25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

2018, Sumut Ventura Realisasi Pembiayaan Rp26,8 Miliar, Targetkan Pembiayaan Rp300 Miliar di Tahun 2019

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
JELAS: Direktur Regional Sumatera PT Sarana Sumut Ventura, Sri Wahyuni saat memberikan pemaparan terkait bisnis Sumut Ventura kepada wartawan di Medan, Selasa (26/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Realisasi penyaluran pembiayaan PT Sarana Sumut Ventura di tahun 2018 mencapai Rp26,8 miliar. Untuk tahun 2019, perusahaan ini menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 300 miliar.

Direktur Regional Sumatera PT Sarana Sumut Ventura, Sri Wahyuni kepada wartawa mengungkapkan Ventura sudah memiliki 24 kantor di seluruh Indonesia di tahun ini.

“Saat ini, Sumut Ventura baru ada enam cabang yakni di Medan, Tangerang, Ciputat, Malabar, Cimahi dan Bandung. Tentu dengan penambahan 24 cabang sehingga nanti totalnya 30 cabang, kami optimis bisa menyalurkan pembiayaan Rp300 miliar tahun 2019 ini,” ucap Wahyuni di Kantor Sumut Ventura Medan, Selasa (26/2).

Wahyuni menjelaskan saat ini Sumut Ventura memiliki aset mencapai Rp70 miliar, yang menjadi sumber dananya. Pendanaan masih bergantung pada pemegang saham. Dengan itu, dirinya mengharapkan adanya pendanaan dari pemerintah, bank dan lembaga lain yang memiliki fokus ke segmentasi mikro.

“Bisnis Sumut Ventura saat ini lebih fokus pada pembiayaan ultramikro. Sejak diluncurkan pada November 2017, pembiayaan mikro terus tumbuh dan di tahun 2018 mampu menyalurkan pembiayaan Rp15 miliar dengan nasabah sebanyak 6.700 di enam kantor cabang. Dari jumlah itu, Medan masih mendominasi dengan 5.500 nasabah,” jelas Wahyuni.

Sejauh ini, pembiayaan Sumut Ventura terbesar masih ke sektor perdagangan dengan persentase sebesar 91%.

Sisanya adalah sektor jasa, pertanian dan industri kecil. Pembiayaan yang ditawarkan yakni berkisar Rp 1 hingga Rp 3 juta untuk siklus pertama, lalu siklus kedua hingga Rp 8 juta, dan siklus ketiga hingga Rp 10 juta. Lama pinjamannya 6-12 bulan dengan suku bunga sebesar 2,6% per bulan.

“Nasabah mikro Sumut Ventura hampir semuanya ibu-ibu. Karena ini pembiayaan sentra, maka penyalurannya berkelompok dengan jumlah minimal 15 orang. Tentu dengan komitmen memberikan pembiayaan ke sektor yang produktif, sangat diharapkan bisa membantu membesarkan usaha ibu-ibu tersebut,” kata Wahyuni.

Terkait kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL), per Desember 2018 ada dikisaran 3%. Menurut Wahyuni, persentase tersebut terbilang kecil apalagi mengingat pembiayaan mikro tersebut tanpa jaminan.

Wahyuni mengungkapkan sangat diharapkan ada suntikan dana dari pihak lain agar pembiayaan ultra mikro yang digagas pihaknya bisa terus berkembang.”Paling penting, bisa membiayai lebih banyak usaha mikro di Sumut bahkan di seluruh Indonesia,” tandasnya. Sementara itu, Direktur Credit & Recovery PT Sarana Sumut Ventura Azwar mengatakan, pihaknya yang betul-betul memberikan perhatian ke sektor ultra mikro bisa mendapatkan suntikan dana. Memang pemerintah sudah memberikan concern dan perhatian ke sektor mikro.

“Tapi itu memang belum optimal. Jadi kami berharap dari pemerintah memberikan support yang optimal dalam rangka memberdayakan pelaku usaha ultra mikro. Karena kalau untuk sektor ini, tingkat return dari usaha-usaha mereka cukup tinggi. Bahkan return-nya harian makanya angsurannya dibuat mingguan,” katanya.

