26 C
Medan
Saturday, October 5, 2024

Wortel Sumut Kembali Tembus Pasar Ekspor

WORTEL: Pegawai Karantina Belawan sedang memeriksa kondisi wortel sebelum diekspor ke Malaysia dan berbagai negara tujuan lainnya.
WORTEL: Pegawai Karantina Belawan sedang memeriksa kondisi wortel sebelum diekspor ke Malaysia dan berbagai negara tujuan lainnya.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Masa pembatasan akibat pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi petani wortel di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara  (Sumut) untuk terus berproduksi.

Terbukti tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik, kini wortel Sumut mulai masuki pasar global. Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian mencatat sepanjang semester I/2020 wortel mulai di ekspor secara rutin ke Malaysia.

“Selain produktivitas yang tinggi, produk pertanian asal sub sektor hortikultura ini juga sehat dan aman dari hama penyakit tumbuhan sehingga memiliki daya saing di pasar ekspor, “ kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/7).

Menurut Jamil, secara nasional, tahun ini ekspor wortel 30 kali ke Malaysia, Singapura dan Timor Leste dengan total 12,2 ton senilai Rp. 179 juta.

Malaysia, lanjut Jamil, masih menjadi negara pengimpor terbesar dan rutin selama semester I tahun 2020. Sudah 25 kali fasilitasi sertifikasi ekspor wortel ke Malaysia, 24 kali melalui Karantina Pertanian Belawan dan 1 kali melalui Karantina Pertanian Pekanbaru. Ekspor ke Singapura baru mencapai 300 kilogram dalam 2 kali pengiriman. Sementara Timor Leste hanya 7 ton.

Hingga saat ini ekspor wortel masih didominasi oleh Sumatera Utara dari 12,2 ton total ekspor wortel 97% nya berasal dari Sumut. 

Sejauh ini, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, merupakan salah satu sentra penghasil tanaman wortel kualitas terbaik di Indonesia. Kementan melalui direktorat teknisnya dan dinas pertanian  Sumut terus berupaya meningkatkan kualitas, perluasan pasar dan pendapatan petani dengan penggunaan benih unggul dan sarana pertanian modern.

“Pada tahun 2019 Kementerian pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan, sudah pernah menyertifikasi ekspor wortel dengan skala kecil ke negara Jepang, dan hanya sebagai contoh. Di tahun 2020 inilah kita baru benar-benar ekspor wortel ke Malaysia dan Singapura,” ujar Hasrul, Kepala Karantina Pertanian Belawan.

Wortel merupakan jenis sayuran terpopuler kedua setelah kentang, karena mengandung vitamin A yang tinggi. Wortel termasuk tumbuhan sayur dalam famili Apiaceae, termasuk sayuran yang paling digemari banyak orang karena rasanya yang manis dan teksturnya renyah. 

Wortel memiliki banyak manfaat, Selain meningkatkan kesehatan mata, kandungan yang ada di dalam wortel juga bisa memberi banyak manfaat lain.

Sepanjang semester I 2020, kinerja ekspor dari sektor pertanian memberikan signal positif. Bahkan BPS menyebutkan untuk kinerja ekspor di bulan Juni 2020 mencapai peningkatan yang tinggi dengan angka USD 12,03 miliar. Capaian ini meningkat 15,09 persen dibandingkan Mei 2020 yang mencapai USD 10,53  miliar.

Tak bersoal dengan pandemi, demikian ajakan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) kepada insan pertanian diberbagai kesempatan.

“Kita dorong peningkatan produksi sekaligus kinerja ekspornya.

Tidak hanya volume ekspor, tapi juga jumlah eksportir dan ragam ekspornya yang juga kita pacu,” pungkas Jamil. (rel/ram)

WORTEL: Pegawai Karantina Belawan sedang memeriksa kondisi wortel sebelum diekspor ke Malaysia dan berbagai negara tujuan lainnya.
WORTEL: Pegawai Karantina Belawan sedang memeriksa kondisi wortel sebelum diekspor ke Malaysia dan berbagai negara tujuan lainnya.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Masa pembatasan akibat pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi petani wortel di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara  (Sumut) untuk terus berproduksi.

Terbukti tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik, kini wortel Sumut mulai masuki pasar global. Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian mencatat sepanjang semester I/2020 wortel mulai di ekspor secara rutin ke Malaysia.

“Selain produktivitas yang tinggi, produk pertanian asal sub sektor hortikultura ini juga sehat dan aman dari hama penyakit tumbuhan sehingga memiliki daya saing di pasar ekspor, “ kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/7).

Menurut Jamil, secara nasional, tahun ini ekspor wortel 30 kali ke Malaysia, Singapura dan Timor Leste dengan total 12,2 ton senilai Rp. 179 juta.

Malaysia, lanjut Jamil, masih menjadi negara pengimpor terbesar dan rutin selama semester I tahun 2020. Sudah 25 kali fasilitasi sertifikasi ekspor wortel ke Malaysia, 24 kali melalui Karantina Pertanian Belawan dan 1 kali melalui Karantina Pertanian Pekanbaru. Ekspor ke Singapura baru mencapai 300 kilogram dalam 2 kali pengiriman. Sementara Timor Leste hanya 7 ton.

Hingga saat ini ekspor wortel masih didominasi oleh Sumatera Utara dari 12,2 ton total ekspor wortel 97% nya berasal dari Sumut. 

Sejauh ini, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, merupakan salah satu sentra penghasil tanaman wortel kualitas terbaik di Indonesia. Kementan melalui direktorat teknisnya dan dinas pertanian  Sumut terus berupaya meningkatkan kualitas, perluasan pasar dan pendapatan petani dengan penggunaan benih unggul dan sarana pertanian modern.

“Pada tahun 2019 Kementerian pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan, sudah pernah menyertifikasi ekspor wortel dengan skala kecil ke negara Jepang, dan hanya sebagai contoh. Di tahun 2020 inilah kita baru benar-benar ekspor wortel ke Malaysia dan Singapura,” ujar Hasrul, Kepala Karantina Pertanian Belawan.

Wortel merupakan jenis sayuran terpopuler kedua setelah kentang, karena mengandung vitamin A yang tinggi. Wortel termasuk tumbuhan sayur dalam famili Apiaceae, termasuk sayuran yang paling digemari banyak orang karena rasanya yang manis dan teksturnya renyah. 

Wortel memiliki banyak manfaat, Selain meningkatkan kesehatan mata, kandungan yang ada di dalam wortel juga bisa memberi banyak manfaat lain.

Sepanjang semester I 2020, kinerja ekspor dari sektor pertanian memberikan signal positif. Bahkan BPS menyebutkan untuk kinerja ekspor di bulan Juni 2020 mencapai peningkatan yang tinggi dengan angka USD 12,03 miliar. Capaian ini meningkat 15,09 persen dibandingkan Mei 2020 yang mencapai USD 10,53  miliar.

Tak bersoal dengan pandemi, demikian ajakan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) kepada insan pertanian diberbagai kesempatan.

“Kita dorong peningkatan produksi sekaligus kinerja ekspornya.

Tidak hanya volume ekspor, tapi juga jumlah eksportir dan ragam ekspornya yang juga kita pacu,” pungkas Jamil. (rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/