26 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Jangan Sampai Mengecewakan Pelanggan

Geliat Usaha Perlengkapan Elektronik di Medan

Berkembangnya usaha elektronik akhirnya menimbulkan berbagai brand yang khusus menangani usaha tersebut. Apalagi saat ini, kebutuhan masyarakat akan produk-produk elektronik terus berkembang seiring kebutuhan akan teknologi.

Salah satu brand yang khusus menjual perlengkapan elektronik yaitu Toko Arios Elektronik yang terletak di Jalan HM Yamin Medan. Di toko ini, semua jenis perlengkapan elektronik dari berbagai merk tersedia, bahkan manajemen toko menawarkan penyediaan barang sesuai permintaan konsumen.

“Bila ada permintaan barang dari konsumen, kita sediakan, asal barangnya memang ada, maksudnya produknya memang sudah dikeluarkan produsen,” ujar Dedi, pemilik Arios Elektronik.

Sejak beberapa bulan lalu, Dedi memutuskan untuk membuka toko elektronik. Karena sebelumnya, Dedi dan seorang temannya telah membuka toko elektronik yang lumayan sukses. Tetapi, keingginan untuk memiliki perusahaan sendiri, membuatnya memutuskan kerjasama. “Saya ingin memiliki usaha sendiri, makanya saya putuskan untuk buka tko sendiri,” ujar Dedi.

Keinginan tersebut tercapai, menggunakan koneksi dari usaha yang dulu Arios Elektronik pun mulai beroperasi. Dengan modal awal sekitar Rp200 juta, tak termasuk uang sewa gedung, bisnis toko elektronik ini berjalan dengan lancar.

Modal tersebut digunakan untuk membeli barang elektronik secara cash di outletnya. “Modal awal, semuanya untuk beli barang di outlet, karena untuk permulaan, semua barang harus dibeli cash, dan bila berlanjut kerjasamanya, tidak harus bayar cash lagi,” ujar Dedi.

Biasanya, sambung dia, kalau kerjasamanya lebih dari 6 bulan, dirinya diberi waktu selama 40 hari untuk pembayaran. Tetapi karena tokonya baru berjalan sekitar 3-4 bulan, kerjasama masih dalam tahap pembayaran tunai. “Paling dekat untuk kerjasama kita saat ini hanya pemberitahuan tentang produk baru,” ujar Dedi.

Tetapi walaupun demikian, dirinya optimis hubungan kerjama dengan outlet berlanjut lebih baik. Selain karena sudah lama kenal, juga karena usaha  ini merupakan usaha yang sudah diyakininya bakal sukses. “Sama agen sudah lama kenal, jadi alasan kuat bagi saya, bila hubungan kerjasama ini akan berhasil,” ujar Dedi.

Selayaknya hidup, dunia usaha juga memiliki sisi pahitnya, salah satunya harga yang naik atau turun, atau keluaran produk baru dengan tekhnologi canggih. Kalau sudah begini, maka usaha tersebut menjadi jual sesuai harga modal, atau jual sesuai dengan harga pasaran. Kerugian lain yang dihadapinya adalah bila barang rusak karena kelalaian. “Karena beli cash, jadi rasanya ngenes bila rusak begitu saja, karena itu menjadi kerugian buat kita,” ujar Dedi.

Dalam perjalanannya sebagai pengusaha, saat ini keuntungan yang didapat Dedi mencapai puluhan juta. Minimal Rp15 juta, itupun kalau pembeli sedang sepi. Sedangkan untung maksimal yang pernah diterimanya Rp60 juta. “Tapi, kalau lebaran, tahun baru, atau hari raya keagamaan, maka untung yang didapat bisa lebih dari itu (Rp60 juta),” tambahnya.

Salah satu yang dilakukannya untuk mendapatkan konsumen, dengan meningkatkan pelayanan, seperti menggantar barang ke konsumen, dan bersedia menyediakan barang sesuai dengan permintaan konsumen. “Untuk ini, kita bekerja sama dengan berbagai toko elektronik agar menyediakan barang, kalau tidak ada ditempat kita, bisa dicari ke toko lain, jadi konsumen tidak kecewa,” ungkapnya.

