25 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

PUD Pasar Medan Ajak Pedagang Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Digital

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PUD Pasar Kota Medan mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi guna mengembangkan ekosistem digital pada pasar-pasar tradisional di Kota Medan. Hal ini disampaikan Dirut PUD Pasar Medan Suwarno pada diskusi publik yang diadakan DPD Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Milenial Medan.

Suwarno hadir sebagai narasumber bersama dengan tokoh pedagang pasar tradisional Mefral Lubis, dan Ketua HIPMI Sumut Ade Jona Prasetyo.

Pada diskusi yang dimoderatori Dedy Harvey itu, Suwarno menjelaskan bahwa Wali Kota Medan, Bobby Nasution terus mendorong digitalisasi terhadap pelaku UMKM.

“Digitalisasi tersebut mencakup promosi, penjualan, hingga pembayaran,” ucap Suwarno, Senin (23/10/2023).

Dikatakan Suwarno, PUD Pasar selalu menilai bahwa pedagang merupakan aset. Sebab tanpa adanya pedagang, maka PUD Pasar Medan tidak ada artinya. Oleh karena itu mengenai digitalisasi, PUD Pasar berkomunikasi, berkordinasi dan berkolaborasi dengan instansi ataupun lembaga terkait.

“Satu diantaranya dengan organisasi mahasiswa yang akan mengembangkan marketplace yang bisa dimanfaatkan pedagang kita,” ujarnya.

Diterangkannya, penumbuh kembangan ekosistem digitalisasi di pasar tradisional oleh PUD Pasar Medan bertujuan agar pedagang di pasar tradisional dapat beradaptasi dengan digitalisasi dan bisa mendongkrak pendapatan pedagang.

Tak hanya itu, kolaborasi dengan perbankan maupun marketplace juga terus didorong untuk mendukung digitalisasi di pasar terjalin. Sosialisasi dan edukasi ke pedagang mengenai pengembangan lewat online juga terus dilakukan lewat jajaran di pasar-pasar.

“Sebagian pedagang ada yang telah mencobanya, salah satu contoh di Pasar Petisah. Ada pedagang sayur yang memanfaatkan marketplace semenjak Covid-19, awalnya karena satu hal yang baru, pedagang sayur tadi agak kerepotan. Namun kini, justru membantunya dari sisi pendapatan. Karena pelanggannya tak hanya yang datang ke kedainya saja, tapi ada juga yang dari online. Saya yakin di pasar-pasar lain juga ada yang telah mencoba beradaptasi dengan memanfaatkan penjualan lewat online,” beber Suwarno.

Suwarno juga mengajak para pedagang agar beradaptasi dengan digitalisasi di era yang serba digital seperti sekarang ini. Hal itu akan didukung dengan berkolaborasi dan komunikasi dengan instansi ataupun lembaga terkait agar dapat memberi pelatihan dan pemahamaan lebih mendalam kepada pedagang untuk memanfaatkan digitalisasi dalam mendorong meningkatnya penjualan atau pendapatan pedagang.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PUD Pasar Kota Medan mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi guna mengembangkan ekosistem digital pada pasar-pasar tradisional di Kota Medan. Hal ini disampaikan Dirut PUD Pasar Medan Suwarno pada diskusi publik yang diadakan DPD Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Milenial Medan.

Suwarno hadir sebagai narasumber bersama dengan tokoh pedagang pasar tradisional Mefral Lubis, dan Ketua HIPMI Sumut Ade Jona Prasetyo.

Pada diskusi yang dimoderatori Dedy Harvey itu, Suwarno menjelaskan bahwa Wali Kota Medan, Bobby Nasution terus mendorong digitalisasi terhadap pelaku UMKM.

“Digitalisasi tersebut mencakup promosi, penjualan, hingga pembayaran,” ucap Suwarno, Senin (23/10/2023).

Dikatakan Suwarno, PUD Pasar selalu menilai bahwa pedagang merupakan aset. Sebab tanpa adanya pedagang, maka PUD Pasar Medan tidak ada artinya. Oleh karena itu mengenai digitalisasi, PUD Pasar berkomunikasi, berkordinasi dan berkolaborasi dengan instansi ataupun lembaga terkait.

“Satu diantaranya dengan organisasi mahasiswa yang akan mengembangkan marketplace yang bisa dimanfaatkan pedagang kita,” ujarnya.

Diterangkannya, penumbuh kembangan ekosistem digitalisasi di pasar tradisional oleh PUD Pasar Medan bertujuan agar pedagang di pasar tradisional dapat beradaptasi dengan digitalisasi dan bisa mendongkrak pendapatan pedagang.

Tak hanya itu, kolaborasi dengan perbankan maupun marketplace juga terus didorong untuk mendukung digitalisasi di pasar terjalin. Sosialisasi dan edukasi ke pedagang mengenai pengembangan lewat online juga terus dilakukan lewat jajaran di pasar-pasar.

“Sebagian pedagang ada yang telah mencobanya, salah satu contoh di Pasar Petisah. Ada pedagang sayur yang memanfaatkan marketplace semenjak Covid-19, awalnya karena satu hal yang baru, pedagang sayur tadi agak kerepotan. Namun kini, justru membantunya dari sisi pendapatan. Karena pelanggannya tak hanya yang datang ke kedainya saja, tapi ada juga yang dari online. Saya yakin di pasar-pasar lain juga ada yang telah mencoba beradaptasi dengan memanfaatkan penjualan lewat online,” beber Suwarno.

Suwarno juga mengajak para pedagang agar beradaptasi dengan digitalisasi di era yang serba digital seperti sekarang ini. Hal itu akan didukung dengan berkolaborasi dan komunikasi dengan instansi ataupun lembaga terkait agar dapat memberi pelatihan dan pemahamaan lebih mendalam kepada pedagang untuk memanfaatkan digitalisasi dalam mendorong meningkatnya penjualan atau pendapatan pedagang.
(map/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/