25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

BRI Edukasi UMKM Tentang Sertifikat Halal dan Izin Usaha

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – BRI menggelar webinar hybrid yang bertajuk ‘Penguatan UMKM Ciptakan Stabilitas Ekonomi di Jawa Tengah dan DIY’, Sabtu (19/6) kemarin. Acara ini menjadi salah satu cara BRI untuk memberdayakan UMKM dengan menggandeng berbagai pihak.

BERSAMA: Perwakilan BRI dan pelaku UMKM berfoto bersama usai acara webinar hybrid tentang sertifikat halal dan izin usaha di Jogjakarta, belum lama ini.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyampaikan dalam acara ini BRI menggandeng Kementerian Investasi RI dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI dalam rangka memberikan informasi terkait perizinan usaha dan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM.

“Diperlukan kolaborasi dari berbagai lembaga atau instansi untuk mempermudah dan memperluas akses pelaku UMKM agar mendapatkan pembiayaan yang sehat,” tutur Catur dalam keterangan tertulis, Minggu (20/6

Diungkapkannya, upaya pemberdayaan UMKM yang lebih masif sangatlah beralasan. Keberadaan UMKM berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Saat ini sumbangsih sektor usaha tersebut mencapai sekitar 61%.

Adapun porsi usaha mikro menempati posisi terbesar, yaitu lebih dari 36% dari total PDB Indonesia. Selain itu, terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang mampu menyedot sekitar 97% terhadap total tenaga kerja di Tanah Air.

Untuk terus mendorong berkembangnya sektor UMKM, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan meminta agar porsi kredit untuk UMKM naik mencapai lebih dari 30% dari total kredit pada 2024. Menurut pemerintah, saat ini kredit UMKM berada di level di 18-20% dari total kredit.

BRI menargetkan kontribusi usaha mikro sebesar 45% terhadap total penyaluran kredit pada 2025. Sebagai catatan, sampai dengan kuartal I/2021 BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 914,19 triliun, yang mana porsi kredit UMKM mencapai 80,6%.

Kontribusi kredit segmen UMKM tersebut telah mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 78,31%. Dari total penyaluran kredit di sektor UMKM tersebut, segmen mikro menjadi penopang pertumbuhan utama di tengah kondisi ekonomi yang menantang akibat pandemi COVID-19.

Pada laporan publikasi Maret 2021, BRI mampu menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 360 triliun. Raihan itu tumbuh sebesar 12,43% secara yoy. Dengan angka tersebut artinya secara porsi, kredit mikro menyumbang 40% dari total kredit BRI. Pertumbuhan itu diiringi pula kenaikan jumlah debitur yang dicatatkan BRI.

“Dalam kondisi seperti saat ini, BRI akan terus berkomitmen untuk mendampingi pelaku UMK untuk dapat terus tumbuh sehat dan berkembang. Untuk itu, Kami membuka peluang kepada seluruh pelaku UMKM untuk dapat bergabung di program – program pemberdayaan BRI sehingga dapat mengakselerasi roda perekonomian Indonesia”, pungkas Catur.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber dari Kementerian Investasi RI, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI dan BRI. Acara yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, serta Direktur Bisnis Mikro BRI Supari secara langsung di Yogyakarta tersebut mengangkat isu terkait dukungan pemerintah kepada pelaku UMKM di tengah kondisi seperti saat ini. (dtc/ram)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – BRI menggelar webinar hybrid yang bertajuk ‘Penguatan UMKM Ciptakan Stabilitas Ekonomi di Jawa Tengah dan DIY’, Sabtu (19/6) kemarin. Acara ini menjadi salah satu cara BRI untuk memberdayakan UMKM dengan menggandeng berbagai pihak.

BERSAMA: Perwakilan BRI dan pelaku UMKM berfoto bersama usai acara webinar hybrid tentang sertifikat halal dan izin usaha di Jogjakarta, belum lama ini.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyampaikan dalam acara ini BRI menggandeng Kementerian Investasi RI dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI dalam rangka memberikan informasi terkait perizinan usaha dan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM.

“Diperlukan kolaborasi dari berbagai lembaga atau instansi untuk mempermudah dan memperluas akses pelaku UMKM agar mendapatkan pembiayaan yang sehat,” tutur Catur dalam keterangan tertulis, Minggu (20/6

Diungkapkannya, upaya pemberdayaan UMKM yang lebih masif sangatlah beralasan. Keberadaan UMKM berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Saat ini sumbangsih sektor usaha tersebut mencapai sekitar 61%.

Adapun porsi usaha mikro menempati posisi terbesar, yaitu lebih dari 36% dari total PDB Indonesia. Selain itu, terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang mampu menyedot sekitar 97% terhadap total tenaga kerja di Tanah Air.

Untuk terus mendorong berkembangnya sektor UMKM, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan meminta agar porsi kredit untuk UMKM naik mencapai lebih dari 30% dari total kredit pada 2024. Menurut pemerintah, saat ini kredit UMKM berada di level di 18-20% dari total kredit.

BRI menargetkan kontribusi usaha mikro sebesar 45% terhadap total penyaluran kredit pada 2025. Sebagai catatan, sampai dengan kuartal I/2021 BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 914,19 triliun, yang mana porsi kredit UMKM mencapai 80,6%.

Kontribusi kredit segmen UMKM tersebut telah mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 78,31%. Dari total penyaluran kredit di sektor UMKM tersebut, segmen mikro menjadi penopang pertumbuhan utama di tengah kondisi ekonomi yang menantang akibat pandemi COVID-19.

Pada laporan publikasi Maret 2021, BRI mampu menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 360 triliun. Raihan itu tumbuh sebesar 12,43% secara yoy. Dengan angka tersebut artinya secara porsi, kredit mikro menyumbang 40% dari total kredit BRI. Pertumbuhan itu diiringi pula kenaikan jumlah debitur yang dicatatkan BRI.

“Dalam kondisi seperti saat ini, BRI akan terus berkomitmen untuk mendampingi pelaku UMK untuk dapat terus tumbuh sehat dan berkembang. Untuk itu, Kami membuka peluang kepada seluruh pelaku UMKM untuk dapat bergabung di program – program pemberdayaan BRI sehingga dapat mengakselerasi roda perekonomian Indonesia”, pungkas Catur.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber dari Kementerian Investasi RI, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI dan BRI. Acara yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, serta Direktur Bisnis Mikro BRI Supari secara langsung di Yogyakarta tersebut mengangkat isu terkait dukungan pemerintah kepada pelaku UMKM di tengah kondisi seperti saat ini. (dtc/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/