksi benih kita akan semakin besar, mungkin bisa panen hingga 3 kali. Kalau sekarang, kita masih 2 kali (panen) dalam setahun,” ungkap Bahruddin.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Sumut, Dhody Thahir mengaku, akan mendukung upaya Pemprov Sumut mengembangkan benih dan memperluas area persawahan.

“Tentu kita dukung, asal sesuai dengan peraturan yang ada. Ini akan menguntungkan petani kita, dan bila bisa memenuhi kebutuhan benih sendiri, akan lebih menghemat belanja daerah,” pungkasnya. (prn/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, terus mendorong pengembangan benih padi. Dengan harapan, Sumut mampu memenuhi kebutuhan benih padinya secara mandiri, dan tidak lagi bergantung pada benih dari daerah lain.

PANEN: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memanen benih padi jenis Inpari 32 di UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa, Jalan Medan-Lubukpakam Km 24, Kabupaten Deliserdang, Jumat (13/8). DINAS KOMINFO SUMUT/SUMUT POS.

Saat ini kebutuhan benih padi di Sumut sekitar 9.733 ton per tahun, dari luas lahan sawah sekitar 300.000 hektare. Sedangkan Sumut baru mampu memenuhi kebutuhan benih sekitar 1.250 ton per tahun, sisanya masih dipasok dari luar daerah. Karena itu, Edy ingin, Sumut mampu memenuhi kebutuhan benih padinya sendiri.

“Kita ini punya potensi. Saya setiap tahun menandatangani pembelian bibit sekitar Rp125 miliar, untuk bibit kopi, cabai, bawang, termasuk padi. Kalau kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri, tentu akan sangat menguntungkan. Masa kita harus beli terus?” tutur Edy, usai memanen benih padi jenis Inpari 32 di UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa, Jalan Medan-Lubukpakam Km 24, Kabupaten Deliserdang, Jumat (13/8).

Edy pun berencana untuk menambah area lahan sawah di Sumut, dan berharap semakin banyak penangkar benih padi. Namun dia menekankan, baik penangkar ataupun petani, agar tetap mempertahankan mutu produksinya.

“Kita upayakan penambahan 5.000 hektare. Memang kita surplus untuk padi, tapi populasi kita terus bertambah. Itu juga akan meningkatkan kebutuhan benih padi, karena itu kami berharap penangkar benih padi kita juga semakin banyak,” harapnya, sembari mengitari area persawahan UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut.

Berdasarkan keterangan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar, saat ini pihaknya mampu memproduksi 85,5 ton benih padi dari luas area sawah 19 hektare. Satu keunggulan benih yang dikembangkan UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa, yakni mampu menghasilkan panen padi rata-rata 8-7 ton per hektare.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus berupaya untuk meningkatkan produksi benih padi. Kendalanya, saat ini area persawahan UPT Benih Induk Padi Tanjungmorawa membutuhkan irigasi yang lebih baik.

“Seperti kata Pak Gubernur tadi, kita akan coba meningkatkan kuantitas dan kualitas irigasinya, mungkin akan dialirkan dari Sei Batu Gingging. Bila bisa ditingkatkan, produksi benih kita akan semakin besar, mungkin bisa panen hingga 3 kali. Kalau sekarang, kita masih 2 kali (panen) dalam setahun,” ungkap Bahruddin.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Sumut, Dhody Thahir mengaku, akan mendukung upaya Pemprov Sumut mengembangkan benih dan memperluas area persawahan.

“Tentu kita dukung, asal sesuai dengan peraturan yang ada. Ini akan menguntungkan petani kita, dan bila bisa memenuhi kebutuhan benih sendiri, akan lebih menghemat belanja daerah,” pungkasnya. (prn/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/