Masyarakat Miskin Tetap Disubsidi
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) mencapai Rp42,47 triliun pada tahun 2019. Meski beban negara besar atas subsidi ini, elpiji 3 kg tak akan dihilangkan, masyarakat miskin akan tetap mendapat subsidi Elpiji 3 Kg.
“Memang kondisi terakhir 2019, negara sudah harus mengeluarkan subsidi 3 kg sekitar Rp 42,47 triliun, ini menjadi beban karena ditanggung negara,” kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Alimuddin Baso dalam diskusi perubahan skema subsidi LPG 3 kg di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Kamis (30/1).
Ia menuturkan, pada tahun 2014-2015 besaran subsidi yang digelontorkan untuk elpiji 3 kg meningkat 5%. Kemudian, di tahun 2015-2016 meningkat lagi 5,7%. Sedangkan, 2018-2019 turun 4,9%. Hanya saja, secara volume konsumsi elpiji ini terus meningkat. “Mengapa ada beban berturun, itu karena kondisi makro ekonomi. Tetapi dari sisi volume naik,” tegas dia.
Untuk itu, pemerintah berupaya mendistribusikan Elpiji 3 kg lebih tepat sasaran, yaitu kepada masyarakat miskin.”Ke depan kita harapkan elpiji 3 kg akan diberikan kepada masyarakat yang sesuai sasaran. Harus ditingkatkan efektivitasnya. Sehingga, masyarakat bisa memahami bahwa pemerintah tetap berpihak,” imbuh dia.
Namun, Alimuddin menegaskan, meski beban negara besar atas subsidi ini, elpiji 3 kg tak akan dihilangkan. Ia juga membantah isu pencabutan subsidi elpiji 3 kg untuk masyarakat miskin.”Poin yang kami sampaikan sejatinya untuk isu elpiji 3 kg tetap ada. Kedua, tentu rakyat (miskin) ber berhak dan dapat subsidi,” katanya. (dtc/ila)