Tapi keterbatasannya sarana dan prasarana. Tapi pemerintah tentu sudah punya regulasi untuk mengaturnya dan ada dana yang disisihkan untuk mendukung usaha-usaha itu.”Nah, untuk itulah Sumut Ventura bisa sebagai perantara untuk menyalurkannya dan menambah apa yang selama ini sudah dilakukan dalam hal pembiayaan usaha ultra mikro,” pungkasnya. (gus/ram)

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
JELAS: Direktur Regional Sumatera PT Sarana Sumut Ventura, Sri Wahyuni saat memberikan pemaparan terkait bisnis Sumut Ventura kepada wartawan di Medan, Selasa (26/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Realisasi penyaluran pembiayaan PT Sarana Sumut Ventura di tahun 2018 mencapai Rp26,8 miliar. Untuk tahun 2019, perusahaan ini menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 300 miliar.

Direktur Regional Sumatera PT Sarana Sumut Ventura, Sri Wahyuni kepada wartawa mengungkapkan Ventura sudah memiliki 24 kantor di seluruh Indonesia di tahun ini.

“Saat ini, Sumut Ventura baru ada enam cabang yakni di Medan, Tangerang, Ciputat, Malabar, Cimahi dan Bandung. Tentu dengan penambahan 24 cabang sehingga nanti totalnya 30 cabang, kami optimis bisa menyalurkan pembiayaan Rp300 miliar tahun 2019 ini,” ucap Wahyuni di Kantor Sumut Ventura Medan, Selasa (26/2).

Wahyuni menjelaskan saat ini Sumut Ventura memiliki aset mencapai Rp70 miliar, yang menjadi sumber dananya. Pendanaan masih bergantung pada pemegang saham. Dengan itu, dirinya mengharapkan adanya pendanaan dari pemerintah, bank dan lembaga lain yang memiliki fokus ke segmentasi mikro.

“Bisnis Sumut Ventura saat ini lebih fokus pada pembiayaan ultramikro. Sejak diluncurkan pada November 2017, pembiayaan mikro terus tumbuh dan di tahun 2018 mampu menyalurkan pembiayaan Rp15 miliar dengan nasabah sebanyak 6.700 di enam kantor cabang. Dari jumlah itu, Medan masih mendominasi dengan 5.500 nasabah,” jelas Wahyuni.

Sejauh ini, pembiayaan Sumut Ventura terbesar masih ke sektor perdagangan dengan persentase sebesar 91%.

Sisanya adalah sektor jasa, pertanian dan industri kecil. Pembiayaan yang ditawarkan yakni berkisar Rp 1 hingga Rp 3 juta untuk siklus pertama, lalu siklus kedua hingga Rp 8 juta, dan siklus ketiga hingga Rp 10 juta. Lama pinjamannya 6-12 bulan dengan suku bunga sebesar 2,6% per bulan.

“Nasabah mikro Sumut Ventura hampir semuanya ibu-ibu. Karena ini pembiayaan sentra, maka penyalurannya berkelompok dengan jumlah minimal 15 orang. Tentu dengan komitmen memberikan pembiayaan ke sektor yang produktif, sangat diharapkan bisa membantu membesarkan usaha ibu-ibu tersebut,” kata Wahyuni.

Terkait kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL), per Desember 2018 ada dikisaran 3%. Menurut Wahyuni, persentase tersebut terbilang kecil apalagi mengingat pembiayaan mikro tersebut tanpa jaminan.

Wahyuni mengungkapkan sangat diharapkan ada suntikan dana dari pihak lain agar pembiayaan ultra mikro yang digagas pihaknya bisa terus berkembang.”Paling penting, bisa membiayai lebih banyak usaha mikro di Sumut bahkan di seluruh Indonesia,” tandasnya. Sementara itu, Direktur Credit & Recovery PT Sarana Sumut Ventura Azwar mengatakan, pihaknya yang betul-betul memberikan perhatian ke sektor ultra mikro bisa mendapatkan suntikan dana. Memang pemerintah sudah memberikan concern dan perhatian ke sektor mikro.

“Tapi itu memang belum optimal. Jadi kami berharap dari pemerintah memberikan support yang optimal dalam rangka memberdayakan pelaku usaha ultra mikro. Karena kalau untuk sektor ini, tingkat return dari usaha-usaha mereka cukup tinggi. Bahkan return-nya harian makanya angsurannya dibuat mingguan,” katanya.

Tapi keterbatasannya sarana dan prasarana. Tapi pemerintah tentu sudah punya regulasi untuk mengaturnya dan ada dana yang disisihkan untuk mendukung usaha-usaha itu.”Nah, untuk itulah Sumut Ventura bisa sebagai perantara untuk menyalurkannya dan menambah apa yang selama ini sudah dilakukan dalam hal pembiayaan usaha ultra mikro,” pungkasnya. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/