27.7 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Langka, Harga Kacang Tanah Naik, Pedagang Rujak dan Pecal Mengeluh

SOPIAN/SUMUT POS
MENGELUH: Pedagang rujak yang mangkal di Jalan Pahlawan Kota Tebingtinggi, mengeluh atas kenaikan harga kacang tanah, karena kelangkaan pasokan.
MENGELUH: Pedagang rujak yang mangkal di Jalan Pahlawan Kota Tebingtinggi, mengeluh atas kenaikan harga kacang tanah, karena kelangkaan pasokan.
SOPIAN/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pedagang mi pecal dan rujak keliling di Kota Tebingtinggi mengeluh karena rugi. Hal ini disebabkan keberadaan komoditas kacang tanah yang mengalami kelangkaan. Alhasil harganya pun naik cukup signifikan, hingga menembus Rp32.000 per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp22.000.

“Sudah seminggu lebih, kacang tanah sangat sulit ditemukan di pasar-pasar tradisional,” ungkap seorang pedagang mi pecal, Supiah (54), Minggu (17/11).

Supiah juga menyatakan, akibat kelangkaan tanaman ini, selama sepekan terakhir, pihaknya mengalami penurunan omzet penjualan. “Biasanya dalam sehari, saya bisa memeroleh hasil penjualan hingga Rp400 ribu. Tapi, sejak kacang tanah langka dan harganya naik, omzet penjualan pecal saya pun turun drastis, sekitar Rp200.000 saja per hari saya dapat,” keluhnya.

Hal senada juga disampaikan pedagang rujak keliling, Aseng (62), yang mengaku sudah 15 tahun berjualan di Kota Tebingtinggi. Menurutnya, kendati kacang tanah tersebut ada dijual pedagang tertentu di pasar, namun harganya sangat mahal dari biasanya. “Sebelum langka, harganya Rp22.000 per kilogram. Tapi hampir seminggu ini, harganya naik jadi Rp32 ribu,” bebernya.

Dari kondisi ini, kedua pedagang itu mengharapkan kelangkaan kacang tanah dapat sesegera mungkin ditanggulangi oleh pemerintah, melalui dinas terkait. Sehingga keberlangsungan mata pencarian mereka tidak terganggu.

Sementara pedagang grosir di Pasar Tradisional Gambir, Kota Tebingtinggi, Acuan mengatakan, kenaikan harga kacang tanah disebabkan pasokan dari suplaier saat ini berkurang, harga masuk ke tingkat pedagang dinaikkan. “Memang naik harga kacang tanah sudah seminggu ini, dari pemasok naik. Pedagang terpaksa naikan harga juga,” jelasnya.

Kabag Ekbang Kota Tebingtinggi Zahidin, via telepon selular, mengatakan, pihaknya belum ada menerima laporan kalau harga kacang tanah mengalami kenaikan. Melaui informasi ini, pihaknya bersama Dinas Perdagangan dan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) Kota Tebingtinggi, selanjutnya akan melakukan pemantauan di pasar-pasar tradisonal. (ian/saz)

SOPIAN/SUMUT POS
MENGELUH: Pedagang rujak yang mangkal di Jalan Pahlawan Kota Tebingtinggi, mengeluh atas kenaikan harga kacang tanah, karena kelangkaan pasokan.
MENGELUH: Pedagang rujak yang mangkal di Jalan Pahlawan Kota Tebingtinggi, mengeluh atas kenaikan harga kacang tanah, karena kelangkaan pasokan.
SOPIAN/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pedagang mi pecal dan rujak keliling di Kota Tebingtinggi mengeluh karena rugi. Hal ini disebabkan keberadaan komoditas kacang tanah yang mengalami kelangkaan. Alhasil harganya pun naik cukup signifikan, hingga menembus Rp32.000 per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp22.000.

“Sudah seminggu lebih, kacang tanah sangat sulit ditemukan di pasar-pasar tradisional,” ungkap seorang pedagang mi pecal, Supiah (54), Minggu (17/11).

Supiah juga menyatakan, akibat kelangkaan tanaman ini, selama sepekan terakhir, pihaknya mengalami penurunan omzet penjualan. “Biasanya dalam sehari, saya bisa memeroleh hasil penjualan hingga Rp400 ribu. Tapi, sejak kacang tanah langka dan harganya naik, omzet penjualan pecal saya pun turun drastis, sekitar Rp200.000 saja per hari saya dapat,” keluhnya.

Hal senada juga disampaikan pedagang rujak keliling, Aseng (62), yang mengaku sudah 15 tahun berjualan di Kota Tebingtinggi. Menurutnya, kendati kacang tanah tersebut ada dijual pedagang tertentu di pasar, namun harganya sangat mahal dari biasanya. “Sebelum langka, harganya Rp22.000 per kilogram. Tapi hampir seminggu ini, harganya naik jadi Rp32 ribu,” bebernya.

Dari kondisi ini, kedua pedagang itu mengharapkan kelangkaan kacang tanah dapat sesegera mungkin ditanggulangi oleh pemerintah, melalui dinas terkait. Sehingga keberlangsungan mata pencarian mereka tidak terganggu.

Sementara pedagang grosir di Pasar Tradisional Gambir, Kota Tebingtinggi, Acuan mengatakan, kenaikan harga kacang tanah disebabkan pasokan dari suplaier saat ini berkurang, harga masuk ke tingkat pedagang dinaikkan. “Memang naik harga kacang tanah sudah seminggu ini, dari pemasok naik. Pedagang terpaksa naikan harga juga,” jelasnya.

Kabag Ekbang Kota Tebingtinggi Zahidin, via telepon selular, mengatakan, pihaknya belum ada menerima laporan kalau harga kacang tanah mengalami kenaikan. Melaui informasi ini, pihaknya bersama Dinas Perdagangan dan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) Kota Tebingtinggi, selanjutnya akan melakukan pemantauan di pasar-pasar tradisonal. (ian/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/