27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Tingkatkan Kualitas Air, PT Gramed Jajaki Kerja Sama dengan PDAM Tirta Nciho Dairi

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS Direktur PDAM Tirta Nciho Dairi, Wahlin Munthe

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Tingkatkan kualitas air, PT Gramed sedang menjajaki kerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nciho Dairi.

“Pemilik perusahaan Piter Simanjuntak sudah menemui kami,”ungkap Direktur PDAM Tirta Nciho Dairi, Wahlin Munthe, Kamis (27/6).

Terkait kerja sama dalam peningkatan kualitas air di Dairi tersebut, lanjut Wahlin, pihaknya masih melakukan pertimbangan-pertimbangan dengan usulan kontrak selama 30 tahun. Namun pihak PT Gramed meminta waktu kontrak kerja sama selama Rp30 tahun.

Dijelaskan Wahlin, apabila waktu kontrak pendek, maka fee yang akan dibayarkan kepada PT Gramed semakin besar sesuai jumlah modal dikeluarkan investor.

Dengan begitu, akan berpengaruh terhadap kemampuan masyarakat (pelanggan). Dimana jika kerja sama terjadi, maka tarif dasar listrik pasti naik. Sementara saat ini 90 persen pelanggan PDAM Tirta Nciho masih tarif domestik sebesar Rp1700/meter kubik.

“Hanya 10 persen tarif niaga kecil dengan tarif Rp4000/meter kubik. Sementara jika kita sudah kerjasamakan, tarif dasar domestik dikisaran Rp6000 per meter kubik,”terang Wahlin. Memang, lanjut Wahlin, hasil perhitungan yang dilakukan badan pemeriksa keuangan dan pembangunan (BPKP), tarif dasar untuk pelanggan domestik PDAM Tirta Nciho harus Rp4200 per meter kubik. Pun begitu, masih sulit untuk dilakukan. Disebutkan Wahlin, ada 2 sumber air di Dairi yang kualitas airnya masih rendah, yakni sumber air Lae Nuaha dan Sitiotio. Sumber air kita sangat mumpuni untuk dilakukan kerjasama.

Saat ini debit air kedua sumber yang di kerjasamakan 100 liter per detik. Investor itu saat ini sedang survei ke masyarakat. Dan untuk pembangunan kedua instalasi pengolahan air (IPA) dimaksud dibutuhkan dana Rp24 miliar.

Sebab, lanjut Wahlin, bisnis yang mau dibangun harus saling menguntungkan. Dan prosesnya masih panjang karena harus dibicarakan dengan Bupati dan DPRD.

Wahlin menambahkan, jumlah pelanggan PDAM Trita Nciho hingga saat ini sebanyak 19 ribu lebih sambungan rumah (SR) yang tersebar di 12 Kecamatan dari total 15 Kecamatan di Dairi.

Untuk mengantisipasi kebocoran atau pencurian air, PDAM Tirta Nciho sudah bentuk service senter. Selama Januari hingga Juni 2019, ada 30 kasus pencurian air dan pemasangan tanpa menggunakan meter. (mag-10)

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS Direktur PDAM Tirta Nciho Dairi, Wahlin Munthe

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Tingkatkan kualitas air, PT Gramed sedang menjajaki kerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nciho Dairi.

“Pemilik perusahaan Piter Simanjuntak sudah menemui kami,”ungkap Direktur PDAM Tirta Nciho Dairi, Wahlin Munthe, Kamis (27/6).

Terkait kerja sama dalam peningkatan kualitas air di Dairi tersebut, lanjut Wahlin, pihaknya masih melakukan pertimbangan-pertimbangan dengan usulan kontrak selama 30 tahun. Namun pihak PT Gramed meminta waktu kontrak kerja sama selama Rp30 tahun.

Dijelaskan Wahlin, apabila waktu kontrak pendek, maka fee yang akan dibayarkan kepada PT Gramed semakin besar sesuai jumlah modal dikeluarkan investor.

Dengan begitu, akan berpengaruh terhadap kemampuan masyarakat (pelanggan). Dimana jika kerja sama terjadi, maka tarif dasar listrik pasti naik. Sementara saat ini 90 persen pelanggan PDAM Tirta Nciho masih tarif domestik sebesar Rp1700/meter kubik.

“Hanya 10 persen tarif niaga kecil dengan tarif Rp4000/meter kubik. Sementara jika kita sudah kerjasamakan, tarif dasar domestik dikisaran Rp6000 per meter kubik,”terang Wahlin. Memang, lanjut Wahlin, hasil perhitungan yang dilakukan badan pemeriksa keuangan dan pembangunan (BPKP), tarif dasar untuk pelanggan domestik PDAM Tirta Nciho harus Rp4200 per meter kubik. Pun begitu, masih sulit untuk dilakukan. Disebutkan Wahlin, ada 2 sumber air di Dairi yang kualitas airnya masih rendah, yakni sumber air Lae Nuaha dan Sitiotio. Sumber air kita sangat mumpuni untuk dilakukan kerjasama.

Saat ini debit air kedua sumber yang di kerjasamakan 100 liter per detik. Investor itu saat ini sedang survei ke masyarakat. Dan untuk pembangunan kedua instalasi pengolahan air (IPA) dimaksud dibutuhkan dana Rp24 miliar.

Sebab, lanjut Wahlin, bisnis yang mau dibangun harus saling menguntungkan. Dan prosesnya masih panjang karena harus dibicarakan dengan Bupati dan DPRD.

Wahlin menambahkan, jumlah pelanggan PDAM Trita Nciho hingga saat ini sebanyak 19 ribu lebih sambungan rumah (SR) yang tersebar di 12 Kecamatan dari total 15 Kecamatan di Dairi.

Untuk mengantisipasi kebocoran atau pencurian air, PDAM Tirta Nciho sudah bentuk service senter. Selama Januari hingga Juni 2019, ada 30 kasus pencurian air dan pemasangan tanpa menggunakan meter. (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/