28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tarif Dasar Listrik Bakal Naik Setiap Tiga Bulan

JAKARTA-Pemerintah berencana menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) secara bertahap tiap tiga bulan untuk memangkas subsidi dan menghapusnya pada pelanggan dengan daya di atas 6.000 Watt.

“Kalau TDL dinaikkan secara bertahap dengan angka 4 persen setiap kuartal, maka tidak akan terasa berat,” kata Menteri ESDM, Jero Wacik, usai penyampaian keterangan Pemerintah atas RUU Tentang RAPBN 2013 beserta Nota Keuangannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, Kamis  (16/8) .

Jero memperkirakan, kenaikan empat persen itu dapat diterima oleh masyarakat dan pemerintah karena angka itu realistis.

“Dengan kenaikan itu, kalau dijumlahkan untuk seluruh Indonesia, itu kan besar terhadap penghematan subsidi,” kata Jero. Jero rencananya akan menerangkan secara lebih detail mengenai TDL dan penghematan pengeluaran subsidi saat konferensi pers hari ini.
“Untuk tarif listrik, kami sedang membahas agar rakyat tidak terlalu kaget dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat kalau TDL dinaikkan,” kata lulusan Teknik  Mesin ITB itu.

Dia menambahkan, pada masa sekarang ini listrik banyak digunakan untuk energi penyiram kebun luas atau AC (pendingin ruangan). “Masyarakat ekonomi menengah ke atas banyak menguras listrik. Awalnya rumah mereka tidak menggunakan AC, sekarang memakainya. Ada yang tadinya satu perangkat, sekarang menggunakan 5 unit pendingin ruangan,” kata Jero.

Menteri menganggap kenaikan listrik bagi kelas tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Dia mengatakan, listrik berdaya 450 Watt yang biasa dipasang di rumah masyarakat kelas bawah tetap mendapatkan subsidi dari pemerintah.(kcm/int)

JAKARTA-Pemerintah berencana menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) secara bertahap tiap tiga bulan untuk memangkas subsidi dan menghapusnya pada pelanggan dengan daya di atas 6.000 Watt.

“Kalau TDL dinaikkan secara bertahap dengan angka 4 persen setiap kuartal, maka tidak akan terasa berat,” kata Menteri ESDM, Jero Wacik, usai penyampaian keterangan Pemerintah atas RUU Tentang RAPBN 2013 beserta Nota Keuangannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, Kamis  (16/8) .

Jero memperkirakan, kenaikan empat persen itu dapat diterima oleh masyarakat dan pemerintah karena angka itu realistis.

“Dengan kenaikan itu, kalau dijumlahkan untuk seluruh Indonesia, itu kan besar terhadap penghematan subsidi,” kata Jero. Jero rencananya akan menerangkan secara lebih detail mengenai TDL dan penghematan pengeluaran subsidi saat konferensi pers hari ini.
“Untuk tarif listrik, kami sedang membahas agar rakyat tidak terlalu kaget dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat kalau TDL dinaikkan,” kata lulusan Teknik  Mesin ITB itu.

Dia menambahkan, pada masa sekarang ini listrik banyak digunakan untuk energi penyiram kebun luas atau AC (pendingin ruangan). “Masyarakat ekonomi menengah ke atas banyak menguras listrik. Awalnya rumah mereka tidak menggunakan AC, sekarang memakainya. Ada yang tadinya satu perangkat, sekarang menggunakan 5 unit pendingin ruangan,” kata Jero.

Menteri menganggap kenaikan listrik bagi kelas tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Dia mengatakan, listrik berdaya 450 Watt yang biasa dipasang di rumah masyarakat kelas bawah tetap mendapatkan subsidi dari pemerintah.(kcm/int)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/