32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

BUMN Rugi Bakal Dirombak

Gerbong restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bergerak. Kali ini, pemerintah berencana merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN yang terus merugi.

Menko Perekonomian yang juga Menteri BUMN ad interim Hatta Rajasa mengatakan, salah satu proses restrukturisasi adalah merombak manajemen. “Untuk BUMN rugi, tidak hanya direksi dan komisaris yang dirombak, tapi juga business plan (rencana bisnis, Red) dan business culture (budaya bisnis, Red) nya,” ujarnya di Komisi VI DPR, Senin (17/10).
Menurut Hatta, proses restrukturisasi harus dilakukan secara menyeluruh dengan mengganti manajemen. “Karena itu, semua aspek harus dievaluasi,” katanya.

Pernyataan Hatta tersebut merupakan respons atas desakan Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto yang meminta pemerintah mengevaluasi kinerja manajemen BUMN.

“Kami tidak ingin, setiap tahun ada BUMN rugi yang meminta tambahan modal ke DPR. Kalau sudah diberi tambahan modal melalui PMN (Penyertaan Modal Negara) tetapi tidak mampu menjalankan BUMN ya harus diganti dengan yang lebih mampu,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan anggapan bahwa saat ini sulit mencari orang yang kredibel sebagai direksi BUMN, Hatta mengatakan jika sebenarnya ada orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjalankan BUMN.(owi/kim/jpnn)

Gerbong restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bergerak. Kali ini, pemerintah berencana merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN yang terus merugi.

Menko Perekonomian yang juga Menteri BUMN ad interim Hatta Rajasa mengatakan, salah satu proses restrukturisasi adalah merombak manajemen. “Untuk BUMN rugi, tidak hanya direksi dan komisaris yang dirombak, tapi juga business plan (rencana bisnis, Red) dan business culture (budaya bisnis, Red) nya,” ujarnya di Komisi VI DPR, Senin (17/10).
Menurut Hatta, proses restrukturisasi harus dilakukan secara menyeluruh dengan mengganti manajemen. “Karena itu, semua aspek harus dievaluasi,” katanya.

Pernyataan Hatta tersebut merupakan respons atas desakan Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto yang meminta pemerintah mengevaluasi kinerja manajemen BUMN.

“Kami tidak ingin, setiap tahun ada BUMN rugi yang meminta tambahan modal ke DPR. Kalau sudah diberi tambahan modal melalui PMN (Penyertaan Modal Negara) tetapi tidak mampu menjalankan BUMN ya harus diganti dengan yang lebih mampu,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan anggapan bahwa saat ini sulit mencari orang yang kredibel sebagai direksi BUMN, Hatta mengatakan jika sebenarnya ada orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjalankan BUMN.(owi/kim/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/