25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Sail Nias, Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Sumut

ist
DILUNCURKAN: Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah dan Menteri Hukum dan HAM RI Yasona Laoly memegang piagam tanda peresmian diluncurkannya Sail Nias 2019 di Grand Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Kamis (14/3) malam.

NIAS, SUMUTPOS.CO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara memiliki beberapa program unggulan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2019 ini. Selain wisata Danau Toba, juga ada Bahorok dan Sail Nias. Khusus even terakhir, sekarang sudah dilakukan promosi besar-besaran oleh pemerintah pusat melalui kementerian terkait.

“Iya benar, pertama itu Danau Toba, kedua Bahorok dan Nias yang ketiganya ini harus kita kembangkan,” ujar Kadisbudpar Sumut Hidayati menjawab wartawan, usai rapat pembahasan rencana Perubahan APBD Sumut 2019 bersama komisi E DPRD Sumut, di gedung dewan, Selasa (25/6).

Strategi pertama untuk mengembangkan potensi wisata yang ada namun belum tersentuh, dirinya sudah lakukan studi wisata seperti di Bahorok, Kabupaten Langkat. Dimana melakukan pemetaan yang jadi prioritas untuk dikembangkan. Baik dari sisi infrastruktur jalan, sarana dan prasarana lainnya.

Terus misalkan juga di Tangkahan, ujar dia, yang alamnya masih alami dan sama sekali belum dilakukan penataan. Sehingga mesti ada sarana dan prasarana yang dibangun terlebih dahulu. “Kemudian untuk infrastruktur jalan, sudah dibicakan dengan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi. Mudah-mudahan sudah mereka plot anggaran untuk itu mulai tahun ini (P-ABPD),” katanya.

Menurut Hidyati, jika ketiga objek wisata tersebut sudah dikembangkan maksimal, diharap mampu memacu peningkatan pada objek-objek wisata lain di Sumut. “Khusus even Sail Nias saat ini sudah dipersiapkan. Kebetulan untuk keseluruhan acara nantinya akan diakomodir oleh pusat. Ketuanya itu dipegang Pak Yasonna Laoly, dan Menko Maritim Pak Luhut Binsar Panjaitan. Mereka sudah buat branding, sudah tinjau lokasi dengan Kementerian PUPR. Kita ikut saja karena itu langsung pusat yang tangani,” katanya.

Pihaknya, sambung dia, dengan dana yang ada akan membantu sosialisasi ke masyarakat melalui gerakan sadar wisata, sehingga even pariwisata di Sumut mampu mendatangkan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara, serta meningkatkan pendapatan asli daerah bagi Sumut sendiri.

“Kami membantu juga untuk home stay yang ada, dan paling penting adalah kemauan kita untuk menyosialisasikan even pariwisata di Sumut tahun ini,” ujar mantan Kepala BLH Sumut tersebut.

Selain Sail Nias, Festival Danau Toba (FDT) juga masih digelar tahun ini dan direncanakan Simalungun sebagai tuan rumah, pada 9-12 Desember mendatang. Adapun strategi Disbudpar Sumut guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, melalui kerja sama dengan pihak travel. “Sehingga para wisatawan yang berkunjung di kawasan Danau Toba dapat digiring ke lokasi FDT nantinya. Inilah salah satu strategi yang mau saya buat,” katanya.

Sebelumnya dalam rapat pembahasan, Sekretaris Komisi E DPRD Sumut, Siti Aminah Peranginangin meminta supaya setiap even kebudayaan yang diselenggarakan Disbudpar menampilkan nilai-nilai kebudayaan asli. Disamping itu pihaknya mengharapkan even yang digelar membawa manfaat bagi masyarakat setempat.

“Jangan seperti selama ini hanya sifatnya seremonial saja. Padahal anggaran untuk itu sangat besar yang kita tahu setiap tahunnya,” pungkasnya. (prn/ram)

ist
DILUNCURKAN: Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah dan Menteri Hukum dan HAM RI Yasona Laoly memegang piagam tanda peresmian diluncurkannya Sail Nias 2019 di Grand Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Kamis (14/3) malam.

NIAS, SUMUTPOS.CO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara memiliki beberapa program unggulan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2019 ini. Selain wisata Danau Toba, juga ada Bahorok dan Sail Nias. Khusus even terakhir, sekarang sudah dilakukan promosi besar-besaran oleh pemerintah pusat melalui kementerian terkait.

“Iya benar, pertama itu Danau Toba, kedua Bahorok dan Nias yang ketiganya ini harus kita kembangkan,” ujar Kadisbudpar Sumut Hidayati menjawab wartawan, usai rapat pembahasan rencana Perubahan APBD Sumut 2019 bersama komisi E DPRD Sumut, di gedung dewan, Selasa (25/6).

Strategi pertama untuk mengembangkan potensi wisata yang ada namun belum tersentuh, dirinya sudah lakukan studi wisata seperti di Bahorok, Kabupaten Langkat. Dimana melakukan pemetaan yang jadi prioritas untuk dikembangkan. Baik dari sisi infrastruktur jalan, sarana dan prasarana lainnya.

Terus misalkan juga di Tangkahan, ujar dia, yang alamnya masih alami dan sama sekali belum dilakukan penataan. Sehingga mesti ada sarana dan prasarana yang dibangun terlebih dahulu. “Kemudian untuk infrastruktur jalan, sudah dibicakan dengan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi. Mudah-mudahan sudah mereka plot anggaran untuk itu mulai tahun ini (P-ABPD),” katanya.

Menurut Hidyati, jika ketiga objek wisata tersebut sudah dikembangkan maksimal, diharap mampu memacu peningkatan pada objek-objek wisata lain di Sumut. “Khusus even Sail Nias saat ini sudah dipersiapkan. Kebetulan untuk keseluruhan acara nantinya akan diakomodir oleh pusat. Ketuanya itu dipegang Pak Yasonna Laoly, dan Menko Maritim Pak Luhut Binsar Panjaitan. Mereka sudah buat branding, sudah tinjau lokasi dengan Kementerian PUPR. Kita ikut saja karena itu langsung pusat yang tangani,” katanya.

Pihaknya, sambung dia, dengan dana yang ada akan membantu sosialisasi ke masyarakat melalui gerakan sadar wisata, sehingga even pariwisata di Sumut mampu mendatangkan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara, serta meningkatkan pendapatan asli daerah bagi Sumut sendiri.

“Kami membantu juga untuk home stay yang ada, dan paling penting adalah kemauan kita untuk menyosialisasikan even pariwisata di Sumut tahun ini,” ujar mantan Kepala BLH Sumut tersebut.

Selain Sail Nias, Festival Danau Toba (FDT) juga masih digelar tahun ini dan direncanakan Simalungun sebagai tuan rumah, pada 9-12 Desember mendatang. Adapun strategi Disbudpar Sumut guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, melalui kerja sama dengan pihak travel. “Sehingga para wisatawan yang berkunjung di kawasan Danau Toba dapat digiring ke lokasi FDT nantinya. Inilah salah satu strategi yang mau saya buat,” katanya.

Sebelumnya dalam rapat pembahasan, Sekretaris Komisi E DPRD Sumut, Siti Aminah Peranginangin meminta supaya setiap even kebudayaan yang diselenggarakan Disbudpar menampilkan nilai-nilai kebudayaan asli. Disamping itu pihaknya mengharapkan even yang digelar membawa manfaat bagi masyarakat setempat.

“Jangan seperti selama ini hanya sifatnya seremonial saja. Padahal anggaran untuk itu sangat besar yang kita tahu setiap tahunnya,” pungkasnya. (prn/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/