MEDAN- G-Resources Group Limited, perusahaan tambang emas di Batangtoru, Tapanuli Selatan menunjukkan kinerja yang kian baik. Kuartal I 2013 merupakan rentang waktu operasi pertama dalam masa uji coba produksi Tambang Emas Martabe. Meski kinerja pabrik pengolahan bijih masih terus ditingkatkan, namun produksi emas yang dihasilkan telah melebihi target.
Menurut Katarina Hardono, Corporate Communications Senior Manager dalam rilisnya yang diterima koran ini, peristiwa dan pencapaian penting yang terjadi selama Kuartal 1 tahun 2013. Tak kurang dari 63.633 ounces emas dan 244,383 ounces perak telah dituangkan (1 ounces = 31,1 gram) sebagai hasil uji coba. Pendapatan yang diterima dari penjualan emas dan perak berjumlah USD 117,9 juta.
Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengeluarkan Izin Operasi Produksi selama 30 tahun dibawah Kontrak Karya PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe.
Di tingkat local, pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan telah pula menerbitkan Izin Pembuangan Air Sisa Proses ke Sungai Batangtoru untuk Proyek Pertambangan Emas Martabe PT Agincourt Resources.
Dalam waktu dekat akan dilakukan pengeboran sebagai bagian dari kegiatan eksplorasi berdasarkan Kontrak Karya di wilayah Pahae dan Tango Papa.
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam (“CoW”) yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 8,05 juta oz emas dan 77 juta oz perak dan ditargetkan mulai berproduksi pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.
Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki pemkab Tapsel dan 30 persen milik pempropsu. (fuz/jpnn)