25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Credit Union Bantu Ekonomi Petani

MEDAN- Tidak menjadi rahasia umum lagi petani selalu terkendala dana untuk mengembangkan usahanya. Pinjaman dari bank sulit untuk mendapatkannya. Akhirnya, alternatif masyarakat harus berurusan dengan rentenir.

Tetapi kini tidak lagi. Credit Union (CU) Aman Abadi siap membantu. Melalui swadaya masyarakat, simpan pinjam yang meringankan masyarakat ini pun dapat terealisasi.

Sistem peminjamannya sangat mudah, karena tidak membutuhkan jaminan dalam mendapatkan dana. “Jaminanya adalah tabungan yang dimiliki  anggota yang telah bergabung minimal 3 bulan,” ujar Bendahara Credit Union Aman Damai di Desa Silebo-Lebo Namobuah Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang, Muslim Ketaren.

Di desa ini, pada umumnya, masyarakatnya bekerja sebagai petani, mulai dari sawit, karet, jagung, coklat, dan jambu biji. CU ini sendiri berdiri, karena kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bitra Indonesia dan masyarakat setempat.

Setiap anggota yang telah bergabung minimal 3 bulan, diperbolehkan mendapatkan pinjaman minimal 3 kali lipat dari tabungannya.
Misalnya, si anggota memiliki tabungan Rp500 ribu, maka dia bisa mendapatkan dana minimal Rp1,5 juta. “Dana tersebut kita kumpulkan dari masyarakat berupa simpanan pokok, dana wajib masing-masing Rp20 ribu per bulan, dan dana pangkal Rp10 ribu,” tambah Muslim.
Dengan pinjaman itu, anggota diberi kesempatan untuk mengembalikannya dalam jangka waktu sekitar 10 hingga 30 bulan, ditambah dengan biaya jasa (bunga) sekitar 3 persen menurun. Maksudnya, biaya jasa sesuai dengan sisa pinjaman, bukan berdasarkan total pinjaman.

“Niat kita awalnya untuk membantu masyarakat, jadi sistem yang kita gunakan juga untuk membantu masyarakat,” ujar Muslim.
Perkembangan sistem pinjaman ini cukup sukses, terbukti dari awal masa pendiriannya, CU ini hanya beranggotakan sekitar 17 orang, tetapi setelah 9 tahun beroperasi, Desa yang terdiri dari 8 dusun ini sudah memiliki  314 anggota yang bergabung ke CU. “Bukan hal mudah untuk meyakinkan mereka akan sistem ini, promosi juga tidak ada, kita hanya menggunakan sistem kepercayaan, dan akhirnya, masyarakat sendiri yang datang,” tambah Muslim.
Salah satu bukti lain dari CU Aman Damai ini, saat salah satu bank terbesar di Indonesia mencoba untuk membantu dalam penyediaan dana. Tetapi harus ditolak, mengingat ini merupakan usaha untuk rakyat.

“Kita murni untuk rakyat, bukan untuk usaha. Jadi, kita tolak permintaan dari bank tersebut,” tambah Muslim. Bahkan, pada 2011 yang lalu, CU ini mendapatkan laba Rp198 juta, dengan modal Rp2,8 M.

Mengingat perkembangan ini, kedepannya CU akan memberikan pinjaman maksimal  Rp50 juta. “Rencana kedepannya sekitar Rp50 juta pinjaman maksimal, mengingat antusias masyarakat yang positif,” ungkap Muslim.

Untuk operasionalnya, CU ini buka hanya sebulan sekali, setiap tanggal 19. Pada tanggal tersebut, selain untuk setoran, juga untuk mencairkan pinjaman.
“Buka hanya sekali sebulan untuk mengurangi biaya, tanggal tersebut selain untuk pembayaran setoran, cicilan, juga untuk pencairan pinjaman,” tambahnya.

Sementara itu, Iswan Kaputra,  Manejer RD-ICT Bitra Indonesia mengatakan program ini bukan hanya untuk memudahkan petani dalam mendapatkan dana, tetapi juga sebagai ajang edukasi, karena masyarakat diajarkan untuk menabung.
“Melalui simpanan wajib dan pokok, masyarakat diajarkan bagaimana cara menabung. Dimana kita bisa menemukan, pinjaman dengan jaminan tabungan. Karena itu ini bukan untuk mencari keuntungan, tetapi membantu masyarakat,” ujarnya. Dia menambahkan CU juga memberikan bantuan berupa dana untuk modal usaha. (ram)

MEDAN- Tidak menjadi rahasia umum lagi petani selalu terkendala dana untuk mengembangkan usahanya. Pinjaman dari bank sulit untuk mendapatkannya. Akhirnya, alternatif masyarakat harus berurusan dengan rentenir.

