25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pengusaha Lemang Tebingtinggi Diminta Pertahankan Kualitas

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kuliner lemang sebagai Icon Kota Tebingtinggi harus tetap dipertahankan. Untuk itu dibutuhkan inovasi dan kreatifitas karena sudah menjadi kebanggan masyarakat Kota Tebingtinggi.

NIKMATI:Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan bersama Ketua DPRD Tebingtinggi dan Ketua Tim LPPM USU saat menikmati aneka rasa kuliner lemang.

Demikian disampaikan Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan saat sarapan lemang bersama, sekaligus peresmian secara simbolis Lokasi Wisata Lemang Kota Tebingtinggi, hasil pengabdian pada masyarakat LPPM USU Medan, di Gedung Balai Kartini, Jalan Gunung Louser Kota Tebingtinggi, Kamis (28/1).

Menurut Umar, lokasi wisata kuliner lemang akan di tempatkan di Terminal Bandar Kajum Tebingtinggi, dan merupakan langkah awal untuk kiranya menumbuhkan kreatifitas dari pengusaha lemang di Kota Tebingtinggi. “Lemang ini bukan hanya menyangkut masalah produksinya saja, tetapi kemasannya, mutu dan rasa serta pemasarannya,” pinta Umar.

Umar Zunaidi menyampaikan, kreatifitas dan inovasi adalah untuk membuat standar lemang itu dalam bentuk ukuran maupun rasa, baik melalui olahan tradisional maupun melalui tekhnologi. Namun lemang tradisional perlu dilestarikan, agar konsumen bisa mengetahui perbandingan rasa lemang tradisional dan lemang modren.

Oleh karena itu, bilang Umar, diminta untuk tetap menjaga rasa khasnya yang tradisional, tetapi yang modern tetap dilakukan untuk peningkatan produksi dari pada pedagang.

Begitu juga, sambung Umar Zunaidi, semuanya harus ada di dalam kemasan baik dalam kotak maupun kemasan lainnya, serta mencantumkan komposisi bahan makanan, lebel halal. “Jika perlu ada keterangan dari BPOM sebagai bentuk kualitas makanan yang akan kita pasarkan,”katanya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tebingtinggi Basyaruddin Nasution dalam sambutannya mengatakan, bersyukur sebagai warga Kota Tebingtinggi, bisa merasakan makanan lemang setiap hari. Apalagi lemang hari ini banyak rasa dan varian serta modifikasi yang menggugah selera kita.

“Kalau dulu diluar Kota Tebingtinggi tepatnya dikampung, kita bisa merasakan lemang hanya 1 kali setahun, itupun saat lebaran saja dan dengan 1 rasa yang sama. Alhamdulillah hari ini kita bisa makan lemang dengan aneka ragam varian rasa. Semoga hal ini bisa meningkatkan ekonomi Kota Tebingtinggi,” cetus Basyaruddin.

Kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan hadiah dan sertifikat lomba Kampung Tangguh 2020, Desain Motif Batik dan Inivasi TTG 2020. Hadir dalam acara tersebut, Sekdako Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi, Ketua Tim LPPM USU Dr Achmad Delianur Nasution, para OPD Pemko Tebingtinggi. (ian)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kuliner lemang sebagai Icon Kota Tebingtinggi harus tetap dipertahankan. Untuk itu dibutuhkan inovasi dan kreatifitas karena sudah menjadi kebanggan masyarakat Kota Tebingtinggi.

NIKMATI:Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan bersama Ketua DPRD Tebingtinggi dan Ketua Tim LPPM USU saat menikmati aneka rasa kuliner lemang.

Demikian disampaikan Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan saat sarapan lemang bersama, sekaligus peresmian secara simbolis Lokasi Wisata Lemang Kota Tebingtinggi, hasil pengabdian pada masyarakat LPPM USU Medan, di Gedung Balai Kartini, Jalan Gunung Louser Kota Tebingtinggi, Kamis (28/1).

Menurut Umar, lokasi wisata kuliner lemang akan di tempatkan di Terminal Bandar Kajum Tebingtinggi, dan merupakan langkah awal untuk kiranya menumbuhkan kreatifitas dari pengusaha lemang di Kota Tebingtinggi. “Lemang ini bukan hanya menyangkut masalah produksinya saja, tetapi kemasannya, mutu dan rasa serta pemasarannya,” pinta Umar.

Umar Zunaidi menyampaikan, kreatifitas dan inovasi adalah untuk membuat standar lemang itu dalam bentuk ukuran maupun rasa, baik melalui olahan tradisional maupun melalui tekhnologi. Namun lemang tradisional perlu dilestarikan, agar konsumen bisa mengetahui perbandingan rasa lemang tradisional dan lemang modren.

Oleh karena itu, bilang Umar, diminta untuk tetap menjaga rasa khasnya yang tradisional, tetapi yang modern tetap dilakukan untuk peningkatan produksi dari pada pedagang.

Begitu juga, sambung Umar Zunaidi, semuanya harus ada di dalam kemasan baik dalam kotak maupun kemasan lainnya, serta mencantumkan komposisi bahan makanan, lebel halal. “Jika perlu ada keterangan dari BPOM sebagai bentuk kualitas makanan yang akan kita pasarkan,”katanya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tebingtinggi Basyaruddin Nasution dalam sambutannya mengatakan, bersyukur sebagai warga Kota Tebingtinggi, bisa merasakan makanan lemang setiap hari. Apalagi lemang hari ini banyak rasa dan varian serta modifikasi yang menggugah selera kita.

“Kalau dulu diluar Kota Tebingtinggi tepatnya dikampung, kita bisa merasakan lemang hanya 1 kali setahun, itupun saat lebaran saja dan dengan 1 rasa yang sama. Alhamdulillah hari ini kita bisa makan lemang dengan aneka ragam varian rasa. Semoga hal ini bisa meningkatkan ekonomi Kota Tebingtinggi,” cetus Basyaruddin.

Kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan hadiah dan sertifikat lomba Kampung Tangguh 2020, Desain Motif Batik dan Inivasi TTG 2020. Hadir dalam acara tersebut, Sekdako Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi, Ketua Tim LPPM USU Dr Achmad Delianur Nasution, para OPD Pemko Tebingtinggi. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/