30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Investor Asal Jambi Lirik Konsorsium TransMedan

MEDAN- Investor asal Jambi melirik Konsorsium Busway TransMedan yang akan beroperasi di Kota Medan sebagai program transportasi massal atau bus rapit transit (BRT) dalam Masterplan Kota Medan. Ketertarikan dikarena melihat potensi minat warga di kota Medan untuk naik busway TransMedan sangat besar.

“Memang sudah ada investor asal Jambi yang mau bergabung dalam konsorsium. Pihak investor sudah menyatakan bersedia memenuhi jumlah bus untuk busway TransMedan di Medan. Berapa yang dibutuhkan di Medan, dia sudah menyanggupinya. Dia melihat ada potensi besar di Medan untuk pengembangan busway kita ini,” kata Kadis Perhubungan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis, Selasa (17/4).

Dikatakan Armansyah yang sering dipanggil bob, ketertarikan investor itu belum ditindaklanjuti karena belum melakukan komunikasi pada pihaknya. Namun secara bertahap, pihaknya juga akan mem-follow up niat dan ketertarikan investor Jambi tersebut untuk busway di Medan.

“Langkah dan komunikasi lanjutan belum ada. Karena bersangkutan juga belum ada melakukan komunikasi pada kita lagi. Tapi kita akan mengupayakan dalam waktu dekat. Investor yang tertarik ini, sudah lebih dulu mengelola busway di Jambi. Karena untuk wilayah Sumatera, masih Bandar Lampung dan Jambi saja sudah memulai busway. Mereka sudah lebih dulu daripada kita di Medan,” tegas Armansyah.

Dijelaskannya, investor ini memiliki perusahaan yang juga menyediakan bus untuk busway di Jambi, bahkan di Bandar Lampung. Namun, yang terpenting saat ini adalah, mendorong minat pengusaha angkutan umum di Kota Medan untuk mau bergabung dengan konsorsium busway TransMedan.
“Yang paling penting saat ini bagaimana pengusaha angkutan umum di Medan seperti KPUM dan Rahayu mau bergabung dengan konsorsium. Artinya, jika sudah bergabung, maka akan ada pengurangan jumlah angkutan yang beroperasi selama ini. Jika busway beroperasi maka satu halte seperti di Jalan Kapten Maulana Lubis dan Jalan Gatot Subroto akan mengurangi 10 angkot di Medan. Dengan perbandingan satu halte 1 bus untuk busway, maka 10 angkot di Medan harus berkurang secara bertahap. Ini terget kita,” jelasnya.(adl)

MEDAN- Investor asal Jambi melirik Konsorsium Busway TransMedan yang akan beroperasi di Kota Medan sebagai program transportasi massal atau bus rapit transit (BRT) dalam Masterplan Kota Medan. Ketertarikan dikarena melihat potensi minat warga di kota Medan untuk naik busway TransMedan sangat besar.

“Memang sudah ada investor asal Jambi yang mau bergabung dalam konsorsium. Pihak investor sudah menyatakan bersedia memenuhi jumlah bus untuk busway TransMedan di Medan. Berapa yang dibutuhkan di Medan, dia sudah menyanggupinya. Dia melihat ada potensi besar di Medan untuk pengembangan busway kita ini,” kata Kadis Perhubungan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis, Selasa (17/4).

Dikatakan Armansyah yang sering dipanggil bob, ketertarikan investor itu belum ditindaklanjuti karena belum melakukan komunikasi pada pihaknya. Namun secara bertahap, pihaknya juga akan mem-follow up niat dan ketertarikan investor Jambi tersebut untuk busway di Medan.

“Langkah dan komunikasi lanjutan belum ada. Karena bersangkutan juga belum ada melakukan komunikasi pada kita lagi. Tapi kita akan mengupayakan dalam waktu dekat. Investor yang tertarik ini, sudah lebih dulu mengelola busway di Jambi. Karena untuk wilayah Sumatera, masih Bandar Lampung dan Jambi saja sudah memulai busway. Mereka sudah lebih dulu daripada kita di Medan,” tegas Armansyah.

Dijelaskannya, investor ini memiliki perusahaan yang juga menyediakan bus untuk busway di Jambi, bahkan di Bandar Lampung. Namun, yang terpenting saat ini adalah, mendorong minat pengusaha angkutan umum di Kota Medan untuk mau bergabung dengan konsorsium busway TransMedan.
“Yang paling penting saat ini bagaimana pengusaha angkutan umum di Medan seperti KPUM dan Rahayu mau bergabung dengan konsorsium. Artinya, jika sudah bergabung, maka akan ada pengurangan jumlah angkutan yang beroperasi selama ini. Jika busway beroperasi maka satu halte seperti di Jalan Kapten Maulana Lubis dan Jalan Gatot Subroto akan mengurangi 10 angkot di Medan. Dengan perbandingan satu halte 1 bus untuk busway, maka 10 angkot di Medan harus berkurang secara bertahap. Ini terget kita,” jelasnya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/