26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Harga Hewan Kurban Naik 30 Persen

Labuhanbatu-Jelang Idul Adha 2012, sekitar seribuan ekor lembu bakal dipotong para panitia pengqurban di masing-masing wilayah Kabupaten Labuhanbatu. Angka itu dinilai naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.

Kabid Kesehatan Dinas Peternakan Pemkab Labuhanbatu Rusdi Lubis menjelaskan, selain jumlah yang bertambah, harga jual per ekornya ditingkat pengecer juga diprediksi bakal terjadi kenaikan harga dibanding hari biasa yang mencapai 30 persen.

“Kalau biasanya satu ekor sekitar Rp6-7,5 juta. Tapi biasanya akan naik sekitar 30 persen. Kalau pertambahan jumlah hewan untuk kurban, prediksi kita paling mencapai sekitar 10 persen dari jumlah tahun lalu,” terang Rusdi di ruang kerjanya, Selasa (24/10).

“Tapi pengakuan pengumpul mayoritas dari Kabupaten Asahan, Simalungun dan Batubara. Namun terkadang lembu dari sini masuk juga ke daerah itu,” tambahnya.

Lebih jauh dijelaskannya, saat melakukan monitoring kesehatan hewan lembu yang bakal dibeli warga untuk kurban, mereka yang tergabung di dalam tim tidak menemukan permasalahan yang fatal, melainkan hanya cacat fisik, itupun satu ekor. Kalau untuk jenis penyakit yang mengkhawatirkan seperti Antrax, hal itu tidak ditemukan.

Ditanya apakah kesehatan lembu saat dibeli pengumpul dari luar sudah dijamin kesehatannya, pihaknya mengungkapkan selalu berpatokan kepada surat keterangan sehat yang dikeluarkan dari dinas terkait. (mag-16)

Labuhanbatu-Jelang Idul Adha 2012, sekitar seribuan ekor lembu bakal dipotong para panitia pengqurban di masing-masing wilayah Kabupaten Labuhanbatu. Angka itu dinilai naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.

Kabid Kesehatan Dinas Peternakan Pemkab Labuhanbatu Rusdi Lubis menjelaskan, selain jumlah yang bertambah, harga jual per ekornya ditingkat pengecer juga diprediksi bakal terjadi kenaikan harga dibanding hari biasa yang mencapai 30 persen.

“Kalau biasanya satu ekor sekitar Rp6-7,5 juta. Tapi biasanya akan naik sekitar 30 persen. Kalau pertambahan jumlah hewan untuk kurban, prediksi kita paling mencapai sekitar 10 persen dari jumlah tahun lalu,” terang Rusdi di ruang kerjanya, Selasa (24/10).

“Tapi pengakuan pengumpul mayoritas dari Kabupaten Asahan, Simalungun dan Batubara. Namun terkadang lembu dari sini masuk juga ke daerah itu,” tambahnya.

Lebih jauh dijelaskannya, saat melakukan monitoring kesehatan hewan lembu yang bakal dibeli warga untuk kurban, mereka yang tergabung di dalam tim tidak menemukan permasalahan yang fatal, melainkan hanya cacat fisik, itupun satu ekor. Kalau untuk jenis penyakit yang mengkhawatirkan seperti Antrax, hal itu tidak ditemukan.

Ditanya apakah kesehatan lembu saat dibeli pengumpul dari luar sudah dijamin kesehatannya, pihaknya mengungkapkan selalu berpatokan kepada surat keterangan sehat yang dikeluarkan dari dinas terkait. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/