26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Perluas Lahan Nenas, Pakpak Undang Investor

PAKPAK BHARAT- Industri nenas di Kabupaten Pakpak Bharat terus menggeliat. Pemerintah kabupaten melalui dinas pertanian menggenjot produksi nenas unggulan ini dengan perluasan lahan. Pengembangan produksi varietas nenas unggul juga menjadi salah satu upaya menegakkan nenas sebagai ikon pertanian Pakpak Bharat yang dikembangkan di tujuh kecamatan.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pakpak Bharat, Makner Banurea SP melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Duma Rita Purba SP mengatakan, total luas lahan nenas seluas 27,28 hektar dengan hasil produksi 58,8 ton. Sentral nenas varietas Pakpak saat ini berada di Kecamatan Siempat Rube seluas 22,5 Ha. Tahun ini, dinas pertanian bersama para petani di Kecamatan Siempat Rube, menambah lahan tanaman nenas di seluas 20 Ha.

Di awal pembukaan lahan, dinas pertanian akan memberikan bantuan herbisida kepada para petani. “Selanjutnya akan melakukan monitoring terhadap tanaman nenas dan melakukan pembinaan kepada para petani tersebut,” kata Duma Rita Purba kepada Sumut Pos, Rabu (19/6).

Seorang petani nenas di Kecamatan Siempat Rube, Bison Padang saat ditemui di Jambu Mbelang mengatakan, prospek nenas di Pakpak Bharat sangat menguntungkan. Menanam nenas tidak membutuhkan modal besar tetapi hasilnya menjanjikan.

Saat ini dirinya memiliki kebun nenas seluas 3 Ha yang sudah produktif. Hasil per minggu sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta dengan buah nenas dihasilkan rata-rata 1.000 buah per minggu. “Untuk perawatan hanya melakukan pembersihan di sekitar tanaman nenas. Pupuk tidak diperlukan, jadi memang sangat menguntungkan menanam nenas,” katanya.

Setiap minggu, toke dari Boang (Aceh Selatan) datang ke kebunnya membeli nenas seharga Rp1.000-Rp2.000 per buah. “Saya tidak perlu repot untuk pemasaran hasil panen,” ungkapnya.

Nenas varietas Pakpak telah dikukuhkan sebagai nenas varietas unggul dari Kabupaten Pakpak Bharat melalui SK Pelepasan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 321/kpts/SR.120/5/2007. Nenas ini memiliki aroma khas, rasa manis dan daging buah yang tebal. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah mengakui kualitas nenas Pakpak Bharat pada Pekan Nasional (Penas) di Palembang tahun 2007 lalu.

Dalam beberapa kali kesempatan, Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu mengundang investor datang mengusahakan nenas Pakpak. Pemkab Pakpak Bharat menjanjikan memberikan berbagai kemudahan perizinan.

Potensi lahan, Pakpak Bharat memiliki lahan sawah 1.622 ha, lahan pekarangan 2.093,4 ha, lahan tegal 1.306,5 ha, penggembalaan 2.227 ha, hutan negara 87.760 ha, hutan rakyat 2.250 ha, perkebunan 8.521,5 ha dan lahan kering tidak diusahakan luasnya mencapai 16.049,6 ha.(tam/bbs)

PAKPAK BHARAT- Industri nenas di Kabupaten Pakpak Bharat terus menggeliat. Pemerintah kabupaten melalui dinas pertanian menggenjot produksi nenas unggulan ini dengan perluasan lahan. Pengembangan produksi varietas nenas unggul juga menjadi salah satu upaya menegakkan nenas sebagai ikon pertanian Pakpak Bharat yang dikembangkan di tujuh kecamatan.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pakpak Bharat, Makner Banurea SP melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Duma Rita Purba SP mengatakan, total luas lahan nenas seluas 27,28 hektar dengan hasil produksi 58,8 ton. Sentral nenas varietas Pakpak saat ini berada di Kecamatan Siempat Rube seluas 22,5 Ha. Tahun ini, dinas pertanian bersama para petani di Kecamatan Siempat Rube, menambah lahan tanaman nenas di seluas 20 Ha.

Di awal pembukaan lahan, dinas pertanian akan memberikan bantuan herbisida kepada para petani. “Selanjutnya akan melakukan monitoring terhadap tanaman nenas dan melakukan pembinaan kepada para petani tersebut,” kata Duma Rita Purba kepada Sumut Pos, Rabu (19/6).

Seorang petani nenas di Kecamatan Siempat Rube, Bison Padang saat ditemui di Jambu Mbelang mengatakan, prospek nenas di Pakpak Bharat sangat menguntungkan. Menanam nenas tidak membutuhkan modal besar tetapi hasilnya menjanjikan.

Saat ini dirinya memiliki kebun nenas seluas 3 Ha yang sudah produktif. Hasil per minggu sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta dengan buah nenas dihasilkan rata-rata 1.000 buah per minggu. “Untuk perawatan hanya melakukan pembersihan di sekitar tanaman nenas. Pupuk tidak diperlukan, jadi memang sangat menguntungkan menanam nenas,” katanya.

Setiap minggu, toke dari Boang (Aceh Selatan) datang ke kebunnya membeli nenas seharga Rp1.000-Rp2.000 per buah. “Saya tidak perlu repot untuk pemasaran hasil panen,” ungkapnya.

Nenas varietas Pakpak telah dikukuhkan sebagai nenas varietas unggul dari Kabupaten Pakpak Bharat melalui SK Pelepasan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 321/kpts/SR.120/5/2007. Nenas ini memiliki aroma khas, rasa manis dan daging buah yang tebal. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah mengakui kualitas nenas Pakpak Bharat pada Pekan Nasional (Penas) di Palembang tahun 2007 lalu.

Dalam beberapa kali kesempatan, Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu mengundang investor datang mengusahakan nenas Pakpak. Pemkab Pakpak Bharat menjanjikan memberikan berbagai kemudahan perizinan.

Potensi lahan, Pakpak Bharat memiliki lahan sawah 1.622 ha, lahan pekarangan 2.093,4 ha, lahan tegal 1.306,5 ha, penggembalaan 2.227 ha, hutan negara 87.760 ha, hutan rakyat 2.250 ha, perkebunan 8.521,5 ha dan lahan kering tidak diusahakan luasnya mencapai 16.049,6 ha.(tam/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/