25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sumut Impor Kosmetik dari Polandia

MEDAN- Polandia dan Sumatera Utara menyiapkan USD54 juta untuk meningkatkan kerjasama Polandia-Sumut. Kerjasama dua arah tersebut, nantinya akan meningkatkan berbagai sektor, mulai dari perdagangan dan investasi.

“Beberapa tahun yang lalu, nilai kerjasama yang kita targetkan sebesar USD54 juta. Dan setiap tahunnya kita selalu menargetkan minimal 20 persen untuk pertumbuhan, baik secara volume maupun nilai,” ujar Konsul Kehormatan Republik Polandia di Medan, Jonner Napitupulu di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) SU,  kemarin.

Salah satu sektor yang akan ditingkatkan dalam kerjasama ini adalah impor kosmetik ke Indonesia. Mengingat, saat ini salah satu ritel kosmetik di Indonesia, Sumut pada khususnya menggunakan kosmetik yang berasal dari Polandia. “Kosmetik asal Swedia yang beredar di sini, bahan bakunya 80 persen dari Polandia. Selain itu, Dax Cosmetic, Pollena Eva, dan lainnya juga berasal dari Poland,” tambah Jonner.

Sektor kecantikan ini memiliki nilai lebih, mengingat pangsa pasar atau penduduk sumut masih didominasi oleh wanita. Selain itu, kesan natural dan bahan yang digunakan juga cocok untuk kaum hawa di Indonesia. Apalagi, salah satu bahan baku untuk produk kecantikan ini, yaitu CPO, masih diimpor dari Indonesia. “Penjualanan CPO ke Polandia, secara langsung, bukan mengambil dari Belanda,” tambahnya.

Sektor lain yang akan ditingkatkan untuk kerjasama ini adalah ekspor Polandia ke Indonesia dalam komoditas pertanian dan peternakan, khususnya daging, serta produk olahan susu. Karena untuk saat ini, Polandia sedang meningkatkan proses sertifikasi halal daging sapi dan ayam. “Ekspor Polandia ke kita masih berupa alat tekhnologi, seperti permesinan, elektronik, zat-zat kimia, dan peralatan militer,” tambah Jonner.

Jonner menambahkan, Investasi di Polandia masih aman, walau saat ini krisis Eropa sedang terjadi. Pertumbuhan ekonomi Polandia masih bagus, tercatat negara nomor 6 terbesar di Uni Eropa, dengan nilai GDP (2011) tercacat sebesar USD514 Milyar (menempati posisi ke 7 di Uni Eropa dan ke 22 di dunia). Bahkan, pada 2009 yang lalu, pertumbuhan GDP Polandia sebesar 4,3 persen, termasuk tertinggi di Eropa dan nilai GDP per kapita (PPP) Polandia mencapai USD20,334.

Sementara itu, Konselor Pertama Kedutaan Besar Republik Polandia, Romuald Morawski menyatakan dari kerjasama ini, bukan hanya akan investasi Polandia ke Indonesia, tetapi juga sebaliknya. Bahkan, Polandia bersedia memberikan kredit bagi importir Indonesia. “Ini kan dua arah, karena itu kita juga akan memberikan insentif bagi importir, dan begitu juga sebaliknya,” ungkap pria yang telah tiga kali mengunjungi Medan ini. Romuald mengatakan, saat ini sudah ada 80 perusahaan yang tergabung dalam Polands Club. Salah satu investasinya terletak di Kalimantan dan Palembang. (ram)

MEDAN- Polandia dan Sumatera Utara menyiapkan USD54 juta untuk meningkatkan kerjasama Polandia-Sumut. Kerjasama dua arah tersebut, nantinya akan meningkatkan berbagai sektor, mulai dari perdagangan dan investasi.

“Beberapa tahun yang lalu, nilai kerjasama yang kita targetkan sebesar USD54 juta. Dan setiap tahunnya kita selalu menargetkan minimal 20 persen untuk pertumbuhan, baik secara volume maupun nilai,” ujar Konsul Kehormatan Republik Polandia di Medan, Jonner Napitupulu di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) SU,  kemarin.

Salah satu sektor yang akan ditingkatkan dalam kerjasama ini adalah impor kosmetik ke Indonesia. Mengingat, saat ini salah satu ritel kosmetik di Indonesia, Sumut pada khususnya menggunakan kosmetik yang berasal dari Polandia. “Kosmetik asal Swedia yang beredar di sini, bahan bakunya 80 persen dari Polandia. Selain itu, Dax Cosmetic, Pollena Eva, dan lainnya juga berasal dari Poland,” tambah Jonner.

Sektor kecantikan ini memiliki nilai lebih, mengingat pangsa pasar atau penduduk sumut masih didominasi oleh wanita. Selain itu, kesan natural dan bahan yang digunakan juga cocok untuk kaum hawa di Indonesia. Apalagi, salah satu bahan baku untuk produk kecantikan ini, yaitu CPO, masih diimpor dari Indonesia. “Penjualanan CPO ke Polandia, secara langsung, bukan mengambil dari Belanda,” tambahnya.

Sektor lain yang akan ditingkatkan untuk kerjasama ini adalah ekspor Polandia ke Indonesia dalam komoditas pertanian dan peternakan, khususnya daging, serta produk olahan susu. Karena untuk saat ini, Polandia sedang meningkatkan proses sertifikasi halal daging sapi dan ayam. “Ekspor Polandia ke kita masih berupa alat tekhnologi, seperti permesinan, elektronik, zat-zat kimia, dan peralatan militer,” tambah Jonner.

Jonner menambahkan, Investasi di Polandia masih aman, walau saat ini krisis Eropa sedang terjadi. Pertumbuhan ekonomi Polandia masih bagus, tercatat negara nomor 6 terbesar di Uni Eropa, dengan nilai GDP (2011) tercacat sebesar USD514 Milyar (menempati posisi ke 7 di Uni Eropa dan ke 22 di dunia). Bahkan, pada 2009 yang lalu, pertumbuhan GDP Polandia sebesar 4,3 persen, termasuk tertinggi di Eropa dan nilai GDP per kapita (PPP) Polandia mencapai USD20,334.

Sementara itu, Konselor Pertama Kedutaan Besar Republik Polandia, Romuald Morawski menyatakan dari kerjasama ini, bukan hanya akan investasi Polandia ke Indonesia, tetapi juga sebaliknya. Bahkan, Polandia bersedia memberikan kredit bagi importir Indonesia. “Ini kan dua arah, karena itu kita juga akan memberikan insentif bagi importir, dan begitu juga sebaliknya,” ungkap pria yang telah tiga kali mengunjungi Medan ini. Romuald mengatakan, saat ini sudah ada 80 perusahaan yang tergabung dalam Polands Club. Salah satu investasinya terletak di Kalimantan dan Palembang. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/