29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mulai Akhir Juni, PLN Pastikan Petugas Catat Meteran Listrik ke Rumah

CATAT: Petugas sedang mencatat meteran listrik.
CATAT: Petugas sedang mencatat meteran listrik.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan seluruh petugas pencatat meter akan kembali turun langsung ke rumah pelanggan pascabayar. Pencatatan ini akan digunakan sebagai dasar perhitungan tagihan listrik di rekening bulan Juli nanti.

Pembacaan meter dilakukan dengan tetap memperhatikan Pedoman Pencegahan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI untuk antisipasi penyebaran Covid-19. Pencatatan tersebut akan berlangsung di akhir bulan ini.

“Akhir bulan Juni ini, Kami memastikan seluruh petugas mencatat ke rumah pelanggan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian tagihan rekening listrik dengan penggunaan listrik oleh pelanggan,” ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, Agung Murdifi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (21/6).

Selain itu demi kenyamanan pelanggan, PLN juga menyiapkan layanan Lapor stand meter mandiri (Baca Meter Mandiri) melalui aplikasi WhatsApp Messenger (WA) PLN 123 dengan nomor 08122123123, pelaporan mandiri pelanggan bisa dilakukan pada tanggal 24-27 setiap bulannya. Pelaporan mandiri pelanggan yang valid akan dijadikan prioritas utama dasar perhitungan rekening listrik.

“Jadi kalau pelanggan mengirimkan angka stand kwh meter dan kami nyatakan valid, kami akan menggunakan laporan tersebut sebagai dasar perhitungan rekening. Meskipun petugas catat meter mengunjungi rumah pelanggan.” ujar Agung.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat ada 4,3 juta pelanggan yang terdata mengalami lonjakan tagihan listrik. Di mana, melonjak hingga di atas 20% dari tagihan bulan sebelumnya.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan yang dijabat oleh Bob Saril mengatakan bahwa dari jumlah tersebut ada sekira 1,75 juta sudah dikelola secara sistem otomatis. Bahkan sudah masuk ke program perlindungan lonjakan tagihan listrik di mana dengan dicicil di tiga bulan ke depan.

“Tetapi untuk sekira 2,25 juta pelanggan itu ini yang kita lihat ada juga tidak melaporkannya karena kenaikannya 23%-25% itu kan rata-rata,” pungkasnya. (bbs/azw)

CATAT: Petugas sedang mencatat meteran listrik.
CATAT: Petugas sedang mencatat meteran listrik.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan seluruh petugas pencatat meter akan kembali turun langsung ke rumah pelanggan pascabayar. Pencatatan ini akan digunakan sebagai dasar perhitungan tagihan listrik di rekening bulan Juli nanti.

Pembacaan meter dilakukan dengan tetap memperhatikan Pedoman Pencegahan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI untuk antisipasi penyebaran Covid-19. Pencatatan tersebut akan berlangsung di akhir bulan ini.

“Akhir bulan Juni ini, Kami memastikan seluruh petugas mencatat ke rumah pelanggan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian tagihan rekening listrik dengan penggunaan listrik oleh pelanggan,” ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, Agung Murdifi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (21/6).

Selain itu demi kenyamanan pelanggan, PLN juga menyiapkan layanan Lapor stand meter mandiri (Baca Meter Mandiri) melalui aplikasi WhatsApp Messenger (WA) PLN 123 dengan nomor 08122123123, pelaporan mandiri pelanggan bisa dilakukan pada tanggal 24-27 setiap bulannya. Pelaporan mandiri pelanggan yang valid akan dijadikan prioritas utama dasar perhitungan rekening listrik.

“Jadi kalau pelanggan mengirimkan angka stand kwh meter dan kami nyatakan valid, kami akan menggunakan laporan tersebut sebagai dasar perhitungan rekening. Meskipun petugas catat meter mengunjungi rumah pelanggan.” ujar Agung.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat ada 4,3 juta pelanggan yang terdata mengalami lonjakan tagihan listrik. Di mana, melonjak hingga di atas 20% dari tagihan bulan sebelumnya.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan yang dijabat oleh Bob Saril mengatakan bahwa dari jumlah tersebut ada sekira 1,75 juta sudah dikelola secara sistem otomatis. Bahkan sudah masuk ke program perlindungan lonjakan tagihan listrik di mana dengan dicicil di tiga bulan ke depan.

“Tetapi untuk sekira 2,25 juta pelanggan itu ini yang kita lihat ada juga tidak melaporkannya karena kenaikannya 23%-25% itu kan rata-rata,” pungkasnya. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/