25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Dinas TPH Sumut Suplai Benih Cabai Merah ke Deliserdang & Asahan

RAPI:  Pedagang sedang merapikan barang dagangnnya berupa cabai merah di Pasar Petisah, Medan, beberapa waktu yang lalu.
RAPI: Pedagang sedang merapikan barang dagangnnya berupa cabai merah di Pasar Petisah, Medan, beberapa waktu yang lalu.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut menargetkan produksi cabai merah hingga 174.375 ton pada 2020. Target produksi itu rencananya akan diperoleh dari luas penanaman cabai merah seluas 16.947 hektare.

“Tahun 2019 lalu, Sumut memproduksi cabai merah sebanyak 144 433 ton, dari luas tanam 15.557 hektare. Produksi itu di atas konsumsi yang mencapai 144.030 ton,” kata ujar Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Taufik Batubara di Medan, akhir pekan lalu.

Meski tahun lalu produksi sudah surplus, tahun ini Dinas TPH tetap menargetkan peningkatan produksi untuk mengejar target ekspor. Untuk mencapai target produksi tersebut, Dinas TPH akan menyalurkan bantuan benih ke petani cabai di dua kabupaten, yakni Deliserdang dan Asahan. Bantuan diberikan berupa benih cabai kemasan 100 gram dengan jumlah 10 bungkus benih per hektare luas tanam.

“Kemasan 100 gram benih jenis hibrida dibeli dari produsen dengan harga Rp140 ribu per bungkus. Bantuan disalurkan untuk 160 hektare lahan tanam cabai,” kata Taufik mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler Lubis.

Anggaran bantuan diterima dari APBN. Petani di Deliserdang menerima bantuan 50 persen, Asahan 40 persen. Sisanya 10 persen lagi alokasinya akan dikoordinasikan dengan pusat.

Mengapa memilih Deliserdang dan Asahan? “Karena benihnya jenis yang cocok untuk dataran rendah,” katanya.

Selain dari APBN, bantuan benih cabai juga dianggarkan di APBD Sumut, seluas 158 hektare tersebar di 19 kota/kabupaten.

“Nias kebagian masing-masing 3 hektare benih cabai merah,” katanya. Ke depan, Dinas TPH menargetkan petani agar mandiri benih. Seperti sudah dilakoni petani cabai di Batubara yang lebih suka bibit lokal.

“Dengan surplus yang semakin besar, diharapkan harga cabai merah tidak mengalami gejolak dan bahkan bisa diekspor seperti yang diharapkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi,” kata Taufik.

Dalam proyek bantuan benih unggul ini, pihaknya meminta produsen benih ikut mendampingi petani, agar tanaman terjamin berproduksi. “Penanaman cabai merah akan dimulai bulan Maret atau April,” “ ujarnya. (mea/ram)

RAPI:  Pedagang sedang merapikan barang dagangnnya berupa cabai merah di Pasar Petisah, Medan, beberapa waktu yang lalu.
RAPI: Pedagang sedang merapikan barang dagangnnya berupa cabai merah di Pasar Petisah, Medan, beberapa waktu yang lalu.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut menargetkan produksi cabai merah hingga 174.375 ton pada 2020. Target produksi itu rencananya akan diperoleh dari luas penanaman cabai merah seluas 16.947 hektare.

“Tahun 2019 lalu, Sumut memproduksi cabai merah sebanyak 144 433 ton, dari luas tanam 15.557 hektare. Produksi itu di atas konsumsi yang mencapai 144.030 ton,” kata ujar Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Taufik Batubara di Medan, akhir pekan lalu.

Meski tahun lalu produksi sudah surplus, tahun ini Dinas TPH tetap menargetkan peningkatan produksi untuk mengejar target ekspor. Untuk mencapai target produksi tersebut, Dinas TPH akan menyalurkan bantuan benih ke petani cabai di dua kabupaten, yakni Deliserdang dan Asahan. Bantuan diberikan berupa benih cabai kemasan 100 gram dengan jumlah 10 bungkus benih per hektare luas tanam.

“Kemasan 100 gram benih jenis hibrida dibeli dari produsen dengan harga Rp140 ribu per bungkus. Bantuan disalurkan untuk 160 hektare lahan tanam cabai,” kata Taufik mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler Lubis.

Anggaran bantuan diterima dari APBN. Petani di Deliserdang menerima bantuan 50 persen, Asahan 40 persen. Sisanya 10 persen lagi alokasinya akan dikoordinasikan dengan pusat.

Mengapa memilih Deliserdang dan Asahan? “Karena benihnya jenis yang cocok untuk dataran rendah,” katanya.

Selain dari APBN, bantuan benih cabai juga dianggarkan di APBD Sumut, seluas 158 hektare tersebar di 19 kota/kabupaten.

“Nias kebagian masing-masing 3 hektare benih cabai merah,” katanya. Ke depan, Dinas TPH menargetkan petani agar mandiri benih. Seperti sudah dilakoni petani cabai di Batubara yang lebih suka bibit lokal.

“Dengan surplus yang semakin besar, diharapkan harga cabai merah tidak mengalami gejolak dan bahkan bisa diekspor seperti yang diharapkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi,” kata Taufik.

Dalam proyek bantuan benih unggul ini, pihaknya meminta produsen benih ikut mendampingi petani, agar tanaman terjamin berproduksi. “Penanaman cabai merah akan dimulai bulan Maret atau April,” “ ujarnya. (mea/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/