“Karena kita jual jasa, jadi sebisa mungkin kita tidak mengecewakan pelanggan,” tutupnya. (ram)

Geliat Usaha Perlengkapan Elektronik di Medan

Berkembangnya usaha elektronik akhirnya menimbulkan berbagai brand yang khusus menangani usaha tersebut. Apalagi saat ini, kebutuhan masyarakat akan produk-produk elektronik terus berkembang seiring kebutuhan akan teknologi.

Salah satu brand yang khusus menjual perlengkapan elektronik yaitu Toko Arios Elektronik yang terletak di Jalan HM Yamin Medan. Di toko ini, semua jenis perlengkapan elektronik dari berbagai merk tersedia, bahkan manajemen toko menawarkan penyediaan barang sesuai permintaan konsumen.

“Bila ada permintaan barang dari konsumen, kita sediakan, asal barangnya memang ada, maksudnya produknya memang sudah dikeluarkan produsen,” ujar Dedi, pemilik Arios Elektronik.

Sejak beberapa bulan lalu, Dedi memutuskan untuk membuka toko elektronik. Karena sebelumnya, Dedi dan seorang temannya telah membuka toko elektronik yang lumayan sukses. Tetapi, keingginan untuk memiliki perusahaan sendiri, membuatnya memutuskan kerjasama. “Saya ingin memiliki usaha sendiri, makanya saya putuskan untuk buka tko sendiri,” ujar Dedi.

Keinginan tersebut tercapai, menggunakan koneksi dari usaha yang dulu Arios Elektronik pun mulai beroperasi. Dengan modal awal sekitar Rp200 juta, tak termasuk uang sewa gedung, bisnis toko elektronik ini berjalan dengan lancar.

Modal tersebut digunakan untuk membeli barang elektronik secara cash di outletnya. “Modal awal, semuanya untuk beli barang di outlet, karena untuk permulaan, semua barang harus dibeli cash, dan bila berlanjut kerjasamanya, tidak harus bayar cash lagi,” ujar Dedi.

Biasanya, sambung dia, kalau kerjasamanya lebih dari 6 bulan, dirinya diberi waktu selama 40 hari untuk pembayaran. Tetapi karena tokonya baru berjalan sekitar 3-4 bulan, kerjasama masih dalam tahap pembayaran tunai. “Paling dekat untuk kerjasama kita saat ini hanya pemberitahuan tentang produk baru,” ujar Dedi.

Tetapi walaupun demikian, dirinya optimis hubungan kerjama dengan outlet berlanjut lebih baik. Selain karena sudah lama kenal, juga karena usaha  ini merupakan usaha yang sudah diyakininya bakal sukses. “Sama agen sudah lama kenal, jadi alasan kuat bagi saya, bila hubungan kerjasama ini akan berhasil,” ujar Dedi.

Selayaknya hidup, dunia usaha juga memiliki sisi pahitnya, salah satunya harga yang naik atau turun, atau keluaran produk baru dengan tekhnologi canggih. Kalau sudah begini, maka usaha tersebut menjadi jual sesuai harga modal, atau jual sesuai dengan harga pasaran. Kerugian lain yang dihadapinya adalah bila barang rusak karena kelalaian. “Karena beli cash, jadi rasanya ngenes bila rusak begitu saja, karena itu menjadi kerugian buat kita,” ujar Dedi.

Dalam perjalanannya sebagai pengusaha, saat ini keuntungan yang didapat Dedi mencapai puluhan juta. Minimal Rp15 juta, itupun kalau pembeli sedang sepi. Sedangkan untung maksimal yang pernah diterimanya Rp60 juta. “Tapi, kalau lebaran, tahun baru, atau hari raya keagamaan, maka untung yang didapat bisa lebih dari itu (Rp60 juta),” tambahnya.

Salah satu yang dilakukannya untuk mendapatkan konsumen, dengan meningkatkan pelayanan, seperti menggantar barang ke konsumen, dan bersedia menyediakan barang sesuai dengan permintaan konsumen. “Untuk ini, kita bekerja sama dengan berbagai toko elektronik agar menyediakan barang, kalau tidak ada ditempat kita, bisa dicari ke toko lain, jadi konsumen tidak kecewa,” ungkapnya.

“Karena kita jual jasa, jadi sebisa mungkin kita tidak mengecewakan pelanggan,” tutupnya. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru