25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Temu Mitra Pendidikan ‘Pintar’, Diseminasi Program di sekolah Terpencil

Istimewa/Suumut Pos_
Tanoto Fondation melakukan Temu Mitra pendidikan seProvinsi Sumatera Utara di Hotel hermes Places, rabu (20/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Antusiasme kabupaten mitra Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (Pintar) untuk menyebarkan program cukup tinggi dan lebih cepat dari waktu perkiraan. Hal itu dapat dilihat dari siswa sekolah yang menjadi mitra terlihat lebih aktif dan berprestasi.

Stuart Weston Selaku Direktur Program Pendidikan Dasar ‘Pintar’ mengatakan perlunya kerja sama dalam memajukan pendidikan di Indonesia, untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Karena luas Indonesia dan berbentuk kepulauan, sehingga masih banyak yang masih belum tersentuh pendidikan yang layak.

“Kita mengucapkan terimakasih dan menyambut dengan antusias pelaksanaan program peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah mitra, dengan adanya rencana diseminasi program praktik baik pendidikan oleh pemerintah daerah, kita harapkan lebih banyak siswa tersentuh dengan peningkatan kualitas pendidikannya, melalui Program Pintar ini kami mengajak guru dan siswa untuk berfikir secara independen, pola kegiatan belajar mengajar sudah tidak konvensiaonal lagi dengan pembelajaran aktif suasana belajar jadi lebih menyenangkan,” ujarnya dalam Temu Mitra Pendidikan se Provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh Tanoto Foundation Rabu, (20/2) kemarin di Hotel Hermes Place Medan yang diikuti oleh Kanwil Kemenag Sumut , LPMP Sumut, PW Muhammadiyah Sumut, LPTK Mitra Umsu dan UINSU, Dinas Pendidikan, Bapeda, Kemenag Kota Pematang Siantar, Kabupaten Karo dan Kabupaten Batubara.

Dijelaskannya, di Kabupaten Karo, telah mendata keinginan sekolah nonmitra untuk ikut mendiseminasikan program Pintar. Saat ini telah berjalan di 4 kecamatan, dengan 24 sekolah. Ke depan telah terdata 154 sekolah SD dan SMP di 13 kecamatan dengan 1.182 orang guru.

Pelatihan yang dikembangkan oleh program ini berfokus pada manajemen berbasis sekolah (MBS), pembelajaran yang aktif dan pengembangan budaya baca. Pelatihan ini sudah melalui uji lapangan sehingga sesuai dengan kebutuhan sekolah. Forum ini juga mendorong banyak pihak bekerja sama untuk melakukan lompatan perbaikan mutu pendidikan. (rel/tri/ram)

Istimewa/Suumut Pos_
Tanoto Fondation melakukan Temu Mitra pendidikan seProvinsi Sumatera Utara di Hotel hermes Places, rabu (20/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Antusiasme kabupaten mitra Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (Pintar) untuk menyebarkan program cukup tinggi dan lebih cepat dari waktu perkiraan. Hal itu dapat dilihat dari siswa sekolah yang menjadi mitra terlihat lebih aktif dan berprestasi.

Stuart Weston Selaku Direktur Program Pendidikan Dasar ‘Pintar’ mengatakan perlunya kerja sama dalam memajukan pendidikan di Indonesia, untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Karena luas Indonesia dan berbentuk kepulauan, sehingga masih banyak yang masih belum tersentuh pendidikan yang layak.

“Kita mengucapkan terimakasih dan menyambut dengan antusias pelaksanaan program peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah mitra, dengan adanya rencana diseminasi program praktik baik pendidikan oleh pemerintah daerah, kita harapkan lebih banyak siswa tersentuh dengan peningkatan kualitas pendidikannya, melalui Program Pintar ini kami mengajak guru dan siswa untuk berfikir secara independen, pola kegiatan belajar mengajar sudah tidak konvensiaonal lagi dengan pembelajaran aktif suasana belajar jadi lebih menyenangkan,” ujarnya dalam Temu Mitra Pendidikan se Provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh Tanoto Foundation Rabu, (20/2) kemarin di Hotel Hermes Place Medan yang diikuti oleh Kanwil Kemenag Sumut , LPMP Sumut, PW Muhammadiyah Sumut, LPTK Mitra Umsu dan UINSU, Dinas Pendidikan, Bapeda, Kemenag Kota Pematang Siantar, Kabupaten Karo dan Kabupaten Batubara.

Dijelaskannya, di Kabupaten Karo, telah mendata keinginan sekolah nonmitra untuk ikut mendiseminasikan program Pintar. Saat ini telah berjalan di 4 kecamatan, dengan 24 sekolah. Ke depan telah terdata 154 sekolah SD dan SMP di 13 kecamatan dengan 1.182 orang guru.

Pelatihan yang dikembangkan oleh program ini berfokus pada manajemen berbasis sekolah (MBS), pembelajaran yang aktif dan pengembangan budaya baca. Pelatihan ini sudah melalui uji lapangan sehingga sesuai dengan kebutuhan sekolah. Forum ini juga mendorong banyak pihak bekerja sama untuk melakukan lompatan perbaikan mutu pendidikan. (rel/tri/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/