33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Harga CPO Membaik

MEDAN- Ekspor CPO (Crude Palm Oil) dan turunannya mulai membaik pada Agustus 2012 kemarin. Dari data Surat Keterangan Asal (SKA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, diketahui ekspor minyak sawit mentah ini, sebesar 2,419,433,384 kg dengan nilai USD2,029,393,504 Angka ini meningkat sebesar 1 persen dibandingkan pada periode Juli 2012 yang sebesar 2,052,626,590 kg dengan nilai USD1,740,417,986.

Kenaikan ini dikarenakan sudah terjadi perjanjian kontrak, antara Eksportir dan Buyer (pembeli). Apalagi pengapalan akan mulai berlangsung pada pertengahan September ini. “Iya, untuk saat ini memang sudah berlangsung perjanjian ekspor. Pengapalan juga sudah berjalan,” ujar Bendahara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Sumut, Laksamana Adyaksa.

Diakuinya, saat ini memang permintaan mulai meningkat, walau tidak terlalu besar. Selain dikarenakan faktor ekonomi global, juga dikarenakan buyer tidak mau lagi menyimpan stok. “Pembeli saat ini lebih memilih membeli sesuai kebutuhan. Kalau kemarin kan mereka meminta untuk sekalian stok,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, Fitra Kurnia menyatakan saat ini perekonomian global belum terlalu meningkat, tetapi sudah menunjukkan perbaikan. “Dan CPO mereka kan benar-benar butuh, jadi wajar bila mereka akan tetap membeli,” ungkapnya.
Walaupun mulai menunjukkan peningkatan, tetapi volume ekspor CPO tahun ini menurun sekitar 19,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tahun 2011 yang lalu, volume ekspor sebesar 2,594,105,189 kg dengan nilai USD2,512,985,932. Sedangkan untuk negara tujuan ekspor ini sekitar India, Cina, Singapura, Malaysia, Belanda, Rusia, dan Afrika Selatan. Sedangkan untuk harga, saat ini sawit masih berada di posisi Rp8,000 hingga Rp9,000 per kilogram. (ram)

MEDAN- Ekspor CPO (Crude Palm Oil) dan turunannya mulai membaik pada Agustus 2012 kemarin. Dari data Surat Keterangan Asal (SKA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, diketahui ekspor minyak sawit mentah ini, sebesar 2,419,433,384 kg dengan nilai USD2,029,393,504 Angka ini meningkat sebesar 1 persen dibandingkan pada periode Juli 2012 yang sebesar 2,052,626,590 kg dengan nilai USD1,740,417,986.

Kenaikan ini dikarenakan sudah terjadi perjanjian kontrak, antara Eksportir dan Buyer (pembeli). Apalagi pengapalan akan mulai berlangsung pada pertengahan September ini. “Iya, untuk saat ini memang sudah berlangsung perjanjian ekspor. Pengapalan juga sudah berjalan,” ujar Bendahara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Sumut, Laksamana Adyaksa.

Diakuinya, saat ini memang permintaan mulai meningkat, walau tidak terlalu besar. Selain dikarenakan faktor ekonomi global, juga dikarenakan buyer tidak mau lagi menyimpan stok. “Pembeli saat ini lebih memilih membeli sesuai kebutuhan. Kalau kemarin kan mereka meminta untuk sekalian stok,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, Fitra Kurnia menyatakan saat ini perekonomian global belum terlalu meningkat, tetapi sudah menunjukkan perbaikan. “Dan CPO mereka kan benar-benar butuh, jadi wajar bila mereka akan tetap membeli,” ungkapnya.
Walaupun mulai menunjukkan peningkatan, tetapi volume ekspor CPO tahun ini menurun sekitar 19,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tahun 2011 yang lalu, volume ekspor sebesar 2,594,105,189 kg dengan nilai USD2,512,985,932. Sedangkan untuk negara tujuan ekspor ini sekitar India, Cina, Singapura, Malaysia, Belanda, Rusia, dan Afrika Selatan. Sedangkan untuk harga, saat ini sawit masih berada di posisi Rp8,000 hingga Rp9,000 per kilogram. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/