Tetapi kini tidak lagi. Credit Union (CU) Aman Abadi siap membantu. Melalui swadaya masyarakat, simpan pinjam yang meringankan masyarakat ini pun dapat terealisasi.

Sistem peminjamannya sangat mudah, karena tidak membutuhkan jaminan dalam mendapatkan dana. “Jaminanya adalah tabungan yang dimiliki  anggota yang telah bergabung minimal 3 bulan,” ujar Bendahara Credit Union Aman Damai di Desa Silebo-Lebo Namobuah Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang, Muslim Ketaren.

Di desa ini, pada umumnya, masyarakatnya bekerja sebagai petani, mulai dari sawit, karet, jagung, coklat, dan jambu biji. CU ini sendiri berdiri, karena kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bitra Indonesia dan masyarakat setempat.

Setiap anggota yang telah bergabung minimal 3 bulan, diperbolehkan mendapatkan pinjaman minimal 3 kali lipat dari tabungannya.
Misalnya, si anggota memiliki tabungan Rp500 ribu, maka dia bisa mendapatkan dana minimal Rp1,5 juta. “Dana tersebut kita kumpulkan dari masyarakat berupa simpanan pokok, dana wajib masing-masing Rp20 ribu per bulan, dan dana pangkal Rp10 ribu,” tambah Muslim.
Dengan pinjaman itu, anggota diberi kesempatan untuk mengembalikannya dalam jangka waktu sekitar 10 hingga 30 bulan, ditambah dengan biaya jasa (bunga) sekitar 3 persen menurun. Maksudnya, biaya jasa sesuai dengan sisa pinjaman, bukan berdasarkan total pinjaman.

“Niat kita awalnya untuk membantu masyarakat, jadi sistem yang kita gunakan juga untuk membantu masyarakat,” ujar Muslim.
Perkembangan sistem pinjaman ini cukup sukses, terbukti dari awal masa pendiriannya, CU ini hanya beranggotakan sekitar 17 orang, tetapi setelah 9 tahun beroperasi, Desa yang terdiri dari 8 dusun ini sudah memiliki  314 anggota yang bergabung ke CU. “Bukan hal mudah untuk meyakinkan mereka akan sistem ini, promosi juga tidak ada, kita hanya menggunakan sistem kepercayaan, dan akhirnya, masyarakat sendiri yang datang,” tambah Muslim.
Salah satu bukti lain dari CU Aman Damai ini, saat salah satu bank terbesar di Indonesia mencoba untuk membantu dalam penyediaan dana. Tetapi harus ditolak, mengingat ini merupakan usaha untuk rakyat.

“Kita murni untuk rakyat, bukan untuk usaha. Jadi, kita tolak permintaan dari bank tersebut,” tambah Muslim. Bahkan, pada 2011 yang lalu, CU ini mendapatkan laba Rp198 juta, dengan modal Rp2,8 M.

Mengingat perkembangan ini, kedepannya CU akan memberikan pinjaman maksimal  Rp50 juta. “Rencana kedepannya sekitar Rp50 juta pinjaman maksimal, mengingat antusias masyarakat yang positif,” ungkap Muslim.

Untuk operasionalnya, CU ini buka hanya sebulan sekali, setiap tanggal 19. Pada tanggal tersebut, selain untuk setoran, juga untuk mencairkan pinjaman.
“Buka hanya sekali sebulan untuk mengurangi biaya, tanggal tersebut selain untuk pembayaran setoran, cicilan, juga untuk pencairan pinjaman,” tambahnya.

Sementara itu, Iswan Kaputra,  Manejer RD-ICT Bitra Indonesia mengatakan program ini bukan hanya untuk memudahkan petani dalam mendapatkan dana, tetapi juga sebagai ajang edukasi, karena masyarakat diajarkan untuk menabung.
“Melalui simpanan wajib dan pokok, masyarakat diajarkan bagaimana cara menabung. Dimana kita bisa menemukan, pinjaman dengan jaminan tabungan. Karena itu ini bukan untuk mencari keuntungan, tetapi membantu masyarakat,” ujarnya. Dia menambahkan CU juga memberikan bantuan berupa dana untuk modal usaha. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/