Rencana pengambilalihan PT Inalum oleh pemerintah mendapat sambutan dari pemerhati ekonomi di Sumut. Pun demikian, berbagai catatan penting mengiringi niatan menjadikan perusahaan aluminium itu berplat merah.
Pengamat ekonomi Sumut, Vincent Wijaya, langsung menunjuk kemampuan SDM dan logistik sebagai kunci keberhasilan pengambilalihan dan kelangsungan perusahaan. “Jika kedua hal itu sudah mampu kita sajikan, tidak menjadi permasalahan kepihak manapun itu diberikan (pengelolaannya),” ucapnya ketika dihubungi Sumut Pos, Rabu(17/4).
Dia juga menegaskan, pemerintah harus mampu memberikan nilai tambah yang tinggi dan tambahan pemasukan negara yang besar terutama dalam listriknya. “Selama ini kita sudah sama-sama tahu bahawa PT Inalum itu mempunyai daya listrik yang digunakan untuk kebutuhan pengeboran. Nah itu juga merupakan suatu potensi data listrik untuk Sumut,” sebutnya.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Sumut, Binsar Situmorang mengatakan kalau Inalum sudah kembali ke tangan Indonesia, PLTA Asahan II dengan daya 600 Megawatt juga bisa menjadi cadangan ke depan.
Sedangkan pemerhati ekonomi dari Unimed, Muhammad Ishak mengatakan kembalinya PT Inalum merupakan suatu kesempatan untuk lebih mengoptimalkan SDA di Sumut. Hanya saja Ishak melihat perlu keseriusan pemerintah untuk mengangani peralihan kepemilikan tersebut. “Selalu hanya membahas keuangan tanpa mengecek kinerja SDM nya. Jangan hanya melihat dari aspek ekonomi, masih banyak pengoptimalan yang bisa dilakukan. Seperti mengkoordinir beberapa kabupaten/kota untuk dimaksimalkan kesejahteraan masyarakatnya misalnya untuk lapangan pekerjaan atau membuat sekolah untuk lebih memajukan perusahaan warisan negeri,” paparnya.(mag-9)