26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

100 Ribu Ekor Sapi Disebar di Perkebunan Sawit

Kementerian BUMN Gagas Program Sasa

JAKARTA- Pemerintah bertekad untuk menekan jumlah impor sapi dengan memperbesar jumlah sapi di dalam negeri. Menyikapi hal itu Menteri BUMN Dahlan Iskan mempunya program Sasa.

Dahlan mengatakan, program Sasa ini adalah program sapi-sawit. Jadi nanti BUMN yang mempunyai kebun sawit akan diminta memelihara sapi, targetnya untuk tahap awal ada 100 ribu ekor sapi di perkebunan sawit.

“Selama ini peternak sapi banyak yang sulit karena harga pakan ternak mahal sekali. Kalau di kebun sawit makanannya gratis, baik dari rumput di bawah pohon, pelepah sawit yang dihancurkan dijadikan seperti pupuk,” jelas Dahlan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5).
Menurut Dahlan, Presiden SBY menginginkan agar program 100 ribu ekor sapi sawit ini dilebarkan ke Indonesia Timur.

“Saya sampaikan kepada Presiden, BUMN ke depan tiap tahun memerlukan sekitar 200 ribu anak sapi. Anak sapi akan dibawa ke Sumatera untuk ditaruh ke perkebunan-perkebunan sawit. Itulah yang disebut dengan program BUMN Sasa,” kata Dahlan.
BUMN yang menjalankan program sapi sawit ini adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I hingga VII. Saat ini BUMN tersebut mendapatkan sapi dari Bali, Lombok, Lampung dan Jawa Timur.

“Jadi supaya impor ternak jangan terlalu besar, tidak impor sama sekali tidak mungkin karena sekarang ini konsumen kita banyak yang memerlukan daging dengan kualitas tertentu. Itu terpaksa impor. Tetapi jangan terlalu besarlah. Tahun lalu kita impor sapi 350 ribu ekor,” cetus Dahlan.
Soal BUMN Sasa ini juga, Dahlan Iskan sudah membahasnya dengan Presiden SBY.

Dikatakan Dahlan, Presiden SBY sangat memperhatikan perkembangan BUMN sektor peternakan.  Dalam dua hari ini, Dahlan terlihat intensif bertemu dengan SBY. Kemarin Dahlan mendiskusikan soal perkembangan mobil hybrid dan mobil listrik bersama SBY.

“Nah hari ini dua kali pertemuan dengan Pak Presiden, pertama membahas mengenai perkembangan BUMN, sangat menarik dan baik. Kedua, mendiskusikan banyak hal termasuk masalah BUMN Sasa ini,” jelasnya.(net/jpnn)

Kementerian BUMN Gagas Program Sasa

JAKARTA- Pemerintah bertekad untuk menekan jumlah impor sapi dengan memperbesar jumlah sapi di dalam negeri. Menyikapi hal itu Menteri BUMN Dahlan Iskan mempunya program Sasa.

Dahlan mengatakan, program Sasa ini adalah program sapi-sawit. Jadi nanti BUMN yang mempunyai kebun sawit akan diminta memelihara sapi, targetnya untuk tahap awal ada 100 ribu ekor sapi di perkebunan sawit.

“Selama ini peternak sapi banyak yang sulit karena harga pakan ternak mahal sekali. Kalau di kebun sawit makanannya gratis, baik dari rumput di bawah pohon, pelepah sawit yang dihancurkan dijadikan seperti pupuk,” jelas Dahlan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5).
Menurut Dahlan, Presiden SBY menginginkan agar program 100 ribu ekor sapi sawit ini dilebarkan ke Indonesia Timur.

“Saya sampaikan kepada Presiden, BUMN ke depan tiap tahun memerlukan sekitar 200 ribu anak sapi. Anak sapi akan dibawa ke Sumatera untuk ditaruh ke perkebunan-perkebunan sawit. Itulah yang disebut dengan program BUMN Sasa,” kata Dahlan.
BUMN yang menjalankan program sapi sawit ini adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I hingga VII. Saat ini BUMN tersebut mendapatkan sapi dari Bali, Lombok, Lampung dan Jawa Timur.

“Jadi supaya impor ternak jangan terlalu besar, tidak impor sama sekali tidak mungkin karena sekarang ini konsumen kita banyak yang memerlukan daging dengan kualitas tertentu. Itu terpaksa impor. Tetapi jangan terlalu besarlah. Tahun lalu kita impor sapi 350 ribu ekor,” cetus Dahlan.
Soal BUMN Sasa ini juga, Dahlan Iskan sudah membahasnya dengan Presiden SBY.

Dikatakan Dahlan, Presiden SBY sangat memperhatikan perkembangan BUMN sektor peternakan.  Dalam dua hari ini, Dahlan terlihat intensif bertemu dengan SBY. Kemarin Dahlan mendiskusikan soal perkembangan mobil hybrid dan mobil listrik bersama SBY.

“Nah hari ini dua kali pertemuan dengan Pak Presiden, pertama membahas mengenai perkembangan BUMN, sangat menarik dan baik. Kedua, mendiskusikan banyak hal termasuk masalah BUMN Sasa ini,” jelasnya.(net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/